Semen Hidup yang Bisa Menyimpan Energi: Masa Depan Bangunan Pintar
Courtesy of InterestingEngineering

Semen Hidup yang Bisa Menyimpan Energi: Masa Depan Bangunan Pintar

Menciptakan bahan bangunan berbasis semen yang tidak hanya kuat secara struktural tetapi juga mampu menyimpan dan mengembalikan energi listrik, sehingga mengubah bangunan menjadi sistem penyimpanan energi yang dapat diperbarui dan berkelanjutan.

11 Sep 2025, 05.08 WIB
51 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Beton dapat berfungsi sebagai penyimpanan energi melalui integrasi bakteri.
  • Sistem mikrofluidik dapat menjaga bakteri hidup, meningkatkan kinerja penyimpanan energi.
  • Infrastruktur masa depan mungkin dapat berfungsi sebagai sumber energi terbarukan.
Aarhus, Denmark - Para peneliti dari Aarhus University di Denmark menemukan cara inovatif dengan memasukkan bakteri hidup ke dalam semen, bahan bangunan paling umum di dunia, untuk menciptakan superkapasitor yang mampu menyimpan energi listrik. Bakteri khusus yang digunakan, Shewanella oneidensis, mampu mengangkut muatan listrik yang memungkinkan semen tidak hanya sebagai penopang beban bangunan tetapi juga penyimpan energi.
Dengan integrasi mikrofluida, sistem ini dapat menyediakan nutrisi penting seperti protein dan vitamin untuk menjaga agar bakteri tetap hidup dan mengembalikan fungsi material ketika kapasitas energi mulai menurun. Percobaan menunjukkan bahwa kapasitas penyimpanan energi dapat dipulihkan hingga 80% setelah "diberi makan" oleh sistem ini.
Material semen yang hidup ini diuji dalam berbagai kondisi ekstrem mulai dari suhu beku hingga panas terik dan tetap mampu menyimpan serta melepaskan energi listrik. Enam blok semen yang terhubung secara bersamaan dapat menghasilkan listrik yang cukup untuk menyalakan sebuah lampu LED, yang menunjukkan potensi praktisnya dalam kehidupan nyata.
Teknologi ini bisa mengubah konsep bangunan yang selama ini pasif menjadi lebih aktif dan multifungsi, tidak hanya sebagai tempat berlindung tetapi juga sebagai penyimpanan energi. Dengan kemampuan ini, bangunan bisa menyimpan energi dari sumber terbarukan seperti panel surya dan mengurangi ketergantungan terhadap baterai konvensional yang mahal dan terbatas sumber dayanya.
Meskipun masih di tahap awal, temuan ini memberikan gambaran tentang masa depan infrastruktur yang mandiri secara energi, di mana dinding dan fondasi bangunan dapat berfungsi sebagai baterai alami, mengurangi biaya perawatan dan mengganti baterai tradisional, sekaligus mendukung transisi ke energi berkelanjutan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/cement-supercapacitor-nutrient-boost

Analisis Kami

"Inovasi ini sangat menjanjikan karena menggabungkan aspek struktural dan fungsional yang selama ini terpisah secara revolusioner. Namun, tantangan terbesar akan terletak pada integrasi skala besar serta daya tahan jangka panjang dari bakteri hidup di dalam semen dalam kondisi lingkungan nyata."

Analisis Ahli

Dr. Emily Carter (Ahli Material dan Energi Terbarukan)
"Pendekatan ini membuka paradigma baru dalam desain material bangunan yang tidak hanya pasif tetapi juga aktif dalam sistem energi. Ini bisa menjadi terobosan signifikan dalam teknologi penyimpanan energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan."

Prediksi Kami

Di masa depan, gedung dan struktur bangunan lain akan berfungsi sebagai baterai besar yang dapat menyimpan dan mengelola energi secara lokal, mengurangi kebutuhan penggunaan baterai tradisional dan mempercepat adopsi energi terbarukan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh peneliti dari Universitas Aarhus terkait beton?
A
Peneliti dari Universitas Aarhus menemukan bahwa beton dapat berfungsi sebagai superkapasitor yang mampu menyimpan energi.
Q
Bagaimana bakteri Shewanella oneidensis berkontribusi dalam penelitian ini?
A
Bakteri Shewanella oneidensis membantu menciptakan jaringan pembawa muatan dalam beton yang dapat menyimpan dan melepaskan energi.
Q
Apa fungsi dari sistem mikrofluidik yang terintegrasi dalam beton?
A
Sistem mikrofluidik dalam beton berfungsi untuk menyediakan nutrisi agar bakteri tetap hidup atau menghidupkan kembali bakteri yang telah mati.
Q
Apa potensi penggunaan beton ini dalam infrastruktur masa depan?
A
Beton ini berpotensi digunakan dalam infrastruktur masa depan sebagai bahan yang dapat menyimpan energi, seperti pada dinding atau fondasi bangunan.
Q
Bagaimana beton ini dapat menyimpan energi?
A
Beton ini dapat menyimpan energi dengan menggunakan aktivitas mikroba yang ada di dalamnya.

Artikel Serupa

Material Semen Baru Bisa Jadi Baterai Isi Ulang untuk Bangunan Masa DepanInterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
174 dibaca

Material Semen Baru Bisa Jadi Baterai Isi Ulang untuk Bangunan Masa Depan

Inovasi Beton Self-Healing Pakai Mikroba, Bisa Perbaiki Retak Sendiri Pakai CahayaInterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
159 dibaca

Inovasi Beton Self-Healing Pakai Mikroba, Bisa Perbaiki Retak Sendiri Pakai Cahaya

Inovasi Beton Bio dari Urine: Solusi Ramah Lingkungan untuk Konstruksi Masa DepanInterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
173 dibaca

Inovasi Beton Bio dari Urine: Solusi Ramah Lingkungan untuk Konstruksi Masa Depan

Inovasi Beton Ramah Lingkungan dengan Metode Karbonasi Baru yang Lebih KuatInterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
306 dibaca

Inovasi Beton Ramah Lingkungan dengan Metode Karbonasi Baru yang Lebih Kuat

Inovasi Beton Karbon-Negatif dari Air Laut dan CO2 untuk Masa Depan Ramah LingkunganInterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
63 dibaca

Inovasi Beton Karbon-Negatif dari Air Laut dan CO2 untuk Masa Depan Ramah Lingkungan

Bakteri Beku Kering Bisa Ubah Cara Menguatkan Tanah dan Beton di KonstruksiInterestingEngineering
Sains
6 bulan lalu
274 dibaca

Bakteri Beku Kering Bisa Ubah Cara Menguatkan Tanah dan Beton di Konstruksi