Kelinci Bertanduk di Colorado: Fakta Virus Shope dan Imbauan Satwa Liar
Courtesy of InterestingEngineering

Kelinci Bertanduk di Colorado: Fakta Virus Shope dan Imbauan Satwa Liar

Memberikan informasi tentang wabah virus Shope papillomavirus pada kelinci di Colorado, menjelaskan bahaya virus tersebut, dan mengedukasi masyarakat agar tidak mengganggu atau mendekati kelinci yang terinfeksi.

15 Agt 2025, 01.26 WIB
63 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pertumbuhan horn pada kelinci disebabkan oleh Shope papillomavirus yang tidak berbahaya bagi manusia.
  • Virus ini umum terjadi di populasi kelinci liar dan dapat diatasi oleh sistem imun mereka.
  • Penduduk di Fort Collins diminta untuk tidak mendekati kelinci yang terinfeksi dan membiarkan alam mengambil jalannya.
Fort Collins, Amerika Serikat - Di Fort Collins, Colorado, warga melaporkan penampakan kelinci cottontail dengan pertumbuhan menyerupai tanduk di wajah mereka. Pertumbuhan ini disebabkan oleh virus yang disebut Shope papillomavirus, yang menimbulkan kutil keras di area wajah kelinci. Meski terlihat menyeramkan, virus ini tidak berbahaya bagi manusia atau hewan peliharaan.
Virus Shope papillomavirus menyebar dari kelinci ke kelinci melalui kutu dan kutu daun yang aktif di musim panas. Pertumbuhan pada wajah kelinci ini bisa menghalangi penglihatan atau makan jika terlalu besar, namun kebanyakan kelinci mampu melawan virus ini hingga pertumbuhannya menghilang.
Virus ini sudah dikenal sejak tahun 1930-an, ditemukan oleh Dr. Richard E. Shope, dan penelitiannya menjadi landasan penting untuk memahami virus HPV pada manusia. Konon virus ini juga menjadi asal mula mitos tentang 'jackalope', kelinci bertanduk yang populer dalam cerita rakyat Amerika.
Pihak berwenang di Colorado Parks and Wildlife mengingatkan masyarakat untuk tidak mendekati atau menangani kelinci yang terinfeksi agar tidak mengganggu proses penyembuhan alami dan mencegah stres pada hewan. Mereka juga memastikan virus ini hanya menular antar kelinci dan tidak menular ke manusia atau hewan peliharaan.
Beberapa warga lokal memperhatikan kelinci yang sama dengan pertumbuhan ini muncul selama beberapa tahun berturut-turut, menunjukkan bahwa virus ini dapat berlangsung lama tapi tidak selalu fatal bagi kelinci. Habitat liar perlu dibiarkan menjalani siklus alami agar ekosistem tetap seimbang.
--------------------
Analisis Kami: Meskipun terlihat menakutkan, keberadaan virus Shope papillomavirus sebenarnya menunjukkan adaptasi alami dalam ekosistem kelinci yang sehat. Pengelolaan populasi liar dengan membiarkan virus tersebut berjalan tanpa intervensi manusia adalah pendekatan bijaksana untuk menjaga keseimbangan alam tanpa menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.
--------------------
Analisis Ahli:
Kara Van Hoose: Virus ini biasa terjadi terutama di musim panas dan tidak berbahaya bagi manusia maupun hewan peliharaan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir tapi harus menjaga jarak.
--------------------
What's Next: Penyebaran virus Shope papillomavirus kemungkinan akan terus terjadi setiap musim panas di wilayah tersebut seiring aktivitas kutu dan kutu daun yang meningkat, namun populasi kelinci akan tetap stabil karena sebagian besar mampu sembuh secara alami.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/horned-frankenstein-bunnies-in-colorado

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan pertumbuhan horn pada kelinci di Fort Collins?
A
Pertumbuhan horn pada kelinci di Fort Collins disebabkan oleh Shope papillomavirus.
Q
Apakah Shope papillomavirus berbahaya bagi manusia?
A
Shope papillomavirus tidak berbahaya bagi manusia, anjing, atau hewan liar lainnya.
Q
Bagaimana cara virus ini menyebar di antara kelinci?
A
Virus ini menyebar di antara kelinci dan kelinci liar melalui kutu dan parasit lainnya.
Q
Apa yang harus dilakukan oleh penduduk jika mereka melihat kelinci yang terinfeksi?
A
Penduduk disarankan untuk menjaga jarak dan tidak mendekati atau menangani kelinci yang terinfeksi.
Q
Siapa yang pertama kali mengidentifikasi Shope papillomavirus?
A
Shope papillomavirus pertama kali diidentifikasi oleh Richard E. Shope pada tahun 1930-an.

Artikel Serupa

Apa yang memicu pandemi COVID? Bukti yang semakin banyak menunjukkan bahwa anjing rakun terlibat.NatureMagazine
Sains
5 bulan lalu
135 dibaca

Apa yang memicu pandemi COVID? Bukti yang semakin banyak menunjukkan bahwa anjing rakun terlibat.

Bagaimana 'Penyakit Rusa Zombie' Mengubah Rusa Menjadi Mayat Hidup—Dan Mengapa Tidak Ada ObatnyaForbes
Sains
6 bulan lalu
62 dibaca

Bagaimana 'Penyakit Rusa Zombie' Mengubah Rusa Menjadi Mayat Hidup—Dan Mengapa Tidak Ada Obatnya

Jamur Mengusir Spiderman 'Zombie' Dari Sarang Gua MerekaForbes
Sains
6 bulan lalu
150 dibaca

Jamur Mengusir Spiderman 'Zombie' Dari Sarang Gua Mereka

Jamur pengendali pikiran mengubah laba-laba menjadi zombie di reruntuhan kastil Irlandia.InterestingEngineering
Sains
6 bulan lalu
136 dibaca

Jamur pengendali pikiran mengubah laba-laba menjadi zombie di reruntuhan kastil Irlandia.

Apa Itu Virus Marburg? Delapan Orang Tewas Dalam Dugaan Wabah Di TanzaniaForbes
Sains
7 bulan lalu
158 dibaca

Apa Itu Virus Marburg? Delapan Orang Tewas Dalam Dugaan Wabah Di Tanzania

Penyakit Zoonosis di 2024: Apa yang Telah Kita Pelajari dan Apa yang Akan DatangForbes
Sains
7 bulan lalu
153 dibaca

Penyakit Zoonosis di 2024: Apa yang Telah Kita Pelajari dan Apa yang Akan Datang