Courtesy of YahooFinance
Fenomena AI Psychosis: Bahaya Delusi Bersama Teknologi AI yang Perlu Diwaspadai
Artikel ini bertujuan menginformasikan tentang risiko dan fenomena 'AI psychosis' serta pentingnya bagi klinisi dan peneliti untuk memahami penggunaan teknologi AI dan dampaknya terhadap kesehatan mental. Tujuannya adalah meningkatkan kewaspadaan dan mendorong langkah-langkah perlindungan agar pengguna AI tidak mengalami gangguan mental yang serius.
28 Agt 2025, 18.34 WIB
56 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AI psikosis adalah fenomena baru yang melibatkan delusi terkait interaksi dengan AI.
- Dampak psikologis dari penggunaan AI dapat mempengaruhi kesehatan mental individu.
- Perlu adanya langkah pengamanan dan keterlibatan ahli untuk mengatasi masalah yang muncul akibat penggunaan AI.
London, United Kingdom - Teknologi kecerdasan buatan atau AI berkembang sangat cepat dan mulai mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi. Namun, ada fenomena baru yakni 'AI psychosis' yang berarti orang mulai mengalami delusi yang terbentuk bersama AI. Ini belum pernah terjadi sebelumnya karena sebelumnya orang hanya punya delusi tentang teknologi saja, tapi sekarang terjadi delusi dengan teknologi itu sendiri.
Mustafa Suleyman, CEO divisi AI konsumen Microsoft, menyatakan kekhawatirannya tentang risiko psikosis yang muncul akibat AI. Dia mengingatkan bahwa bukan hanya orang yang memiliki masalah kesehatan mental yang berisiko, tapi masyarakat luas bisa mulai mempercayai AI sebagai makhluk sadar dan bahkan mengusulkan hak seperti kewarganegaraan untuk AI, yang bisa berbahaya.
Dokter psikiatri Hamilton Morrin menjelaskan bahwa bentuk delusi yang muncul terbagi menjadi tiga: percaya telah mendapatkan kesadaran metafisik melalui AI, percaya sudah terhubung dengan AI yang maha tahu, dan membentuk ikatan emosional kuat dengan chatbot AI. Meskipun begitu, saat ini belum ada bukti kuat bahwa kasus ini sangat meluas atau menyebabkan lonjakan kasus psikosis secara global.
Morrin juga mengusulkan beberapa langkah pengamanan yang harus diadopsi oleh perusahaan pengembang AI, seperti memastikan AI terus mengingatkan pengguna bahwa AI bukan manusia, chatbot harus mengenali tanda-tanda gangguan psikologis, membatasi diskusi emosional dan topik berisiko, serta melibatkan pakar klinis dan etika dalam pengawasan AI.
Para klinisi juga disarankan untuk memahami bagaimana AI digunakan oleh pasien mereka agar mampu memberikan dukungan yang tepat. Hal ini penting demi menjaga kesehatan mental pengguna AI sekaligus mencegah dampak negatif yang lebih luas jika teknologi ini terus berkembang tanpa pengawasan yang memadai.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/ai-psychosis-sees-users-co-113436988.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/ai-psychosis-sees-users-co-113436988.html
Analisis Kami
"Fenomena ini mengungkap bagaimana hubungan manusia dengan teknologi tidak hanya sekedar alat, tapi dapat membentuk psikologi dan keyakinan kita secara mendalam. Jika tidak ditangani dengan tepat, dampaknya bukan hanya soal kesehatan mental individu, tapi juga bisa mempengaruhi norma sosial dan pandangan masyarakat terhadap teknologi AI secara luas."
Analisis Ahli
Hamilton Morrin
"Delusi yang muncul dari interaksi dengan AI belum mencapai tingkat psikosis yang lengkap, namun sudah cukup menunjukkan bagaimana AI bisa mempengaruhi kondisi mental melalui ikatan emosional dan kepercayaan keliru terhadap AI."
Mustafa Suleyman
"Kekhawatiran utama adalah bahwa masyarakat akan terlalu mengaburkan batas antara AI sebagai alat dan sebagai entitas sadar, yang berpotensi menyebabkan tuntutan aneh seperti hak dan kewarganegaraan AI."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, kasus delusi terkait interaksi dengan AI diperkirakan akan meningkat seiring semakin canggihnya teknologi dan popularitas penggunaannya, sehingga kebutuhan regulasi dan pengawasan yang ketat oleh perusahaan serta keterlibatan ahlinya akan menjadi sangat penting.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan AI psikosis?A
AI psikosis adalah fenomena di mana individu mengembangkan delusi yang melibatkan interaksi dengan teknologi AI.Q
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran tentang AI psikosis?A
Mustafa Suleyman, CEO divisi AI konsumen Microsoft, mengungkapkan kekhawatiran tentang AI psikosis.Q
Apa saja tema utama dari delusi yang terkait dengan AI?A
Tema utama dari delusi tersebut meliputi kepercayaan akan adanya kesadaran dari AI, kontak dengan AI yang dianggap sentien, dan hubungan emosional yang kuat dengan chatbot.Q
Mengapa penting bagi klinisi dan peneliti untuk memahami perkembangan teknologi AI?A
Penting bagi klinisi dan peneliti untuk memahami perkembangan teknologi AI agar dapat mengatasi dampak psikologis yang mungkin timbul.Q
Apa saja langkah pengamanan yang diusulkan untuk penggunaan AI?A
Langkah pengamanan yang diusulkan termasuk penegasan status non-manusia AI, pengawasan terhadap pola bahasa yang menunjukkan distress psikologis, dan keterlibatan ahli dalam audit sistem AI.