Courtesy of NatureMagazine
Mengungkap Pemakaian AI dalam Penelitian: Tantangan Transparansi Ilmiah Saat Ini
Mengungkap dan mengawasi tingkat penggunaan teks yang dihasilkan oleh AI dalam manuskrip dan laporan peer-review untuk menjaga standar transparansi dan integritas ilmiah di kalangan penulis dan reviewer.
11 Sep 2025, 07.00 WIB
290 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penggunaan AI dalam penulisan manuskrip akademis meningkat secara signifikan.
- Hanya kurang dari 25% penulis yang mengungkapkan penggunaan AI dalam persetujuan manuskrip.
- Pangram Labs berhasil mengembangkan alat deteksi yang sangat akurat untuk teks yang dihasilkan oleh AI.
Chicago, Amerika Serikat - Sebuah penerbit akademik menemukan peningkatan signifikan dalam penggunaan teks yang dibuat oleh kecerdasan buatan pada pengajuan manuskrip dan laporan peer-review, meskipun penggunaan AI harus diungkapkan sesuai aturan. Data dari American Association for Cancer Research (AACR) menunjukkan 23% abstrak dan 5% laporan peer-review kemungkinan besar berisi teks dari model bahasa besar.
Untuk mendeteksi penggunaan AI tersebut, AACR menggunakan alat yang dikembangkan oleh Pangram Labs yang memiliki akurasi tinggi hingga 99,85%. Dengan menganalisis puluhan ribu dokumen selama 2021-2024, ditemukan bahwa deteksi teks AI melonjak sejak rilis ChatGPT pada November 2022. Namun, penggunaan AI sempat turun setelah pelarangan oleh AACR, tapi kemudian kembali meningkat.
Penggunaan AI dalam penulisan metode penelitian cukup tinggi dan mengkhawatirkan karena mengubah bahasa pada bagian ini dapat menimbulkan kesalahan ilmiah. Penulis dari negara yang bukan penutur asli bahasa Inggris lebih dari dua kali lipat menggunakan AI, menandakan AI juga dipakai sebagai alat bantu bahasa.
Meskipun ada aturan yang mewajibkan pengungkapan, kurang dari 25% penulis melaporkan pemakaian AI. AACR berencana memperketat screening dokumen dan laporan peer-review untuk menjaga integritas proses jurnal dan meminimalisir penyalahgunaan AI. Alat deteksi yang dibuat oleh Pangram unik karena dilatih dengan data yang diketahui pasti asalnya, membuatnya mampu membedakan berbagai model AI.
Para ahli menyarankan kewaspadaan terkait kemungkinan kesalahan deteksi, meski teknologi ini sudah sangat baik. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara manusia dan alat deteksi AI demi memastikan kualitas dan kejujuran ilmiah ke depan.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02936-6
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02936-6
Analisis Kami
"Keberadaan model AI seperti LLM sangat membantu untuk mempercepat penulisan, tapi juga menimbulkan risiko serius terhadap validitas ilmiah jika tidak diawasi ketat. Penerapan alat deteksi yang akurat wajib menjadi standar agar integritas riset tetap terjaga tanpa mengorbankan kemajuan teknologi."
Analisis Ahli
Adam Day
"Alat deteksi berjalan dengan sangat baik namun tetap harus waspada terhadap potensi bias dan kesalahan positif."
Max Spero
"Inovasi dalam pelatihan alat deteksi dengan pengulangan dan active learning merupakan kunci mengurangi false positive secara drastis."
Prediksi Kami
Pengawasan dan pemakaian alat deteksi AI akan semakin ketat di seluruh jurnal akademik, sehingga peningkatan regulasi dan kesadaran penggunaan AI secara transparan akan menjadi norma di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa temuan utama dari analisis yang dilakukan oleh AACR?A
Temuan utama adalah adanya peningkatan dramatis penggunaan teks yang dihasilkan oleh AI dalam pengajuan manuskrip.Q
Berapa persentase abstrak dan laporan peer-review yang mengandung teks yang dihasilkan oleh AI?A
23% dari abstrak dan 5% dari laporan peer-review mengandung teks yang kemungkinan dihasilkan oleh AI.Q
Apa alasan penurunan penggunaan LLM dalam laporan peer-review pada tahun 2023?A
Penggunaan LLM dalam laporan peer-review turun setelah AACR melarang penggunaan LLM oleh reviewer.Q
Bagaimana Pangram Labs meningkatkan akurasi deteksi teks AI?A
Pangram Labs meningkatkan akurasi deteksi dengan mengurangi rasio positif palsu dari satu dari 100 menjadi satu dari 10.000.Q
Apa dampak penggunaan LLM bagi penulis yang berasal dari negara non-native English?A
Penulis dari negara di mana bahasa Inggris bukan bahasa asli lebih dari dua kali lipat lebih mungkin menggunakan LLM.