Courtesy of InterestingEngineering
Ilmuwan Cina Ciptakan Terapi Sel Transplantasi Otak Untuk Atasi Depresi Berat
Mengingat banyaknya penderita depresi yang tidak mendapatkan manfaat maksimal dari terapi konvensional, artikel ini bertujuan untuk menginformasikan terobosan ilmiah dalam menggunakan terapi berbasis sel untuk memulihkan fungsi sirkuit dopamin sebagai solusi potensial baru dalam pengobatan gangguan psikiatri.
18 Agt 2025, 18.42 WIB
34 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Transplantasi sel otak manusia ke tikus menunjukkan potensi baru untuk pengobatan gangguan mental.
- Neuron A10 yang direkayasa dapat memperbaiki jalur dopamin yang terganggu, memberikan harapan bagi pengobatan depresi mayor.
- Penelitian ini menyoroti pentingnya terapi berbasis sel dalam mengatasi gangguan kesehatan mental yang sulit diobati.
Shanghai, Cina - Para ilmuwan dari Akademi Ilmu Pengetahuan China bekerja sama dengan Fudan University dan UniXell Biotechnology mengembangkan metode untuk membuat neuron dopamin A10 dari sel punca manusia. Neuron ini sangat penting dalam mengatur motivasi dan penghargaan di otak, serta seringkali terganggu pada penderita depresi dan gangguan psikiatri lainnya.
Dengan menggunakan kombinasi kimia khusus, sel punca pluripoten diubah menjadi neuron yang memiliki sifat molekuler dan listrik seperti neuron A10 asli, sebuah pencapaian yang sulit dilakukan sebelumnya. Ini memungkinkan produksi neuron berkualitas tinggi dalam jumlah yang cukup untuk aplikasi terapi.
Penelitian selanjutnya dilakukan pada tikus yang mengalami stres kronis untuk meniru kondisi depresi. Setelah neuron buatan ini ditransplantasikan ke otak tikus, hewan menunjukkan perbaikan perilaku yang menyerupai efek antidepresan, termasuk berkurangnya kecemasan dan keputusasaan, serta peningkatan kemampuan merasakan kesenangan.
Neuron-transplantasi tersebut berhasil menyatu dengan jaringan otak tikus, menerima dan mengirim sinyal dengan neuron asli, sehingga memperbaiki jalur dopamin yang rusak. Hal ini menunjukkan bahwa terapi sel bisa merekonstruksi sirkuit saraf yang bermasalah secara spesifik tanpa efek samping besar seperti obat-obatan umum.
Meskipun masih di tahap penelitian pada hewan, hasil ini menunjukkan prospek besar pengobatan gangguan psikiatri dengan terapi berbasis sel di masa depan. Jika berhasil diterapkan pada manusia, terapi ini bisa menjadi pilihan revolusioner untuk pasien depresi berat yang sulit diobati.
--------------------
Analisis Kami: Terobosan ini sangat menjanjikan karena mengatasi akar penyebab gangguan psikiatri dengan cara yang sangat presisi, bukan hanya mengontrol gejala. Namun, tantangan terbesar ke depan adalah memastikan keamanan dan efektivitas terapi ini pada manusia, mengingat kompleksitas sistem imun dan perbedaan biologis antara tikus dan manusia.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Helen Mayberg, ahli neurologi dan psikiatri di Mount Sinai: Penggantian neuron dopamin yang kehilangan fungsinya bisa menjadi revolusi dalam mengobati depresi refrakter dan memberikan harapan nyata bagi pasien yang selama ini putus asa terhadap terapi konvensional.
--------------------
What's Next: Dalam beberapa tahun mendatang, terapi berbasis transplantasi neuron dopamin manusia mungkin akan memasuki uji klinis pada manusia dan membuka era baru pengobatan depresi serta gangguan psikiatri lainnya yang selama ini sulit diatasi dengan obat-obatan konvensional.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/human-brain-cells-ease-depression-in-mice
[1] https://interestingengineering.com/science/human-brain-cells-ease-depression-in-mice
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan oleh ilmuwan China dalam penelitian ini?A
Ilmuwan China berhasil mentransplantasikan sel otak manusia yang direkayasa ke dalam tikus, menghasilkan efek yang signifikan pada suasana hati dan perilaku.Q
Apa fungsi utama neuron A10 yang dikembangkan dalam penelitian?A
Neuron A10 berperan penting dalam jalur penghargaan dan motivasi di otak, dan sering mengalami gangguan pada penderita depresi dan gangguan mental lainnya.Q
Apa efek yang diamati pada tikus setelah transplantasi neuron?A
Setelah transplantasi, tikus menunjukkan perilaku yang menyerupai perbaikan depresi, seperti mengurangi kecemasan dan meningkatkan kemampuan untuk merasakan kesenangan.Q
Mengapa terapi berbasis sel dianggap lebih menguntungkan dibandingkan obat antidepresan tradisional?A
Terapi berbasis sel dapat memberikan keunggulan dengan meminimalkan efek samping yang tidak diinginkan dibandingkan dengan obat-obatan yang bersifat lebih umum.Q
Apa potensi terapeutik dari penelitian ini untuk pengobatan gangguan mental?A
Penelitian ini menunjukkan bahwa terapi sel dapat menjadi alternatif baru yang menjanjikan untuk mengatasi gejala utama depresi, termasuk anhedonia.