Courtesy of InterestingEngineering

F-15E Dilengkapi Senjata Laser AGR-20F Tembak Drone dengan Cepat

Tujuan utama penambahan sistem senjata AGR-20F pada F-15E adalah untuk memberikan kemampuan penargetan drone secara presisi dan efektif dalam pertempuran anti-pesawat tanpa awak (counter-UAS) dengan cara yang hemat biaya, seraya meningkatkan kesiapan tempur di area operasi.

08 Sep 2025, 06.18 WIB

57 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Integrasi sistem senjata baru pada F-15E bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam menghadapi ancaman drone.
Tim Eglin menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menyelesaikan proyek pengujian dalam waktu yang jauh lebih singkat.
Pengujian dan integrasi sistem senjata baru dilakukan secara simultan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang mendesak.

Eglin, Amerika Serikat - Angkatan Udara Amerika Serikat melengkapi jet tempur F-15E Strike Eagle dengan sistem senjata baru bernama AGR-20F, yang merupakan roket berpemandu laser untuk melawan drone. Sistem ini memberikan kemampuan tembak presisi dan menjadi bagian dari strategi untuk mengatasi ancaman pesawat tanpa awak yang semakin berkembang. Senjata ini sudah pernah dipakai di jet lain, yaitu F-16 Fighting Falcon, dan akan memperluas kekuatan tempur Angkatan Udara AS.

Proses pengujian dan pemasangan AGR-20F di F-15E berlangsung dengan kecepatan luar biasa. Awalnya, proyek ini direncanakan memakan waktu sekitar sembilan bulan. Namun, berkat koordinasi intensif antara berbagai komandan dan satuan tes, senjata tersebut sudah bisa diuji dalam waktu sembilan hari saja. Kunci keberhasilan ini adalah kemampuan tim untuk berpikir kreatif dan mengatasi hambatan teknis pemasangan senjata di pesawat.

Salah satu tantangan utama dalam proyek ini adalah tidak adanya dudukan senjata yang sudah terbukti untuk memasang roket AGR-20F di jet F-15E. Tim harus membuat desain dudukan baru yang juga harus diuji agar tidak mengganggu sistem pesawat lainnya selama penerbangan. Semua tes kelayakan dan uji penerbangan berlangsung bersamaan agar proses bisa dipercepat sesuai prioritas yang diberikan oleh Brigadir Jenderal Mark Massaro.

Setelah berhasil melewati tahap pengujian di landasan dan wilayah uji coba, senjata baru ini segera dikerahkan bersama pilot dan teknisi ke area operasi sebenarnya dalam waktu kurang dari satu minggu. Pelatihan penerbangan dan perawatan senjata juga diberikan kepada personel yang terlibat. Hal ini memastikan bahwa kemampuan tempur F-15E segera meningkat dan siap bertempur menghadapi ancaman nyata.

Keberhasilan ini menandai langkah maju besar dalam pengembangan pertahanan udara yang cepat dan efektif menghadapi drone. Dengan dukungan teknologi modern dan pendekatan tim yang solid, Angkatan Udara AS memperkuat posisi tempurnya dalam pertempuran masa depan. Senjata AGR-20F di F-15E dapat menjadi contoh bagaimana inovasi dan kerja sama profesional bisa menghadirkan solusi yang segera dapat digunakan di medan perang.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/f15-with-advanced-weapon-eliminate-drone

Analisis Kami

"Keberhasilan pemasangan AGR-20F dalam waktu singkat bukan hanya menunjukkan keunggulan teknologi, tetapi juga kekuatan kolaborasi antar tim dalam militer AS. Ini merupakan langkah cerdas yang memperkuat daya saing tempur F-15E di era peperangan modern yang semakin didominasi ancaman drone."

Analisis Ahli

Brig. Gen. Mark Massaro

"Prioritas tinggi dan kerja sama tim adalah kunci kesuksesan dalam mempercepat penerapan teknologi kritis di pesawat tempur."

Col. Alec Spencer

"Inovasi dalam pemasangan senjata yang tidak pernah ada sebelumnya menunjukkan bahwa tantangan teknis bisa diatasi dengan pendekatan kreatif dan kolaboratif."

Prediksi Kami

Dengan integrasi senjata AGR-20F yang berhasil dan cepat, F-15E akan semakin sering digunakan dalam operasi anti-drone di seluruh dunia, meningkatkan kemampuan tempur Angkatan Udara AS di masa depan terhadap ancaman pesawat tanpa awak dengan biaya operasional yang lebih rendah.

Pertanyaan Terkait

Apa tujuan dari integrasi sistem senjata AGR-20F pada F-15E?

Tujuan dari integrasi sistem senjata AGR-20F pada F-15E adalah untuk meningkatkan kemampuan pesawat dalam melawan sistem udara tak berawak secara efektif dan ekonomis.

Siapa Brig. Gen. Mark Massaro dan apa perannya dalam proyek ini?

Brig. Gen. Mark Massaro adalah komandan dari 96th Test Wing, yang memprioritaskan pengujian sistem senjata baru dan mendorong kolaborasi tim.

Apa tantangan yang dihadapi dalam pengujian dan integrasi sistem senjata baru?

Tantangan yang dihadapi termasuk tidak adanya mount yang sudah terbukti untuk F-15 dan perlunya integrasi sistem yang kompleks dalam waktu yang singkat.

Bagaimana Team Eglin berhasil menyelesaikan pengujian dalam waktu yang singkat?

Team Eglin berhasil menyelesaikan pengujian dalam sembilan hari dengan mengutamakan misi pengujian senjata baru dan kolaborasi yang efisien.

Apa yang dilakukan setelah demonstrasi awal sistem senjata baru ini?

Setelah demonstrasi awal, Angkatan Udara mengirimkan personel untuk memberikan pelatihan penerbangan dan pemeliharaan terkait penggunaan senjata baru tersebut.