Courtesy of InterestingEngineering
Gempa Dahsyat di Afghanistan Timur Sebabkan Ratusan Korban Jiwa dan Kerusakan
Memberikan informasi terkini mengenai gempa bumi yang menghancurkan di Afghanistan bagian timur, dampaknya terhadap korban dan upaya penyelamatan yang sedang berlangsung, serta memperingatkan kemungkinan meningkatnya jumlah korban.
01 Sep 2025, 12.24 WIB
130 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Gempa bumi yang kuat di Afghanistan menyebabkan kerusakan luas dan korban jiwa yang tinggi.
- Daerah yang terdampak sulit diakses, menyulitkan upaya penyelamatan dan penanganan medis.
- Informasi tentang bencana terus berkembang seiring dengan datangnya laporan dari daerah terpencil.
Jalalabad, Afghanistan - Gempa berkekuatan 6 magnitudo mengguncang wilayah timur Afghanistan, dekat perbatasan dengan Pakistan. Kejadian ini menimbulkan kehancuran besar di desa-desa yang terkena dampak dan mengakibatkan banyak korban jiwa serta luka-luka. Gempa tersebut terjadi pada pukul 11:47 malam waktu setempat, dengan pusat gempa sekitar 27 kilometer sebelah timur laut Jalalabad di provinsi Nangarhar.
Petugas kesehatan dan pemerintah setempat melaporkan bahwa setidaknya 30 orang tewas di salah satu desa saja. Namun, karena lokasi gempa yang sulit dijangkau, jumlah korban yang sebenarnya masih belum diketahui secara pasti. Di provinsi Kunar, yang berdekatan dengan Nangarhar, dilaporkan ratusan korban meninggal dunia dan banyak yang terluka.
Gempa bumi tersebut terjadi pada kedalaman yang cukup dangkal, yaitu sekitar 8 kilometer, sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Tidak lama setelah gempa pertama, terjadi gempa susulan yang berkekuatan 4,5 magnitudo di area yang sama, mempertegas kondisi darurat di wilayah tersebut.
Pihak berwenang dan tim penyelamat bekerja keras sepanjang malam untuk mengevakuasi orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang ambruk. Meskipun begitu, medan yang sulit dan komunikasi yang kurang baik menjadi tantangan utama dalam upaya penyelamatan ini.
Para pejabat setempat juga menyampaikan bahwa jumlah korban kemungkinan akan terus bertambah seiring diperolehnya informasi lebih lengkap dari daerah-daerah terpencil yang terkena dampak. Rumah sakit di wilayah ini telah menerima ratusan pasien yang mengalami berbagai luka akibat gempa tersebut.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/magnitude-6-quake-strikes-afghanistan
[1] https://interestingengineering.com/culture/magnitude-6-quake-strikes-afghanistan
Analisis Kami
"Gempa di kawasan pegunungan dengan infrastruktur minim ini menunjukkan betapa gentingnya kebutuhan pembangunan akses dan kesiapsiagaan bencana di Afghanistan. Pendekatan mitigasi bencana harus diprioritaskan untuk mencegah kerugian yang jauh lebih parah di masa mendatang."
Analisis Ahli
Dr. Rahim Ahmadzai (Ahli Kebumian)
"Kedalaman gempa yang dangkal dan lokasinya di daerah rawan menimbulkan potensi kerusakan tinggi, sehingga respons cepat sangat penting untuk mengurangi dampak bencana."
Prof. Salma Habib (Pakar Manajemen Bencana)
"Keterbatasan akses dan komunikasi menghambat penanganan darurat, dan ini harus menjadi fokus kebijakan untuk daerah-daerah rawan gempa di Afghanistan."
Prediksi Kami
Jumlah korban tewas dan luka diperkirakan akan terus bertambah seiring tim penyelamat dapat menjangkau lebih banyak daerah terpencil dan memperoleh data yang lebih akurat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi di Afghanistan pada Minggu malam?A
Sebuah gempa bumi berkekuatan 6 melanda Afghanistan, menyebabkan kerusakan luas dan banyak korban.Q
Di mana pusat gempa berada?A
Pusat gempa berada sekitar 27 kilometer sebelah timur laut Jalalabad di provinsi Nangarhar.Q
Berapa banyak korban yang dilaporkan hingga saat ini?A
Laporan awal menyebutkan bahwa setidaknya 250 orang tewas, dengan banyak korban di provinsi Kunar.Q
Apa kesulitan yang dihadapi tim penyelamat?A
Tim penyelamat menghadapi kesulitan akses ke daerah terpencil yang memiliki infrastruktur dan komunikasi yang terbatas.Q
Siapa yang memberikan informasi tentang bencana ini?A
Informasi tentang bencana ini diberikan oleh Sharafat Zaman, juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan.