Courtesy of YahooFinance
Ancaman Politik pada Fed Bisa Dorong Biaya Pinjaman Lebih Mahal dan Inflasi
Menyoroti ancaman politisasi terhadap independensi Federal Reserve dan institusi ekonomi yang dapat menaikkan risiko inflasi dan biaya pinjaman, sehingga penting untuk menjaga kredibilitas dan stabilitas ekonomi.
09 Sep 2025, 23.47 WIB
88 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Intervensi politik terhadap Federal Reserve dapat merusak kredibilitas dan meningkatkan inflasi.
- Kenaikan biaya pinjaman dapat berdampak negatif pada rumah tangga dan perusahaan.
- Pentingnya menjaga independensi lembaga ekonomi untuk kepercayaan pasar.
Washington, Amerika Serikat - Ekonomi Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda melambat dengan laporan pekerjaan bulan Agustus yang sangat lemah, hanya bertambah 22.000 pekerjaan dan tingkat pengangguran stabil di 4,3%. Selain itu, indeks manufaktur ISM menunjukkan data di bawah 50, yang menandakan kontraksi produksi dan melemahnya pertumbuhan ekonomi tanpa adanya kejutan kebijakan besar.
Ketegangan politik yang meningkat di Washington menjadi perhatian utama terutama karena Presiden Donald Trump dikabarkan ingin mengganti beberapa pejabat penting di Federal Reserve, termasuk Ketua Jerome Powell. Usaha ini mengancam independensi Federal Reserve yang selama ini menjadi fondasi kepercayaan pasar dalam pengendalian inflasi dan stabilitas suku bunga.
Billionaire kenamaan, Ken Griffin, pendiri Citadel, bersama ekonom Anil Kashyap, bereaksi keras lewat op-ed di Wall Street Journal. Mereka menegaskan bahwa meletakkan tekanan politik pada Federal Reserve dan lembaga statistik seperti BLS akan menaikkan ekspektasi inflasi dan premi risiko utang AS, yang bakal berimbas langsung pada tingginya biaya pinjaman rumah, perusahaan, dan pemerintah.
Jika independensi Fed tergerus, pasar akan menghitung ulang risiko menjadi lebih tinggi sehingga suku bunga di pasar modal akan naik tanpa harus Fed menaikkan suku bunga secara resmi. Contohnya, kenaikan 1 persen pada suku bunga hipotek bisa menambah beban sekitar 200 dolar AS per bulan untuk pinjaman rumah 300.000 dolar AS, yang sangat membebani masyarakat dan ekonomi secara luas.
Ketidakpastian politik terhadap kebijakan moneter dan integritas data ekonomi memiliki potensi memperketat kondisi keuangan, melemahkan sentimen pada saham berisiko tinggi, dan memperlambat pemulihan ekonomi. Karena itu, penting bagi semua pemangku kepentingan untuk menjaga independensi institusi ekonomi agar stabilitas dan pertumbuhan tetap terjaga.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/billionaire-hedge-fund-mogul-offers-164700354.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/billionaire-hedge-fund-mogul-offers-164700354.html
Analisis Kami
"Ketergantungan politik pada kebijakan moneter sangat berbahaya karena melemahkan sinyal pasar yang efisien dan mengacaukan anchoring ekspektasi inflasi. Jika ini terjadi, biaya modal akan naik secara tidak perlu, yang dapat mendorong ekonomi AS ke jurang resesi lebih cepat dari yang diperkirakan."
Analisis Ahli
Ken Griffin
"Menekankan bahwa menjaga independensi Fed adalah kunci untuk menjaga inflasi terkendali dan suku bunga pinjaman stabil, bahkan sangat penting dalam menghadapi tekanan politik."
Anil Kashyap
"Menggarisbawahi bahwa integritas data ekonomi harus dipertahankan guna memastikan kebijakan moneter dan fiskal berjalan efektif tanpa gangguan politik."
Jerome Powell
"Sebagai Ketua Fed, berupaya mempertahankan independensi institusi meskipun menghadapi tekanan politik yang kuat."
Prediksi Kami
Jika tekanan politik terhadap Fed dan institusi data ekonomi terus berlanjut, maka akan terjadi kenaikan premia risiko di pasar, menaikkan suku bunga pasar sekaligus memperlambat pertumbuhan ekonomi secara signifikan.