Courtesy of YahooFinance
David Sacks Tolak Hype AGI: AI Masih Butuh Sentuhan Manusia
Menggambarkan realita perkembangan AI yang sebenarnya lebih lambat dan masih bergantung pada input manusia, sekaligus menolak prediksi apokaliptik terkait AGI untuk memberikan perspektif yang realistis bagi pembaca.
10 Agt 2025, 08.13 WIB
71 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kemajuan AI masih memerlukan input manusia untuk memberikan nilai bisnis yang berarti.
- Prediksi tentang kehilangan pekerjaan akibat AI sering kali berlebihan.
- Istilah baru seperti Kecerdasan Jagged Buatan digunakan untuk menggambarkan keterbatasan AI saat ini.
Washington D.C., Amerika Serikat - David Sacks, tokoh kunci di White House untuk AI dan kripto, mengungkap pandangan skeptisnya terhadap kemajuan Artificial General Intelligence (AGI) yang sedang ramai diperbincangkan. Ia menilai prediksi soal AI yang bisa mencapai kecerdasan tingkat manusia secara cepat masih terlalu berlebihan dan jauh dari kenyataan.
Menurut Sacks, meskipun teknologi AI sudah menunjukkan kemajuan yang kuat dalam kualitas dan kegunaan, saat ini AI masih sangat bergantung pada input dan verifikasi dari manusia. Hal ini penting agar AI bisa memberikan nilai bisnis yang berarti, dan berarti pekerjaan manusia masih sangat dibutuhkan.
Sacks juga menolak prediksi skenario apokaliptik, termasuk kekhawatiran besar soal hilangnya lapangan kerja secara masif akibat AI. Ia menegaskan bahwa selama ini pekerjaan hilang bukan karena AI sendiri, melainkan karena orang yang bisa menggunakan AI dengan lebih baik.
Selain Sacks, tokoh lain seperti Andrew Ng dari Google Brain juga menyatakan bahwa AGI terlalu dibesar-besarkan. Sementara Sundar Pichai, CEO Google, menggunakan istilah 'artificial jagged intelligence' untuk menggambarkan AI saat ini yang cerdas namun juga masih sering melakukan kesalahan sederhana.
Intinya, meskipun AI berkembang pesat, kita masih jauh dari masa AGI yang bisa menggantikan kognisi manusia secara penuh. Pendekatan realistis dan kolaborasi manusia-AI yang terus diperkuat akan menjadi kunci masa depan teknologi ini.
--------------------
Analisis Kami: Sebagai ahli di bidang kecerdasan buatan, saya melihat bahwa hype AGI sering kali mengabaikan kompleksitas realitas teknis dan sosial yang sebenarnya. Kunci keberhasilan AI selanjutnya adalah kolaborasi manusia dan AI, bukan penggantian total, yang akan membuka berbagai peluang baru tanpa menghilangkan kebutuhan intervensi manusia.
--------------------
Analisis Ahli:
Andrew Ng: AGI sudah dibesar-besarkan dan masih banyak hal yang manusia bisa lakukan yang AI tidak mampu.
Sundar Pichai: Kondisi AI saat ini lebih tepat disebut 'artificial jagged intelligence' yang cerdas tapi rentan melakukan kesalahan sederhana.
--------------------
What's Next: Perkembangan AI akan terus meningkat secara signifikan namun tetap belum mencapai tingkat AGI penuh dalam waktu dekat, sehingga ketergantungan pada kontribusi manusia tetap akan berlangsung dan prediksi apokaliptik tidak akan TERWUJUD.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/david-sacks-says-doomsday-scenario-011307725.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/david-sacks-says-doomsday-scenario-011307725.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikatakan David Sacks tentang Kecerdasan Umum Buatan?A
David Sacks mengatakan bahwa AI belum mencapai kemajuan yang diprediksi dan masih memerlukan input manusia.Q
Mengapa Sacks berpikir bahwa prediksi apokaliptik terkait AI itu berlebihan?A
Sacks percaya bahwa prediksi tentang kehilangan pekerjaan akibat AI adalah berlebihan karena AI masih membutuhkan manusia untuk memberikan input dan verifikasi.Q
Apa yang disampaikan Andrew Ng tentang hype terkait AGI?A
Andrew Ng menyatakan bahwa AGI telah terlalu dibesar-besarkan dan ada banyak hal yang hanya dapat dilakukan oleh manusia.Q
Apa istilah yang digunakan Sundar Pichai untuk menggambarkan fase AI saat ini?A
Sundar Pichai menggunakan istilah Kecerdasan Jagged Buatan untuk menggambarkan AI saat ini yang cerdas namun masih bisa melakukan kesalahan dasar.Q
Apa yang menjadi fokus utama dari artikel ini?A
Fokus utama dari artikel ini adalah menanggapi hype tentang AGI dan menekankan perlunya input manusia dalam perkembangan AI.