Courtesy of InterestingEngineering
Mengapa Lalat Buah Bisa Tidur Tapi Tetap Tangguh Bangun Saat Bahaya
Memahami bagaimana mekanisme tidur pada lalat buah memungkinkan mereka untuk tertidur namun tetap bisa terbangun oleh rangsangan kuat, dan mengkaji kemungkinan prinsip universal yang juga berlaku pada manusia.
25 Agt 2025, 01.58 WIB
88 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penelitian ini menunjukkan bagaimana lalat buah dapat tidur sambil tetap waspada terhadap rangsangan.
- Gelombang lambat dalam otak memainkan peran penting dalam proses tidur dan respons terhadap stimuli.
- Temuan ini dapat memberikan wawasan tentang prinsip tidur yang mungkin berlaku secara universal di antara berbagai spesies, termasuk manusia.
Berlin, Jerman - Para peneliti dari Institut Neurofisiologi Charité di Berlin mempelajari lalat buah untuk memahami bagaimana hewan bisa tertidur namun tetap waspada terhadap bahaya. Mereka menemukan bahwa saat tidur, dua jaringan otak lalat menghasilkan gelombang listrik lambat yang mempengaruhi cara lalat merespons rangsangan visual.
Satu jaringan otak berfungsi untuk mengaktifkan respons terhadap rangsangan, sedangkan jaringan lainnya menghambatnya. Saat kedua jaringan aktif bersama, jaringan penghambat biasanya lebih dominan, sehingga lalat bisa memudarkan sensasi lingkungannya dan tertidur.
Namun, terdapat fluktuasi ritmis dalam gelombang listrik otak yang menciptakan jeda pendek, atau jendela waktu, ketika rangsangan kuat dapat menembus hambatan penghambatan. Inilah alasan mengapa lalat dapat terbangun jika ada stimulus yang cukup kuat.
Penelitian ini mengusulkan bahwa mekanisme serupa mungkin terjadi pada manusia, di mana struktur otak seperti thalamus berperan mengatur keseimbangan antara istirahat dan kewaspadaan selama tidur. Hal ini bisa menjadi prinsip universal tidur pada hewan.
Walaupun hasil ini sangat menjanjikan, peneliti menekankan bahwa masih diperlukan banyak studi lanjutan untuk membuktikan konsep ini secara menyeluruh, baik pada lalat maupun pada manusia, agar kita bisa memahami lebih dalam tentang fungsi dan mekanisme tidur yang kompleks.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/fly-brain-filters-out-visual-information
[1] https://interestingengineering.com/science/fly-brain-filters-out-visual-information
Analisis Kami
"Penemuan ini sangat menarik karena menggunakan model sederhana seperti lalat buah untuk mengungkap mekanisme kompleks di otak yang juga mungkin berlaku pada manusia. Ini membuktikan bahwa fungsi tidur bukan hanya soal istirahat total, melainkan sebuah keseimbangan canggih antara rileksasi dan kewaspadaan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup."
Analisis Ahli
David Owald
"Menjelaskan bahwa ditemukan jaringan aktivasi dan inhibisi yang secara halus mengatur tidur lalat, memungkinkan bangun ketika rangsangan kuat datang, dan diduga prinsip ini bersifat universal bagi semua hewan termasuk manusia."
Prediksi Kami
Penelitian lebih lanjut akan mengkonfirmasi apakah mekanisme ini benar-benar berlaku pada manusia dan dapat membuka jalan bagi pemahaman baru tentang gangguan tidur serta cara mengoptimalkan kualitas tidur sambil menjaga kewaspadaan terhadap bahaya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa fokus utama penelitian yang dilakukan oleh tim di Charité’s Institute of Neurophysiology?A
Fokus utama penelitian adalah untuk memahami bagaimana lalat buah berfungsi saat tidur dan tetap waspada terhadap bahaya.Q
Bagaimana lalat buah dapat tidur dan tetap responsif terhadap rangsangan?A
Lalat buah dapat tidur dengan mengaktifkan dan menghambat jaringan otak yang memproses rangsangan visual.Q
Apa yang dimaksud dengan gelombang lambat dalam konteks tidur lalat?A
Gelombang lambat adalah gelombang listrik yang dihasilkan oleh otak lalat saat tidur yang menghubungkan rangsangan visual dengan area otak untuk navigasi.Q
Mengapa penelitian lebih lanjut diperlukan setelah temuan awal ini?A
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi temuan dan memahami lebih dalam tentang prinsip tidur yang mungkin bersifat universal.Q
Apa kemungkinan hubungan antara proses tidur pada lalat dan manusia?A
Ada kemungkinan bahwa prinsip yang sama yang mengatur tidur pada lalat juga berlaku pada manusia, terutama dalam hal bagaimana otak memfilter rangsangan.