Courtesy of SCMP
Teknologi Baru Edit DNA Besar Bisa Ubah Riset Penyakit dan Pertanian
Mengembangkan alat pengeditan gen baru yang dapat mengedit segmen DNA dalam jumlah besar dengan presisi, yang relevan untuk kemajuan riset penyakit, perbaikan tanaman, dan biologi sintetis.
10 Agt 2025, 15.31 WIB
19 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penemuan baru dalam pengeditan gen dapat merevolusi penelitian penyakit dan pemuliaan tanaman.
- Sistem rekayasa kromosom terprogram (PCE) menawarkan cara baru untuk memanipulasi DNA dalam organisme yang lebih tinggi.
- Kemajuan ini membuka peluang baru untuk pengembangan kromosom buatan dan aplikasi di biologi sintetis.
Beijing, Tiongkok - Sejumlah ilmuwan di Tiongkok berhasil menciptakan alat pengeditan gen baru yang bisa mengubah area DNA yang sangat luas, hingga jutaan pasangan basa. Hal ini sangat berbeda dari teknologi sebelumnya seperti Crispr yang hanya bisa mengedit bagian kecil dari DNA dengan presisi tinggi.
Teknologi yang dinamai programmable chromosome engineering (PCE) ini memungkinkan manipulasi DNA dalam jumlah besar terutama pada organisme kompleks seperti tanaman. Penemuan ini merupakan kemajuan besar dalam dunia bioteknologi, yang selama ini mengalami hambatan ketika ingin mengedit DNA dalam skala besar secara tepat.
Menurut para ahli, alat baru ini memiliki potensi besar untuk pengembangan penelitian di bidang biomedis dan pertanian. Dengan kemampuan mengedit DNA yang lebih besar dan presisi, diharapkan bisa memperberat riset terkait pengobatan penyakit genetik dan perbaikan sifat tanaman secara lebih efektif dan cepat.
Alat ini juga membuka peluang untuk pengembangan kromosom artifisial, yang menjadi bidang penting dalam biologi sintetis. Artifisial kromosom dapat digunakan untuk berbagai aplikasi teknologi tinggi yang sebelumnya sulit terwujud dengan teknologi pengeditan gen yang ada.
Para ilmuwan berharap teknologi baru ini akan membuka jalan bagi inovasi canggih dalam penanganan penyakit genetik dan pertanian modern. Namun, tentu diperlukan penelitian lanjutan untuk memastikan teknologi ini aman dan bisa diterapkan secara luas.
--------------------
Analisis Kami: Pengembangan teknologi ini merupakan lompatan besar dalam dunia bioteknologi yang dapat mengatasi keterbatasan Crispr saat ini dalam hal skala pengeditan. Namun, tantangannya akan tetap ada pada aspek keamanan dan efek jangka panjang dari manipulasi besar DNA, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan aplikasinya yang aman dan efektif.
--------------------
Analisis Ahli:
Yin Hao: Ini adalah kemajuan signifikan yang akan memberikan fondasi kuat untuk kemajuan dalam rekayasa genetika di biomedis dan pertanian.
--------------------
What's Next: Teknologi pengeditan gen presisi untuk segmen besar DNA ini akan mempercepat inovasi dalam pengembangan tanaman unggul dan terapi genetik yang lebih canggih di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3321274/will-chinas-new-chromosome-editing-tool-unlock-new-wave-genetic-advances?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3321274/will-chinas-new-chromosome-editing-tool-unlock-new-wave-genetic-advances?module=top_story&pgtype=subsection
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dicapai oleh tim ilmuwan Tiongkok dalam penelitian ini?A
Tim ilmuwan Tiongkok berhasil mengembangkan alat pengeditan gen yang dapat memanipulasi segmen DNA besar dengan presisi.Q
Apa peran Gao Caixia dalam pengembangan alat pengeditan gen baru?A
Gao Caixia adalah peneliti utama yang memimpin tim dalam pengembangan alat ini di Akademi Ilmu Pengetahuan Cina.Q
Mengapa teknik pengeditan gen ini dianggap penting untuk pertanian dan biomedis?A
Teknik ini dianggap penting karena dapat meningkatkan penelitian dalam bidang pemuliaan tanaman dan pengobatan penyakit genetik.Q
Apa yang dimaksud dengan sistem rekayasa kromosom terprogram (PCE)?A
Sistem rekayasa kromosom terprogram (PCE) adalah teknologi baru yang dapat mengedit fragmen DNA besar dengan akurasi tinggi.Q
Di mana penelitian ini dipublikasikan?A
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Cell.