Courtesy of CNBCIndonesia
OJK Dorong Masyarakat Laporkan Penipuan Lewat WhatsApp Anti-scam Center
Mengajak masyarakat melaporkan kasus penipuan ke layanan yang tersedia agar tindak kejahatan bisa cepat ditindak dan masyarakat bisa mendapatkan kembali dana yang hilang.
12 Agt 2025, 17.50 WIB
27 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Masyarakat diminta untuk melaporkan penipuan melalui Indonesia Anti-scam Center.
- OJK menyediakan berbagai kanal pelaporan untuk memudahkan masyarakat.
- Penggunaan WhatsApp sebagai media pelaporan lebih populer dibandingkan dengan email dan telepon.
Jakarta, Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa kerugian masyarakat akibat tindak penipuan telah mencapai Rp 4,1 triliun yang dilaporkan oleh sekitar 200 ribu orang. Hal ini menjadi perhatian serius karena jumlah korban yang cukup besar.
Untuk mengatasi hal tersebut, OJK mendorong masyarakat melaporkan kasus penipuan melalui Indonesia Anti-scam Center yang sudah terhubung ke berbagai perbankan dan sistem pembayaran. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat penanganan serta pemblokiran rekening bermasalah.
Selain itu, OJK juga menyediakan berbagai kanal pelaporan yang mudah diakses, salah satunya melalui WhatsApp dengan layanan chatbot 157 yang sudah digunakan sejak tahun 2020 dan dapat diakses secara gratis.
Penggunaan WhatsApp sebagai kanal pelaporan populer di masyarakat, dengan 42,7% pengguna memilihnya dibandingkan email dan telepon. OJK juga tengah berupaya mengintegrasikan WhatsApp dengan portal edukasi konsumen agar pelaporan semakin mudah dan edukasi masyarakat meningkat.
Dengan adanya kolaborasi antara OJK dan Meta, diharapkan sistem pelaporan dapat terus dikembangkan untuk melindungi masyarakat dari penipuan dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap layanan keuangan.
--------------------
Analisis Kami: Penggunaan teknologi komunikasi berbasis WhatsApp sebagai kanal pelaporan adalah langkah strategis yang tepat, mengingat banyaknya pengguna di Indonesia. Namun, keberhasilan sebenarnya bergantung pada respons cepat dari OJK dan bank yang harus rutin melakukan pemblokiran rekening bermasalah agar kepercayaan masyarakat meningkat.
--------------------
Analisis Ahli:
Friderica Widyasari Dewi: Menggunakan chatbot dan kolaborasi dengan platform besar seperti Meta akan menjadikan sistem pelaporan lebih responsif dan edukatif bagi masyarakat.
--------------------
What's Next: Kedepannya, integrasi antara kanal WhatsApp OJK dengan portal edukasi konsumen akan semakin memudahkan masyarakat melaporkan penipuan dan meningkatkan efektivitas penanganan kasus.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250812164434-37-657403/rekening-warga-ri-lenyap-rp-41-triliun-dirampok-maling
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250812164434-37-657403/rekening-warga-ri-lenyap-rp-41-triliun-dirampok-maling
Pertanyaan Terkait
Q
Berapa total kerugian akibat penipuan yang dilaporkan?A
Total kerugian akibat penipuan yang dilaporkan mencapai Rp 4,1 triliun.Q
Apa tujuan dari Indonesia Anti-scam Center?A
Tujuan dari Indonesia Anti-scam Center adalah untuk menangani laporan penipuan dan mengembalikan kerugian kepada masyarakat.Q
Siapa Friderica Widyasari Dewi?A
Friderica Widyasari Dewi adalah anggota Dewan Komisioner OJK yang mengungkapkan angka kerugian akibat penipuan.Q
Apa saja kanal pelaporan yang disediakan oleh OJK?A
Kanal pelaporan yang disediakan oleh OJK antara lain melalui WhatsApp, email, dan telepon.Q
Sejak kapan layanan WhatsApp OJK dapat diakses masyarakat?A
Layanan WhatsApp OJK dapat diakses oleh masyarakat sejak tahun 2020.