Courtesy of CNBCIndonesia
SoftBank Investasi US$ 2 Miliar Selamatkan Intel dari Krisis Besar
Menginformasikan tentang investasi besar SoftBank pada Intel yang bertujuan untuk membantu Intel bangkit dari krisis keuangan dan menghadapi tantangan bisnis, terutama di bidang teknologi semikonduktor dan AI.
19 Agt 2025, 18.00 WIB
55 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Investasi SoftBank membantu Intel menghadapi kerugian finansial yang signifikan.
- Intel perlu beradaptasi dengan cepat untuk bersaing di pasar semikonduktor yang kompetitif.
- SoftBank memiliki strategi investasi yang agresif di perusahaan teknologi, termasuk AI.
Jakarta, Indonesia - Intel, salah satu produsen chip terbesar di dunia, sedang menghadapi masa sulit karena tertinggal dalam pengembangan produk teknologi AI dan menghadapi persaingan ketat dari AMD dan TSMC. Hal ini menyebabkan Intel menderita kerugian besar hingga US$ 18,8 miliar pada tahun 2024, yang merupakan kerugian terbesar dalam sejarah perusahaan sejak 1986.
Untuk mengatasi masalah tersebut, SoftBank Group, perusahaan teknologi besar asal Jepang, menanamkan modal sebesar US$ 2 miliar ke dalam Intel. Investasi ini membuat SoftBank menjadi salah satu dari 10 pemegang saham terbesar di Intel. Suntikan modal ini diharapkan dapat membantu Intel memperbaiki rantai pasok dan memperkuat jaringan manufakturnya di Amerika Serikat.
Investasi strategis ini tidak terkait dengan campur tangan pemerintah Amerika Serikat, meskipun sebelumnya Presiden Donald Trump sempat dikabarkan ingin pemerintah AS turut memiliki saham di Intel. CEO Intel, Lip-Bu Tan, pun sempat bertemu dengan Trump terkait isu ini.
SoftBank sendiri sudah berinvestasi besar di teknologi kecerdasan buatan, termasuk menanamkan US$ 30 miliar di OpenAI, perusahaan yang mengembangkan ChatGPT. Selain itu, SoftBank juga terlibat dalam pembiayaan proyek teknologi besar lainnya seperti Stargate.
Dengan investasi ini, Intel berpeluang untuk mengubah arah bisnisnya, memperkuat posisinya di pasar teknologi chip, dan bersaing kembali dengan TSMC serta menghadapi perkembangan teknologi AI yang pesat. Namun, keberhasilan Intel sangat bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dan berinovasi dalam industri yang sangat kompetitif.
--------------------
Analisis Kami: Investasi SoftBank merupakan titik balik penting yang dapat menghidupkan kembali Intel, tetapi keberhasilan Intel sangat bergantung pada kemampuan manajemennya dalam beradaptasi dengan perubahan teknologi cepat dan persaingan pasar yang sengit. Jika Intel gagal melakukan transformasi signifikan, maka investasi ini bisa jadi hanya menunda kehancuran mereka.
--------------------
Analisis Ahli:
Charu Chanana: Posisi ganda Intel sebagai perancang sekaligus produsen chip memberikan mereka peluang unik untuk menjadi pesaing kuat TSMC jika strategi manufaktur dan inovasi dijalankan dengan baik.
--------------------
Baca juga: Proyek USRp 8.22 quadriliun ($500 Miliar) Buat AI di Amerika, Ciptakan 100.000 Lapangan Kerja
What's Next: Dengan suntikan modal dari SoftBank, Intel kemungkinan akan mampu mempercepat inovasi dan rehabilitasi bisnisnya, serta memperkuat posisi di pasar semikonduktor global, khususnya dalam teknlogi AI dan manufaktur chip.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250819132625-37-659358/bukan-trump-raksasa-amerika-ambruk-diselamatkan-jepang
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250819132625-37-659358/bukan-trump-raksasa-amerika-ambruk-diselamatkan-jepang
Pertanyaan Terkait
Q
Berapa jumlah investasi yang diterima Intel dari SoftBank?A
Intel menerima investasi sebesar US$ 2 miliard dari SoftBank.Q
Apa alasan utama kerugian yang dialami Intel?A
Kerugian Intel disebabkan oleh persaingan ketat dengan AMD dan kegagalan dalam menguasai pasar chip yang dipegang TSMC.Q
Siapa yang memimpin SoftBank Group?A
SoftBank Group dipimpin oleh Masayoshi Son.Q
Apa yang dilakukan Intel untuk mengubah arah bisnisnya?A
Intel berencana untuk mengubah arah pengembangan bisnis manufaktur chip mereka.Q
Apa hubungan antara SoftBank dan OpenAI?A
SoftBank sebelumnya telah berkomitmen untuk berinvestasi US$ 30 miliar di OpenAI.