Courtesy of SCMP
Huawei Perkenalkan Software untuk Permudah AI Tanpa Butuh Chip Mahal
Artikel ini ingin menjelaskan bagaimana Huawei dan perusahaan teknologi China lainnya memanfaatkan solusi perangkat lunak untuk meningkatkan efisiensi penggunaan memori dalam AI, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada perangkat keras impor yang mahal dan terbatas.
12 Agt 2025, 16.00 WIB
84 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Huawei meluncurkan UCM untuk meningkatkan efisiensi model AI dengan memanfaatkan perangkat lunak.
- Inovasi perangkat lunak dapat membantu perusahaan China mengatasi keterbatasan akses terhadap perangkat keras canggih.
- Pasar HBM global semakin berkembang dan didominasi oleh beberapa perusahaan besar dari Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Shanghai , Cina - Huawei baru-baru ini meluncurkan sebuah alat perangkat lunak bernama Unified Cache Manager (UCM) yang bertujuan mempercepat proses inferensi dalam model kecerdasan buatan besar. Alat ini bisa mengalokasikan data dengan lebih efisien antara beberapa jenis memori dengan kecepatan dan latensi berbeda.
Menurut wakil presiden Huawei, Zhou Yuefeng, penggunaan UCM selama pengujian berhasil mengurangi latensi inferensi hingga 90% dan meningkatkan throughput sistem hingga 22 kali lipat. Hal ini membuka peluang besar untuk optimalisasi performa AI tanpa memerlukan hardware berperingkat tinggi dan mahal.
Inovasi perangkat lunak ini dilakukan karena akses ke chip memori HBM yang sangat cepat dan mahal sangat terbatas dan dikuasai oleh beberapa perusahaan besar asing. HBM sangat penting untuk kinerja AI, namun Huawei ingin mengurangi ketergantungan pada chip tersebut.
Huawei berencana membuka akses sumber kode UCM di komunitas pengembang pada September mendatang dan kemudian bagi industri secara luas. Hal ini memperlihatkan komitmen mereka untuk mendorong pengembangan teknologi dalam negeri dan kolaborasi global.
Pasar HBM diperkirakan akan terus tumbuh pesat seiring kemajuan AI. Dengan adanya alat seperti UCM yang juga mengandalkan memori lain seperti RAM standar dan SSD, perusahaan seperti Huawei dapat memperkuat posisi teknologi AI mereka tanpa hanya mengandalkan hardware impor yang mahal.
--------------------
Analisis Kami: Langkah Huawei membuka sumber UCM adalah strategi cerdas yang memungkinkan peningkatan kolaborasi dan inovasi di dalam negeri sambil mengurangi ketergantungan pada komponen asing yang mahal. Namun, tantangan sebenarnya adalah mengintegrasikan perangkat lunak ini pada skala besar tanpa mengorbankan kinerja, yang membutuhkan optimalisasi berkelanjutan.
--------------------
Analisis Ahli:
Andrew Ng: Mengoptimalkan penggunaan memori dengan algoritma seperti UCM adalah kebutuhan krusial untuk kemajuan AI terutama di negara yang menghadapi keterbatasan perangkat keras.
Fei-Fei Li: Inovasi perangkat lunak yang mengurangi ketergantungan hardware unggul akan membuka jalan bagi perkembangan AI yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
--------------------
What's Next: Dengan keterbukaan teknologi UCM oleh Huawei, di masa depan akan muncul lebih banyak solusi perangkat lunak inovatif dari China yang memungkinkan mereka bersaing secara lebih mandiri di bidang AI tanpa tergantung pada chip memori impor.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/tech/tech-war/article/3321578/tech-war-huawei-unveils-algorithm-could-cut-chinas-reliance-foreign-memory-chips?module=top_story&pgtype=section
[1] https://www.scmp.com/tech/tech-war/article/3321578/tech-war-huawei-unveils-algorithm-could-cut-chinas-reliance-foreign-memory-chips?module=top_story&pgtype=section