Courtesy of InterestingEngineering
DLR Kembangkan Sel Bahan Bakar MegaWatt Untuk Transportasi Bebas Emisi
Mengembangkan dan menguji sistem propulsi listrik berbasis sel bahan bakar dengan output daya tinggi untuk transportasi masa depan yang ramah iklim dan bebas karbon, guna menggantikan bahan bakar fosil.
04 Sep 2025, 22.19 WIB
85 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Proyek BALIS bertujuan untuk mengembangkan sistem propulsi ramah lingkungan untuk transportasi masa depan.
- Pengoperasian sel bahan bakar pada daya lebih dari satu megawatt merupakan langkah penting dalam teknologi energi bersih.
- Penggunaan hidrogen hijau dari sumber energi terbarukan dapat mendukung mobilitas yang bebas dari emisi karbon.
Empfingen, Jerman - Para peneliti di German Aerospace Center (DLR) berhasil mengoperasikan komponen utama sistem sel bahan bakar dengan daya melebihi satu megawatt. Ini merupakan langkah awal penting dalam proyek BALIS yang bertujuan mengembangkan sistem propulsi ramah iklim untuk pesawat, kapal, dan kendaraan berat.
Fasilitas uji BALIS di Empfingen, Jerman, memiliki kapasitas hingga 1,5 megawatt dan memungkinkan pengujian mulai dari komponen tunggal hingga sistem propulsi lengkap. Fasilitas ini sangat unik dan mendukung pengembangan teknologi propulsi listrik efisien dan kuat.
Sistem ini menggunakan 12 modul sel bahan bakar yang masing-masing terdiri dari 400 sel individual yang bekerja bersama secara mulus. Dengan menggunakan hidrogen hijau, teknologi ini berpotensi mengurangi emisi karbon dioksida dan menjadikan transportasi lebih ramah lingkungan.
Tim DLR juga mengembangkan strategi pengoperasian yang kompleks agar sistem dapat berjalan stabil dan menghasilkan output daya besar dalam jangka waktu lama. Setelah itu, mereka akan menguji kondisi dinamis yang meniru penggunaan nyata di lapangan.
Sementara itu, di penjuru dunia lain, universitas di Jepang dan Amerika juga mengembangkan jenis sel bahan bakar baru dengan kemampuan operasi yang lebih efisien dan pada suhu rendah, mendukung upaya global untuk mencapai mobilitas bebas emisi.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/fuel-cell-breakthrough-for-ev-aviation
[1] https://interestingengineering.com/energy/fuel-cell-breakthrough-for-ev-aviation
Analisis Kami
"Kemajuan ini menandai tonggak penting dalam pengembangan teknologi energi bersih yang berpotensi merevolusi sektor transportasi berat dan penerbangan. Namun, tantangan teknis dan biaya produksi masih memerlukan fokus riset tambahan agar teknologi ini dapat diadopsi secara luas dalam waktu dekat."
Analisis Ahli
Dr. Hans Müller (Ahli Energi Terbarukan)
"Pengoperasian sel bahan bakar pada daya di atas satu megawatt menunjukkan kematangan teknologi yang menjanjikan bagi transisi energi global, khususnya di sektor transportasi berat yang selama ini sulit di-dekarbonisasi."
Prediksi Kami
Ke depan, teknologi sel bahan bakar berdaya tinggi ini akan memungkinkan transportasi laut, udara, dan darat yang bebas emisi karbon secara komersial serta membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dicapai oleh peneliti di DLR dalam proyek BALIS?A
Peneliti di DLR telah berhasil mengoperasikan dua komponen penting dari sistem sel bahan bakar generasi berikutnya dengan daya lebih dari satu megawatt.Q
Bagaimana sistem sel bahan bakar yang dikembangkan dalam proyek BALIS berkontribusi pada mobilitas bebas CO2?A
Sistem sel bahan bakar yang menggunakan hidrogen hijau dapat mengurangi emisi karbon dioksida dan menjadikan transportasi lebih ramah lingkungan.Q
Apa yang membuat fasilitas pengujian di E2U Empfingen unik?A
Fasilitas pengujian di E2U Empfingen unik karena skala dan desain fleksibelnya, memungkinkan penelitian dari komponen individu hingga seluruh rantai daya.Q
Apa tantangan teknis yang dihadapi oleh tim DLR dalam proyek ini?A
Tantangan teknis yang dihadapi termasuk pengoperasian sistem dengan output daya tinggi yang belum tersedia secara komersial.Q
Siapa saja organisasi lain yang terlibat dalam penelitian sel bahan bakar?A
Organisasi lain yang terlibat dalam penelitian sel bahan bakar termasuk Kyushu University dan West Virginia University.