Mengapa Banyak Platform Ojek Online di Indonesia Gagal Bertahan Hingga Kini
Courtesy of CNBCIndonesia

Mengapa Banyak Platform Ojek Online di Indonesia Gagal Bertahan Hingga Kini

Memberikan informasi tentang berbagai platform ojek online yang pernah ada di Indonesia namun sudah tidak aktif lagi karena berbagai tantangan dan persaingan sengit.

13 Sep 2025, 09.15 WIB
41 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kehadiran ojek online telah merevolusi industri transportasi di Indonesia.
  • Banyak platform ojol yang tidak mampu bertahan di tengah persaingan yang ketat.
  • Adaptasi pengemudi ojek pangkalan terhadap ojol menunjukkan perubahan dinamika dalam industri transportasi.
Jakarta, Indonesia - Layanan ojek online telah merevolusi cara masyarakat Indonesia dalam melakukan perjalanan dengan menyediakan layanan transportasi yang mudah diakses dan tarif yang bersaing. Meskipun banyak platform ojol muncul di Indonesia, tidak semua bisa bertahan dalam persaingan sengit ini.
Calljack yang berasal dari Yogyakarta adalah salah satu contoh platform ojol lokal yang menawarkan layanan serupa Gojek dan Grab, namun kini sudah tidak terdengar lagi. Begitu juga Ojekkoe yang pernah memiliki 500 pengemudi mitra tapi akhirnya tidak aktif lagi karena tantangan yang ada.
TopJek adalah platform lain yang menawarkan tarif murah tanpa promo dan fitur unik seperti chat room yang belum tersedia di aplikasi lain, tetapi juga harus berhenti beroperasi setelah beberapa waktu. Begitu pula dengan Uber yang menarik diri dari pasar Asia Tenggara pada tahun 2018 dan menjual bisnisnya ke Grab.
LadyJek mencoba mengisi ceruk pasar dengan menyediakan pengemudi wanita untuk penumpang wanita. Dengan sekitar 3.300 pengemudi, LadyJek sempat terlihat sukses, tetapi keterbatasan modal membuatnya tak mampu bertahan. Blujek dan OjekArgo juga termasuk platform yang gagal bertahan karena berbagai alasan.
Fenomena ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan di industri ojek online di Indonesia dan menekankan pentingnya modal kuat serta strategi bisnis yang cermat. Hanya platform dengan inovasi dan adaptasi yang tepat yang berhasil bertahan hingga kini.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250913081258-37-666655/7-aplikasi-ojol-sudah-bangkrut-di-indonesia-cek-daftar-terbaru-2025

Analisis Kami

"Munculnya banyak platform ojol yang kemudian tutup menunjukkan bahwa persaingan di sektor ini sangat ketat dan menuntut inovasi serta strategi bisnis yang solid. Pemain lokal harus dapat mengantisipasi perubahan kebijakan dan preferensi konsumen agar tidak tergerus oleh raksasa seperti Gojek dan Grab."

Analisis Ahli

Prediksi Kami

Ke depan, hanya platform ojol dengan modal kuat, inovasi yang berkelanjutan, dan kemampuan beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang akan bertahan di Indonesia.

Artikel Serupa

Pemerintah Indonesia Akomodasi Driver Ojek Online sebagai UMKM untuk Perlindungan MaksimalCNBCIndonesia
Finansial
2 bulan lalu
37 dibaca

Pemerintah Indonesia Akomodasi Driver Ojek Online sebagai UMKM untuk Perlindungan Maksimal

7 Platform Ojek Online yang Pernah Eksis namun Gulung Tikar di IndonesiaCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
227 dibaca

7 Platform Ojek Online yang Pernah Eksis namun Gulung Tikar di Indonesia

Unjuk Rasa Pengemudi Ojek Online Jakarta Hanya Diikuti Ratusan Driver, Layanan Tetap LancarCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
34 dibaca

Unjuk Rasa Pengemudi Ojek Online Jakarta Hanya Diikuti Ratusan Driver, Layanan Tetap Lancar

Pengemudi Ojol Mogok Massal Tuntut Tarif dan Regulasi yang AdilCNBCIndonesia
Finansial
3 bulan lalu
198 dibaca

Pengemudi Ojol Mogok Massal Tuntut Tarif dan Regulasi yang Adil

Puluhan Ribu Driver Ojol Demo Tuntut Regulasi Adil dan Tarif yang WajarCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
27 dibaca

Puluhan Ribu Driver Ojol Demo Tuntut Regulasi Adil dan Tarif yang Wajar

Merger Grab dan Gojek: Ancaman Berat bagi Pendapatan Pengemudi Ojol IndonesiaCNBCIndonesia
Bisnis
4 bulan lalu
269 dibaca

Merger Grab dan Gojek: Ancaman Berat bagi Pendapatan Pengemudi Ojol Indonesia