Penemuan DNA Mikroba Tertua dari Mammoth Membuka Wawasan Baru Evolusi
Courtesy of InterestingEngineering

Penemuan DNA Mikroba Tertua dari Mammoth Membuka Wawasan Baru Evolusi

Penelitian ini bertujuan membuka wawasan baru tentang evolusi mikroba yang hidup berdampingan dengan mammoth serta pengaruhnya terhadap adaptasi, penyakit, dan kepunahan hewan purba, sehingga memberi gambaran lebih luas tentang biologi spesies punah.

02 Sep 2025, 22.02 WIB
227 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian ini membuka kemungkinan baru untuk memahami evolusi mikroba yang berasosiasi dengan mamoth.
  • Mikroba purba dapat memberikan wawasan tentang kesehatan dan penyakit pada spesies yang telah punah.
  • Bakteri yang ditemukan dapat membantu memahami tantangan ekologi yang dihadapi mamoth dan spesies besar lainnya.
Sweden - Para ilmuwan di Pusat Paleogenetika Swedia berhasil menemukan DNA mikroba tertua yang pernah ditemukan, berasal dari sisa-sisa mammoth yang diperkirakan berusia lebih dari satu juta tahun. Penelitian ini melibatkan analisis terhadap 483 sampel mammoth, dengan 440 di antaranya disekuensing untuk pertama kalinya guna memahami mikroba yang hidup bersama mammoth.
Dalam proses studi, para peneliti menggunakan teknik genomik dan bioinformatika untuk mengidentifikasi campuran DNA yang ada dalam sampel tersebut, termasuk DNA mammoth, DNA mikroba kuno, serta DNA mikroba modern yang mungkin merupakan kontaminan. Mereka menemukan enam jenis mikroba yang secara konsisten ditemukan dalam sisa-sisa mammoth selama masa yang sangat panjang.
Beberapa mikroba kuno tersebut menunjukkan kemiripan dengan patogen modern, khususnya bakteri yang terkait dengan wabah penyakit pada gajah Afrika. Ini memberi kemungkinan bahwa mammoth juga mengalami infeksi penyakit serupa. Peneliti juga berhasil merekonstruksi sebagian genom bakteri Erysipelothrix dari mammoth steppe yang berumur 1,1 juta tahun, menjadikannya DNA mikroba host-associated tertua yang pernah ditemukan.
Penemuan ini membuktikan bahwa mikroba berevolusi bersama dengan inangnya selama ratusan ribu hingga lebih satu juta tahun. Studi ini memberikan peluang baru untuk mengeksplorasi bagaimana mikroba dan mammoth berinteraksi, serta pengaruh mikroba pada kesehatan, adaptasi, dan bahkan kepunahan hewan purba tersebut di masa lalu.
Kesimpulannya, riset ini membuka babak baru dalam ilmu paleogenetika dengan tidak hanya mempelajari genom hewan purba, tapi juga komunitas mikroba yang hidup di dalamnya. Penemuan ini diharapkan dapat membantu menjawab banyak pertanyaan tentang biologi dan ekologi spesies yang telah punah.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/million-year-old-mammoth-bones

Analisis Kami

"Penemuan ini sangat penting karena memajukan batas waktu studi DNA mikroba hingga lebih dari satu juta tahun, membuka peluang untuk memahami interaksi mikroba-hewan purba secara lebih mendalam. Namun, degradasi DNA dan keterbatasan data pembanding masih menjadi tantangan besar yang perlu diatasi di masa depan."

Analisis Ahli

Benjamin Guinet
"Menekankan bahwa menemukan DNA mikroba yang berusia lebih dari satu juta tahun membuka peluang baru dalam memahami evolusi mikroba yang terkait dengan inangnya."
Love Dalén
"Berpendapat bahwa studi ini menjadi babak baru dalam memahami biologi spesies punah, tidak hanya dari genom hewan itu sendiri tetapi juga dari mikroba yang hidup di dalamnya."

Prediksi Kami

Dengan kemajuan teknologi, studi mikroba purba akan semakin sering memberikan wawasan baru tentang kesehatan dan ekosistem hewan yang punah, serta kaitannya dengan mikroba modern yang mungkin masih hidup hingga sekarang.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan dalam sisa-sisa mamoth yang berusia lebih dari satu juta tahun?
A
Mikroba DNA yang sangat tua ditemukan dalam sisa-sisa mamoth.
Q
Siapa pemimpin penelitian yang menganalisis DNA mikroba dari mamoth?
A
Pemimpin penelitian adalah Benjamin Guinet dari Centre for Palaeogenetics.
Q
Apa pentingnya bakteri Erysipelothrix yang ditemukan dalam penelitian ini?
A
Bakteri Erysipelothrix merupakan mikroba tertua yang diketahui berasosiasi dengan inang, memberikan wawasan tentang kesehatan mamoth kuno.
Q
Bagaimana penelitian ini memberikan wawasan tentang ekosistem Pleistosen?
A
Penelitian ini menunjukkan bagaimana mikroba berinteraksi dengan mamoth dan dapat mempengaruhi adaptasi dan penyakit pada ekosistem Pleistosen.
Q
Apa yang dapat dipelajari tentang kesehatan mamoth dari studi ini?
A
Studi ini memberikan pandangan unik mengenai komunitas mikroba yang hidup bersamaan dengan mamoth selama ratusan ribu tahun.

Artikel Serupa

Protein Kuno dari Fosil Badak Ungkap Evolusi 23 Juta Tahun LaluNatureMagazine
Sains
1 bulan lalu
10 dibaca

Protein Kuno dari Fosil Badak Ungkap Evolusi 23 Juta Tahun Lalu

Penentuan Jenis Kelamin Manusia Purba Dua Juta Tahun dari Protein GigiInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
291 dibaca

Penentuan Jenis Kelamin Manusia Purba Dua Juta Tahun dari Protein Gigi

Mengungkap Misteri Kepunahan Megafauna Australia Lewat Kolagen KunoInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
175 dibaca

Mengungkap Misteri Kepunahan Megafauna Australia Lewat Kolagen Kuno

Penemuan Situs Prasejarah di Austria Ungkap Cara Manusia Purba Olah MamutInterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
15 dibaca

Penemuan Situs Prasejarah di Austria Ungkap Cara Manusia Purba Olah Mamut

Penemuan Langka: Taring Mammoth Berusia Ribuan Tahun di Peternakan TexasInterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
90 dibaca

Penemuan Langka: Taring Mammoth Berusia Ribuan Tahun di Peternakan Texas

Tikus Berbulu Mamut: Langkah Terobosan Menuju Kebangkitan Mamut BerbuluInterestingEngineering
Sains
6 bulan lalu
234 dibaca

Tikus Berbulu Mamut: Langkah Terobosan Menuju Kebangkitan Mamut Berbulu