Kapasitas Penyimpanan Karbon Bumi Lebih Kecil, Target Iklim Terancam
Courtesy of NatureMagazine

Kapasitas Penyimpanan Karbon Bumi Lebih Kecil, Target Iklim Terancam

Menginformasikan bahwa kapasitas penyimpanan karbon bawah tanah jauh lebih terbatas daripada yang selama ini diperkirakan, sehingga solusi penyimpanan karbon saja tidak cukup untuk membendung pemanasan global sesuai target Paris Agreement.

03 Sep 2025, 07.00 WIB
224 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kapasitas penyimpanan karbon di Bumi lebih kecil dari yang diperkirakan sebelumnya.
  • Teknologi penangkap karbon perlu meningkat drastis untuk memenuhi target pengurangan emisi.
  • Penyimpanan karbon tidak dapat sepenuhnya mengatasi pemanasan global yang sedang berlangsung.
Laxenburg, Austria - Untuk membatasi pemanasan global seperti yang disepakati dalam Perjanjian Paris 2015, dunia perlu mengambil karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dan menyimpannya secara aman. Salah satu metode yang populer adalah menangkap CO2 dari pabrik atau industri lalu menyimpannya di bawah tanah. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa kapasitas bumi untuk menyimpan karbon ini jauh lebih kecil daripada dugaan sebelumnya.
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di International Institute for Applied Systems Analysis di Austria menemukan bahwa bumi hanya dapat menyimpan sekitar 1.460 gigaton CO2 dengan risiko rendah, jauh lebih sedikit dibandingkan perkiraan lama yang mencapai 10.000 hingga 40.000 gigaton. Perhitungan ini mempertimbangkan kemungkinan kebocoran dan hambatan politik yang bisa membatasi akses ke lokasi penyimpanan.
Saat ini, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon hanya mampu mengelola sekitar 49 juta ton CO2 per tahun, walaupun ada rencana untuk meningkatkan kapasitas hingga 416 juta ton. Tapi tingkat ini masih jauh dari kebutuhan mencapai 8,7 gigaton per tahun di tahun 2050 agar target pemanasan global sesuai Paris Agreement tercapai.
Para peneliti juga mengingatkan bahaya jika CO2 yang disimpan bocor ke permukaan, karena dapat bereaksi dengan air tanah membentuk asam dan menyebabkan pelepasan logam beracun yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Ini menjadi alasan tambahan mengapa penyimpanan harus dilakukan di kawasan yang stabil dan aman, seperti cekungan sedimen yang menjadi fokus studi ini.
Meski penyimpanan karbon penting, hasil studi ini menggarisbawahi bahwa teknologi ini saja tidak cukup untuk mengatasi perubahan iklim. Diperlukan kombinasi upaya pengurangan emisi langsung dan pengembangan teknologi bersih lainnya agar pemanasan dunia tidak melewati batas aman.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02790-6

Analisis Kami

"Kapacitas penyimpanan karbon yang jauh lebih kecil ini menunjukkan bahwa terlalu mengandalkan teknologi penyimpanan bawah tanah adalah strategi yang sangat berisiko dan tidak realistis untuk mengatasi perubahan iklim. Pendekatan yang lebih holistik dan mengutamakan pengurangan emisi secara drastis harus segera dijalankan agar kita tidak kehabisan solusi nanti."

Analisis Ahli

Joeri Rogelj
"Penggunaan kapasitas penyimpanan karbon bawah tanah yang ada saja tidak cukup untuk mengembalikan pemanasan global ke batas 2 °C, menunjukkan perlunya tindakan mitigasi tambahan dan agresif."

Prediksi Kami

Karena keterbatasan kapasitas penyimpanan karbon bawah tanah dan risiko kebocoran, negara-negara kemungkinan akan mencari dan mengembangkan teknologi pengurangan emisi dan alternatif lain selain hanya mengandalkan penyimpanan karbon agar target iklim bisa tercapai.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa kapasitas penyimpanan karbon di Bumi menurut studi terbaru?
A
Kapasitas penyimpanan karbon di Bumi menurut studi terbaru adalah sekitar 1.460 gigaton karbon dioksida.
Q
Mengapa penting untuk mengurangi emisi karbon dioksida?
A
Penting untuk mengurangi emisi karbon dioksida agar pemanasan global dapat dibatasi dalam 1,5–2 °C sesuai dengan perjanjian Paris.
Q
Apa dampak jika karbon dioksida yang disimpan bocor ke permukaan?
A
Jika karbon dioksida yang disimpan bocor ke permukaan, dapat membentuk asam karbonat dalam air tanah, yang dapat merusak mineral dan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
Q
Berapa banyak karbon dioksida yang perlu disimpan setiap tahun untuk memenuhi target perjanjian Paris?
A
Untuk memenuhi target perjanjian Paris, sekitar 8,7 gigaton karbon dioksida perlu disimpan setiap tahun.
Q
Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan global?
A
Mengurangi pemanasan global dapat dilakukan melalui teknologi penangkap karbon, pengurangan emisi, dan peningkatan efisiensi energi.

Artikel Serupa

Sinyal Perubahan Iklim Akibat Manusia Bisa Dideteksi Sejak 1885NatureMagazine
Sains
3 bulan lalu
121 dibaca

Sinyal Perubahan Iklim Akibat Manusia Bisa Dideteksi Sejak 1885

Baterai Lithium-CO₂ Baru Tangkap Karbon dan Simpan Energi SekaligusInterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
250 dibaca

Baterai Lithium-CO₂ Baru Tangkap Karbon dan Simpan Energi Sekaligus

Inovasi Beton Karbon-Negatif dari Air Laut dan CO2 untuk Masa Depan Ramah LingkunganInterestingEngineering
Sains
6 bulan lalu
63 dibaca

Inovasi Beton Karbon-Negatif dari Air Laut dan CO2 untuk Masa Depan Ramah Lingkungan

Stanford Ciptakan Batu Penghisap Karbon Cepat untuk Pertanian dan LingkunganInterestingEngineering
Sains
6 bulan lalu
256 dibaca

Stanford Ciptakan Batu Penghisap Karbon Cepat untuk Pertanian dan Lingkungan

Reaktor Baru Cambridge Ubah CO2 Jadi Bahan Bakar Bersih Pakai Energi MatahariInterestingEngineering
Sains
7 bulan lalu
266 dibaca

Reaktor Baru Cambridge Ubah CO2 Jadi Bahan Bakar Bersih Pakai Energi Matahari

Teknologi Penghilangan Karbon: Solusi Masa Depan untuk Perubahan IklimForbes
Sains
7 bulan lalu
106 dibaca

Teknologi Penghilangan Karbon: Solusi Masa Depan untuk Perubahan Iklim