Courtesy of TechCrunch
Penulis Dapat Kompensasi Besar, Tapi AI dan Perusahaan Teknologi Justru Menang
Memberi pemahaman tentang dampak hukum dan sosial dari penggunaan karya berhak cipta dalam pelatihan AI, serta menyoroti bagaimana penulis mendapat kompensasi dari pelanggaran unduhan buku ilegal oleh perusahaan teknologi besar.
06 Sep 2025, 03.59 WIB
218 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Settlement $1,5 miliar bukanlah kemenangan bagi penulis, tetapi lebih kepada keuntungan bagi perusahaan teknologi.
- Keputusan hakim mengenai penggunaan materi berhak cipta untuk pelatihan AI menimbulkan pertanyaan tentang masa depan hak cipta.
- Kasus ini menjadi preseden penting yang dapat memengaruhi banyak gugatan lainnya terkait AI dan hak cipta.
Amerika Serikat - Perusahaan teknologi besar sedang berlomba-lomba mengumpulkan berbagai karya tulis untuk melatih kecerdasan buatan mereka, seperti ChatGPT dan Claude, agar semakin pintar. Namun, mengumpulkan data ini seringkali dilakukan dengan cara yang merugikan penulis, seperti mengunduh buku secara ilegal dari perpustakaan bayangan tanpa izin. Ini memicu sejumlah gugatan hukum terhadap perusahaan teknologi tersebut.
Salah satu gugatan penting datang dari para penulis terhadap Anthropic, perusahaan di balik AI Claude. Mereka menuntut karena Anthropic mengambil jutaan buku secara ilegal untuk melatih AI-nya. Meski pelatihan AI pada karya berhak cipta dianggap legal secara hukum dalam aturan fair use, pengunduhan ilegal masih menjadi masalah besar.
Akhirnya, Anthropic setuju untuk membayar sebesar 1,5 miliar dolar Amerika Serikat kepada sekitar setengah juta penulis, dengan setiap penulis mendapatkan setidaknya 3.000 dolar. Penyelesaian ini menjadi yang terbesar dalam sejarah hukum hak cipta Amerika Serikat, walaupun lebih sebagai denda bagi Anthropic daripada kemenangan besar bagi para penulis.
Hakim federal William Alsup memutuskan bahwa menggunakan karya berhak cipta untuk melatih AI adalah sebuah penggunaan yang dianggap 'transformatif' sehingga dilindungi oleh fair use. Namun, perilaku ilegal dalam mengunduh buku yang sebenarnya bisa dibeli menjadi titik yang memaksa kasus ini sampai ke persidangan.
Kasus ini menjadi acuan penting bagi sejumlah gugatan lain yang masih berjalan terhadap perusahaan-perusahaan teknologi besar. Ke depan, kita mungkin akan melihat perkembangan hukum baru yang lebih jelas dan ketat tentang bagaimana AI boleh mengakses dan menggunakan karya cipta untuk melatih produknya.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/09/05/screw-the-money-anthropics-1-5b-copyright-settlement-sucks-for-writers/
[1] https://techcrunch.com/2025/09/05/screw-the-money-anthropics-1-5b-copyright-settlement-sucks-for-writers/
Analisis Kami
"Kasus ini menunjukkan betapa lemahnya perlindungan hukum bagi penulis dalam era AI yang terus berkembang, di mana perusahaan teknologi besar seringkali lebih mudah mendapatkan keuntungan tanpa menghargai hak cipta. Jika hukum tidak segera diperbarui, industri kreatif dapat semakin terpinggirkan oleh dominasi AI yang dilatih dengan karya orang lain tanpa kompensasi yang layak."
Analisis Ahli
James Grimmelmann
"Kasus ini menegaskan ambiguitas dalam penerapan doktrin fair use di konteks AI dan menunjukkan perlunya revisi mendesak untuk hukum hak cipta yang lebih adaptif terhadap teknologi baru."
Pamela Samuelson
"Meskipun pelatihan AI pada karya berhak cipta adalah fair use, tindakan pengunduhan ilegal harus dihukum agar menegakkan keadilan bagi penulis dan menjaga integritas industri kreatif."
Prediksi Kami
Ke depan, akan lebih banyak gugatan hukum terhadap perusahaan teknologi terkait pelatihan AI dari karya berhak cipta, dan kemungkinan munculnya aturan hukum baru yang lebih modern mengatur fair use di era AI.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi inti dari gugatan Bartz v. Anthropic?A
Inti dari gugatan Bartz v. Anthropic adalah tuduhan bahwa Anthropic menggunakan materi berhak cipta tanpa izin untuk melatih AI mereka.Q
Mengapa Anthropic dianggap melanggar hak cipta?A
Anthropic dianggap melanggar hak cipta karena mereka mengunduh buku secara ilegal dari 'perpustakaan bayangan' untuk melatih model AI mereka.Q
Apa keputusan yang diambil oleh hakim William Alsup dalam kasus ini?A
Hakim William Alsup memutuskan bahwa pelatihan AI menggunakan materi berhak cipta dapat dianggap sebagai penggunaan yang 'transformatif' dan dilindungi oleh doktrin fair use.Q
Apa dampak dari settlement $1,5 miliar bagi penulis?A
Settlement $1,5 miliar memberikan pembayaran kepada penulis, tetapi tidak mengubah fakta bahwa perusahaan teknologi dapat terus menggunakan karya berhak cipta untuk pelatihan AI.Q
Bagaimana kasus ini dapat memengaruhi gugatan lainnya terkait AI dan hak cipta?A
Kasus ini dapat menjadi preseden dalam gugatan lainnya yang melibatkan hubungan antara AI dan karya berhak cipta, dengan potensi untuk mengubah bagaimana hak cipta diterapkan pada teknologi baru.