Courtesy of CNBCIndonesia
Kerusuhan Nepal: Protes Besar Pemblokiran Media Sosial dan Korupsi Memicu Krisis
Melaporkan kerusuhan besar yang terjadi akibat protes terhadap pemblokiran media sosial oleh pemerintah Nepal, sekaligus menunjukkan kegelisahan generasi muda terhadap korupsi dan kondisi politik yang tidak stabil.
09 Sep 2025, 10.25 WIB
85 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kerusuhan di Nepal mencerminkan ketidakpuasan generasi muda terhadap pemerintah.
- Pemblokiran media sosial memicu protes besar-besaran di kalangan masyarakat.
- Krisis politik di Nepal menunjukkan ketidakstabilan yang berkepanjangan sejak penghapusan monarki.
Kathmandu, Nepal - Kerusuhan di Nepal terjadi setelah pemerintah memblokir akses ke platform media sosial seperti Facebook, yang memicu kemarahan massa terutama dari kalangan muda. Ini adalah protes terbesar dalam beberapa dekade yang menunjukkan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah.
Polisi di Kathmandu melakukan tindakan tegas dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan pengunjuk rasa. Namun, bentrokan memakan korban jiwa sebanyak 19 orang dan lebih dari 100 terluka, termasuk aparat kepolisian.
Para demonstran yang sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa menuntut penghentian korupsi, bukan pembatasan media sosial, karena mereka melihat kebijakan pemerintah tidak memihak kepada mereka dan menghambat kebebasan berekspresi.
Menteri Dalam Negeri Nepal mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab moral atas jatuhnya korban jiwa, sementara pemerintah mengadakan rapat darurat untuk mencari solusi atas krisis yang terjadi.
Kejadian ini menjadi cerminan kekecewaan generasi baru Nepal yang menghadapi ketidakstabilan politik yang panjang serta menuntut perubahan nyata dalam cara pemerintah menangani korupsi dan lapangan kerja.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250909101605-37-665302/dampak-medsos-diblokir-dpr-dibobol-19-orang-tewas-di-nepal
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250909101605-37-665302/dampak-medsos-diblokir-dpr-dibobol-19-orang-tewas-di-nepal
Analisis Kami
"Pemblokiran media sosial adalah strategi yang kontraproduktif karena justru memperbesar ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah yang sudah dianggap korup dan tidak responsif. Jika pemerintah terus menggunakan pendekatan represif, bisa jadi akan memperdalam polarisasi sosial dan memperburuk krisis politik di Nepal."
Analisis Ahli
Dr. Anil Wagle (Pengamat Politik Nepal)
"Pemblokiran media sosial tanpa dialog yang jelas hanya akan menambah ketegangan dan merusak demokrasi digital yang berkembang di Nepal."
Prof. Sita Sharma (Ahli Sosial dan Komunikasi)
"Generasi muda Nepal mengekspresikan rasa frustrasi mereka terhadap pemerintah yang gagal memenuhi janji reformasi melalui demonstrasi ini."
Prediksi Kami
Ketegangan politik di Nepal kemungkinan akan meningkat jika pemerintah tidak segera mencari solusi yang transparan dan melibatkan generasi muda dalam pembenahan pemerintahan dan kebijakan digital.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan kerusuhan di Nepal pada 8 September?A
Kerusuhan di Nepal pada 8 September disebabkan oleh protes terhadap pemblokiran akses ke platform media sosial oleh pemerintah.Q
Berapa jumlah korban tewas dalam kerusuhan tersebut?A
Sebanyak 19 orang tewas dalam kerusuhan tersebut.Q
Siapa yang mengundurkan diri sebagai tanggung jawab atas kerusuhan?A
Ramesh Lekhak, Menteri Dalam Negeri Nepal, mengundurkan diri sebagai tanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa.Q
Apa yang dilakukan pemerintah Nepal terkait media sosial?A
Pemerintah Nepal memblokir akses ke sejumlah media sosial dengan alasan platform tidak terdaftar dan digunakan untuk penyebaran ujaran kebencian.Q
Mengapa generasi muda Nepal turun ke jalan dalam aksi protes ini?A
Generasi muda Nepal, termasuk pelajar dan mahasiswa, turun ke jalan karena kecewa dengan pemerintah yang dianggap lamban memberantas korupsi.