Penemuan Diatom Kutub yang Aktif Bergerak di Suhu Ekstrem –15°C
Courtesy of InterestingEngineering

Penemuan Diatom Kutub yang Aktif Bergerak di Suhu Ekstrem –15°C

Mengungkap bahwa diatom kutub mampu bergerak aktif pada suhu ekstrem -15°C, menantang asumsi lama bahwa mereka tidak bergerak di es laut, dan menunjukkan peran dinamis mereka dalam ekosistem Arktik yang berdampak pada mata rantai makanan dan proses ekologi di wilayah tersebut.

10 Sep 2025, 18.15 WIB
33 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Diatom dapat bergerak aktif di suhu ekstrem, menantang asumsi sebelumnya tentang perilaku mereka.
  • Pergerakan diatom berpotensi mempengaruhi ekosistem Arktik dan rantai makanan.
  • Penelitian ini menunjukkan pentingnya penelitian di lingkungan Arktik untuk memahami dampak perubahan iklim.
Chukchi Sea, Amerika Serikat - Para ilmuwan dari Stanford menemukan bahwa diatom, sejenis alga sel tunggal yang hidup di es laut Arktik, mampu bergerak aktif bahkan pada suhu sangat dingin sampai –15°C. Ini adalah gerakan sel kompleks yang terjadi pada suhu terdingin yang pernah tercatat dalam organisme eukariotik, yang biasanya dianggap tidak aktif di suhu seperti itu.
Diatom yang biasanya dianggap terperangkap dan tidak bergerak di dalam es ini ternyata menggunakan mekanisme meluncur dengan mengeluarkan lendir seperti siput untuk bergerak. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel es dari Laut Chukchi dan mengobservasi mereka menggunakan mikroskop khusus di laboratorium yang meniru kondisi alami es laut.
Penemuan ini menunjukkan bahwa diatom Arktik bergerak lebih cepat dibandingkan kerabatnya di wilayah yang lebih hangat. Kemampuan bergerak ini berpotensi memberi keuntungan evolusioner bagi mereka dalam mencari nutrisi dan bertahan di lingkungan ekstrem yang sangat dingin.
Dampak biologis dari fenomena ini sangat penting karena aktivitas diatom ini dapat memengaruhi distribusi nutrisi di bawah es laut, berkontribusi pada rantai makanan dari mikroorganisme sampai predator puncak seperti beruang kutub. Ini memperlihatkan betapa dinamisnya kehidupan bawah es yang selama ini tidak kita sadari.
Namun, perubahan iklim dan mencairnya es Arktik dalam beberapa dekade mendatang dapat menghilangkan habitat penting ini. Peneliti menyoroti perlunya peningkatan pendanaan dan dukungan untuk penelitian kutub agar kita dapat memahami lebih baik dampak perubahan global terhadap ekosistem ini.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/arctic-algae-move-polar-ice

Analisis Kami

"Penemuan ini sangat mengejutkan sekaligus membuka perspektif baru tentang adaptasi ekstrem kehidupan seluler pada suhu sangat rendah. Hal ini menantang asumsi lama dalam biologi sel dan ekologi kutub, artinya kita harus mengevaluasi ulang dinamika ekosistem Arktik dan bagaimana kehidupan mikro menginteraksinya dengan perubahan iklim."

Analisis Ahli

Manu Prakash
"Mekanisme gerak diatom yang aktif pada suhu -15°C menunjukkan bahwa kehidupan seluler dapat beradaptasi lebih fleksibel daripada yang pernah dibayangkan, dan ini menyatakan urgensi mendukung penelitian di wilayah kutub untuk memahami perubahan ekosistem secara menyeluruh."

Prediksi Kami

Dengan perubahan iklim dan berkurangnya es di Arktik dalam 25-30 tahun ke depan, peran aktif diatom ini dalam ekosistem akan berubah drastis, berpotensi mengganggu keseimbangan makanan dan proses biokimia di wilayah kutub.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan Stanford tentang alga diatom di Arktik?
A
Para ilmuwan Stanford menemukan bahwa alga diatom dapat bergerak aktif di suhu serendah -15 derajat Celsius.
Q
Sampai suhu berapa diatom dapat bergerak aktif?
A
Diatom dapat bergerak aktif sampai suhu -15 derajat Celsius.
Q
Apa metode yang digunakan untuk mempelajari perilaku diatom dalam penelitian ini?
A
Metode yang digunakan termasuk pengambilan sampel dari es laut dan penggunaan mikroskop khusus untuk mengamati pergerakan diatom.
Q
Mengapa pergerakan diatom di suhu ekstrem penting untuk ekosistem?
A
Pergerakan diatom di suhu ekstrem dapat mempengaruhi redistribusi nutrisi dan energi dalam ekosistem, yang berimpak pada rantai makanan.
Q
Apa implikasi dari penelitian ini terhadap pemahaman tentang perubahan iklim?
A
Penelitian ini membantu memahami peran diatom dalam ekosistem Arktik dan bagaimana mereka beradaptasi dengan perubahan iklim.

Artikel Serupa

Penemuan Tulang Hewan 75.000 Tahun Ungkap Tantangan Perubahan Iklim Dulu dan KiniInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
260 dibaca

Penemuan Tulang Hewan 75.000 Tahun Ungkap Tantangan Perubahan Iklim Dulu dan Kini

Penemuan Baru: Laut Arktik Tidak Pernah Tertutup Es Tebal Selama Zaman EsInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
62 dibaca

Penemuan Baru: Laut Arktik Tidak Pernah Tertutup Es Tebal Selama Zaman Es

Menghidupkan Kembali Alga Purba: Menguak Rahasia Ekosistem Laut Baltik 7.000 Tahun LaluInterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
303 dibaca

Menghidupkan Kembali Alga Purba: Menguak Rahasia Ekosistem Laut Baltik 7.000 Tahun Lalu

Penemuan Ekosistem Laut Dalam Setelah Gunung Es Raksasa Lepas di AntartikaInterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
264 dibaca

Penemuan Ekosistem Laut Dalam Setelah Gunung Es Raksasa Lepas di Antartika

Microrobot Berbasis Mikroalga Berlapis Magnet untuk Pengiriman Obat PresisiInterestingEngineering
Sains
6 bulan lalu
17 dibaca

Microrobot Berbasis Mikroalga Berlapis Magnet untuk Pengiriman Obat Presisi

Mikroalga Arktik Mampu Fotosintesis dengan Cahaya Hampir Nol Saat Malam KutubQuantaMagazine
Sains
7 bulan lalu
56 dibaca

Mikroalga Arktik Mampu Fotosintesis dengan Cahaya Hampir Nol Saat Malam Kutub