Agama dan Kecerdasan Buatan: Menggabungkan Ritual dan Etika di Era AI
Courtesy of InterestingEngineering

Agama dan Kecerdasan Buatan: Menggabungkan Ritual dan Etika di Era AI

Menjelaskan bagaimana agama-agama dunia merespons dan beradaptasi dengan kemajuan kecerdasan buatan, serta bagaimana narasi-narasi keagamaan kuno memberikan kerangka etik dan moral untuk memahami serta mengatur teknologi ini di era modern.

16 Agt 2025, 06.07 WIB
94 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Agama dan teknologi saling berinteraksi dalam cara yang kompleks, dengan agama memberikan kerangka moral untuk penggunaan teknologi.
  • Mitologi dan cerita agama memberikan wawasan berharga tentang tantangan moral yang dihadapi saat mengembangkan kecerdasan buatan.
  • Perkembangan kecerdasan buatan memicu diskusi baru tentang etik, ritual, dan interpretasi spiritual dalam konteks modern.
Davos, Swiss - Agama yang sering dianggap kuno kini semakin berperan dalam dunia teknologi, khususnya dalam perkembangan kecerdasan buatan (AI). Banyak tradisi keagamaan mulai mengintegrasikan AI ke dalam ritual, etika, dan metode penyebaran ajarannya. Hal ini membuktikan bahwa meskipun teknologi berkembang pesat, nilai-nilai agama tetap relevan dan digunakan sebagai panduan moral.
Forum Ekonomi Dunia di Davos tahun ini menyambut tokoh-tokoh agama untuk berdialog dengan para pemimpin bisnis dan teknologi. Kehadiran mereka menandakan pengakuan bahwa kerangka etika dan moral agama sangat penting untuk mengarahkan perkembangan AI, terutama dalam hal martabat manusia dan batasan-batasan yang harus dijaga dalam penggunaan teknologi.
Berbagai agama menanggapi AI dengan cara yang berbeda. Gereja Katolik membuka panduan etika dan regulasi terkait AI, sementara tradisi Yahudi menggunakan teknologi untuk mendigitasi dan mempermudah studi kitab suci. Di dunia Islam, AI juga dikembangkan agar sesuai dengan hukum Islam seperti syariah dan prinsip privasi, menunjukkan usaha agama dalam mendomestikasi teknologi agar sesuai budaya dan etika masing-masing.
Legenda dan mitos keagamaan seperti Golem dalam tradisi Yahudi dan Menara Babel dalam Alkitab dipakai sebagai peringatan etis tentang bahaya teknologi yang tidak terkendali. Cerita-cerita ini mengandung pesan moral tentang bagaimana manusia harus berhati-hati dalam menciptakan dan mengendalikan ciptaannya agar tidak kehilangan kendali.
Di sisi lain, ada juga eksperimen seperti pendirian gereja yang memuja AI atau ritual yang menggunakan robot dalam keagamaan. Hal ini menimbulkan pertanyaan baru tentang masa depan agama dan apakah AI bisa menjadi objek pemujaan atau sekadar alat. Bagaimanapun, agama tampaknya akan terus berkembang seiring kemajuan teknologi dan menghadirkan tata cara baru dalam menjawab tantangan zaman.
--------------------
Analisis Kami: Perpaduan agama dan AI membuka ruang diskusi serius tentang bagaimana umat manusia harus mengarahkan teknologi agar tidak kehilangan nilai-nilai kemanusiaan. Pendekatan moral dan ritual yang diadaptasi dari tradisi kuno bisa menjadi kunci menjaga keseimbangan antara inovasi dan kemanusiaan itu sendiri.
--------------------
Analisis Ahli:
Johnnie Moore: AI memunculkan pertanyaan filosofis dan teologis tentang kecerdasan dan agen, yang kini masuk ke ruang korporasi dan kebijakan publik, menuntut peran aktif agama.
Moshe Koppel: AI berguna sebagai asisten riset untuk mendigitasi dan mengkaji teks-teks Yahudi yang luas namun keputusan akhir tetap memerlukan tangan manusia.
Kaleem Hussain: Generative AI bisa menjadi 'Digital Dajjal' yang menyesatkan dengan manipulasi realitas, sehingga dibutuhkan pemahaman moral dari narasi keagamaan.
Peter D. Hershock: Ekonomi perhatian digital yang didorong AI mengancam kebebasan memilih dan perhatian manusia, menimbulkan kebutuhan akan disiplin etika kolektif dalam komunitas Buddha.
--------------------
What's Next: Agama akan semakin berperan dalam mengatur etika penggunaan AI dan mungkin akan muncul ritual serta bentuk keagamaan baru yang menggabungkan teknologi sebagai bagian dari praktik spiritual.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/relegion-and-ai-convergence

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tema utama dari artikel ini?
A
Tema utama artikel ini adalah kolaborasi antara agama dan teknologi, khususnya kecerdasan buatan, serta bagaimana keduanya saling mempengaruhi.
Q
Bagaimana agama beradaptasi dengan kemajuan kecerdasan buatan?
A
Agama beradaptasi dengan kecerdasan buatan dengan mengintegrasikan teknologi dalam ritual, etika, dan evangelisme, serta menjawab tantangan moral yang muncul.
Q
Apa peran yang dimainkan oleh tokoh agama di forum ekonomi dunia?
A
Tokoh agama diundang ke forum ekonomi dunia untuk membantu membimbing pengembangan dan penggunaan kecerdasan buatan dengan prinsip-prinsip etika.
Q
Apa hubungan antara mitos Golem dan kecerdasan buatan?
A
Mitos Golem menggambarkan batasan kontrol manusia terhadap ciptaan mereka, yang mirip dengan kekhawatiran tentang kecerdasan buatan yang dapat melampaui penguasaan manusia.
Q
Bagaimana umat Islam memandang kecerdasan buatan dalam konteks etika?
A
Umat Islam memandang kecerdasan buatan sebagai alat yang dapat membawa kemajuan, tetapi harus diatur oleh prinsip-prinsip syariah untuk menjaga etika dan martabat manusia.

Artikel Serupa

Kenapa AI Saat Ini Hanya Pintar Pakai Trik, Bukan Berpikir Seperti ManusiaYahooFinance
Teknologi
3 bulan lalu
105 dibaca

Kenapa AI Saat Ini Hanya Pintar Pakai Trik, Bukan Berpikir Seperti Manusia

AI dan Demokrasi: Tantangan Besar Menghadapi Era SuperinteligensiWired
Teknologi
4 bulan lalu
91 dibaca

AI dan Demokrasi: Tantangan Besar Menghadapi Era Superinteligensi

Jejak Para Pelopor: Sejarah dan Fondasi Kecerdasan Buatan ModernInterestingEngineering
Teknologi
6 bulan lalu
135 dibaca

Jejak Para Pelopor: Sejarah dan Fondasi Kecerdasan Buatan Modern

Memahami Metafora AI: Bagaimana Persepsi dan Panduan AI Membentuk Masa DepanForbes
Teknologi
6 bulan lalu
183 dibaca

Memahami Metafora AI: Bagaimana Persepsi dan Panduan AI Membentuk Masa Depan

Apa Kata Fiksi Ilmiah Tentang AI: Manusia dan Mesin di Persimpangan Masa DepanForbes
Teknologi
6 bulan lalu
136 dibaca

Apa Kata Fiksi Ilmiah Tentang AI: Manusia dan Mesin di Persimpangan Masa Depan

AI Pro-Sosial: Mengatasi Ketidakadilan Sosial Lewat Kecerdasan BuatanForbes
Teknologi
6 bulan lalu
165 dibaca

AI Pro-Sosial: Mengatasi Ketidakadilan Sosial Lewat Kecerdasan Buatan