Inovasi Beton Self-Healing Pakai Mikroba, Bisa Perbaiki Retak Sendiri Pakai Cahaya
Courtesy of InterestingEngineering

Inovasi Beton Self-Healing Pakai Mikroba, Bisa Perbaiki Retak Sendiri Pakai Cahaya

Mengembangkan sistem beton yang dapat memperbaiki retakannya secara mandiri dengan memanfaatkan mikroba mirip lumut sintetis, yang bekerja hanya dengan sinar matahari, udara, dan air untuk menciptakan solusi beton yang tahan lama, berkelanjutan, dan hemat biaya perawatan.

09 Mei 2025, 02.25 WIB
90 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Beton penyembuhan diri dapat secara signifikan mengurangi biaya pemeliharaan infrastruktur.
  • Sistem ini mengandalkan mikroba untuk memperbaiki keretakan secara otomatis tanpa input eksternal.
  • Penelitian ini membuka kemungkinan untuk konstruksi yang lebih berkelanjutan dan aman, bahkan di lingkungan ekstrem.
Texas, United States - Beton adalah bahan bangunan yang paling banyak digunakan setelah air, tapi sering mengalami masalah retak yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada bangunan dan infrastruktur. Retakan ini bisa berbahaya karena memungkinkan air dan gas masuk yang merusak tulangan besi dalam beton, sehingga penting untuk memperbaikinya segera.
Walaupun sudah ada teknologi beton yang bisa menyembuhkan sendiri, teknologi tersebut masih memerlukan pasokan nutrisi dari luar, sehingga belum bisa bekerja sepenuhnya secara mandiri. Hal ini membuat perawatan beton masih mahal dan kurang efisien.
Tim peneliti di Texas A&M University yang dipimpin oleh Congrui Grace Jin membuat sistem beton baru yang meniru lumut alami yang terdiri dari simbiosis cyanobacteria dan jamur filamen. Cyanobacteria memanen energi dari matahari dan mengubah karbon dioksida, sementara jamur menghasilkan mineral yang menambal retakan secara alami.
Sistem mikroba ini bisa berfungsi sepenuhnya dengan hanya mengandalkan sinar matahari, udara, dan air tanpa kebutuhan tambahan nutrisi. Hal ini membuat beton bisa memperbaiki retakannya secara otomatis dan tahan lama bahkan dalam kondisi beton yang keras.
Penemuan ini dijanjikan dapat mengurangi biaya perawatan infrastruktur yang selama ini sangat mahal, meningkatkan keamanan konstruksi, dan membuka peluang membangun struktur tahan lama di lingkungan ekstrem termasuk kemungkinan di masa depan di luar angkasa.
--------------------
Analisis Kami: Pendekatan biomimikri dengan menggunakan simbiosis mikroba untuk memperbaiki beton adalah inovasi yang sangat menjanjikan dan dapat merevolusi bidang teknik sipil serta material. Namun, implementasi komersialnya membutuhkan kajian lanjutan terkait dampak lingkungan dan keamanan biologis yang harus diatasi secara serius.
--------------------
Analisis Ahli:
Congrui Grace Jin: Teknologi ini mengatasi keterbatasan self-healing concrete terdahulu yang bergantung pada nutrisi eksternal, memungkinkan sistem otonom yang lebih efisien dan berkelanjutan.
--------------------
What's Next: Teknologi beton berbasis mikroba ini kemungkinan akan mengurangi biaya pemeliharaan infrastruktur secara signifikan dan memperpanjang umur bangunan, serta bisa diterapkan pada proyek konstruksi di lingkungan ekstrem termasuk di luar angkasa.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/self-healing-concrete-uses-synthetic-lichen-to-repair-cracks-with-air-and-sunlight

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan beton penyembuhan diri?
A
Beton penyembuhan diri adalah sistem beton yang dapat memperbaiki keretakan secara otomatis menggunakan sinar matahari, udara, dan air.
Q
Siapa yang memimpin penelitian tentang beton penyembuhan diri di Texas A&M University?
A
Penelitian tentang beton penyembuhan diri dipimpin oleh Congrui Grace Jin, seorang profesor asisten di Texas A&M University.
Q
Bagaimana cara kerja sistem beton penyembuhan diri yang dikembangkan?
A
Sistem ini bekerja dengan memanfaatkan mikroba, seperti cyanobacteria dan jamur, yang secara otomatis menghasilkan mineral penyembuh untuk memperbaiki keretakan.
Q
Apa manfaat dari penggunaan beton penyembuhan diri dalam infrastruktur?
A
Penggunaan beton penyembuhan diri dapat mengurangi biaya pemeliharaan, meningkatkan daya tahan infrastruktur, dan meningkatkan keselamatan.
Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam penggunaan organisme hidup dalam konstruksi?
A
Tantangan yang dihadapi termasuk persepsi publik dan isu etika serta lingkungan terkait penggunaan organisme hidup dalam konstruksi.

Artikel Serupa

Teknologi Lichen Sintetis: Membangun Rumah Mars Secara Mandiri Tanpa Bantuan ManusiaInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
74 dibaca

Teknologi Lichen Sintetis: Membangun Rumah Mars Secara Mandiri Tanpa Bantuan Manusia

AI Membantu Menemukan Alternatif Semen Hemat Biaya dan Ramah LingkunganInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
101 dibaca

AI Membantu Menemukan Alternatif Semen Hemat Biaya dan Ramah Lingkungan

Penemuan Pengikat Tanah Ramah Lingkungan dari Limbah Industri untuk KonstruksiInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
120 dibaca

Penemuan Pengikat Tanah Ramah Lingkungan dari Limbah Industri untuk Konstruksi

Material Semen Baru Bisa Jadi Baterai Isi Ulang untuk Bangunan Masa DepanInterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
173 dibaca

Material Semen Baru Bisa Jadi Baterai Isi Ulang untuk Bangunan Masa Depan

Inovasi Beton Bio dari Urine: Solusi Ramah Lingkungan untuk Konstruksi Masa DepanInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
60 dibaca

Inovasi Beton Bio dari Urine: Solusi Ramah Lingkungan untuk Konstruksi Masa Depan

Inovasi Beton Ramah Lingkungan dengan Metode Karbonasi Baru yang Lebih KuatInterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
80 dibaca

Inovasi Beton Ramah Lingkungan dengan Metode Karbonasi Baru yang Lebih Kuat