Courtesy of InterestingEngineering

South Korea Siapkan Penerbangan Pulangkan Warganya Usai Razia Imigrasi Terbesar di AS

Memberikan informasi tentang upaya South Korea untuk memulangkan warganya yang ditahan dalam razia imigrasi besar-besaran di Amerika Serikat dan membahas implikasi diplomatik serta perlindungan warganya di luar negeri.

09 Sep 2025, 14.49 WIB

195 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Korea Selatan menyiapkan pemulangan warga negaranya yang ditahan di AS.
Presiden Korea Selatan menekankan perlunya perlindungan bagi warganya yang bekerja di luar negeri.
Operasi imigrasi ini adalah yang terbesar dalam sejarah Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Folkston, Amerika Serikat - Lebih dari 300 warga Korea ditangkap dalam razia imigrasi besar-besaran di sebuah lokasi pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Georgia, Amerika Serikat. Lokasi ini adalah proyek senilai 4,3 miliar dolar yang merupakan kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution. Pekerja yang ditahan menggunakan visa jangka pendek dan Electronic System for Travel Authorization (ESTA).

Menanggapi hal ini, Korean Air menyiapkan penerbangan khusus Boeing 747-8i dengan 368 kursi untuk memulangkan para pekerja dari Bandara Incheon ke Atlanta. Pemerintah Korea bekerja sama dengan Hyundai dan LG untuk menanggung biaya penerbangan tersebut. Para pekerja akan dipulangkan melalui opsi 'keberangkatan sukarela' agar tanpa proses deportasi resmi.

Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, menyatakan keprihatinan mendalam dan berjanji akan memberikan perlindungan yang lebih kuat bagi warga Korea yang bekerja di luar negeri. Ia menegaskan bahwa aktivitas warga dan perusahaan Korea dalam memperkuat aliansi Korea-AS tidak boleh dihambat secara tidak adil dan meminta kementerian terkait untuk terus mengelola masalah ini dengan seksama.

Menteri Luar Negeri Korea, Cho Hyun, melakukan kunjungan diplomatik ke Washington untuk bertemu dengan pejabat AS, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio. Ia akan meminta agar warga Korea yang ditahan dapat dipermudah untuk masuk kembali ke AS di masa depan dan membahas perbaikan aturan visa kerja, mengingat banyak yang menggunakan visa kerja H-1B yang terbatas dan diperebutkan melalui sistem lottery.

Kasus ini membangkitkan kekhawatiran di Korea Selatan, terutama saat perundingan kesepakatan perdagangan dengan AS sedang berlangsung. Pemerintah Korea membentuk gugus tugas khusus yang dipimpin oleh Konsul Jenderal Cho Ki-joong untuk terus mendampingi para pekerja yang ditahan dan mencegah insiden serupa di kemudian hari.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/300-korean-workers-to-be-flown-home

Analisis Kami

"Razia besar-besaran ini menunjukkan betapa rentannya pekerja asing, bahkan dari sekutu dekat seperti Korea, terhadap kebijakan imigrasi AS yang ketat. Perlindungan diplomatik harus lebih proaktif dan ketat untuk memastikan bahwa kejadian seperti ini tidak merusak hubungan strategis antara kedua negara."

Analisis Ahli

Lee Sang-ho, Pakar Hubungan Internasional

"Penahanan massal ini menciptakan preseden negatif dalam hubungan bilateral dan memerlukan dialog yang lebih intensif terkait hak-hak pekerja migran dan perlindungan diplomatik."

Prediksi Kami

Pemerintah Korea dan Amerika Serikat kemungkinan akan meninjau dan mungkin memperbaiki aturan visa kerja untuk mencegah kejadian serupa dan memperkuat perlindungan terhadap pekerja Korea di masa depan.