Courtesy of CNBCIndonesia

Gen Z Tidak Lagi 'Googling', Media Sosial Jadi Mesin Pencari Utama

Menjelaskan perubahan tren pencarian informasi oleh generasi muda yang beralih dari Google ke platform media sosial dan AI generatif, serta implikasi pergeseran ini terhadap kebiasaan dan teknologi pencarian informasi.

13 Sep 2025, 21.22 WIB

175 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Gen Z semakin beralih dari Google ke platform media sosial seperti TikTok untuk pencarian informasi.
AI Generatif seperti ChatGPT mulai digunakan oleh Gen Z untuk membantu menyelesaikan tugas dan mencari informasi.
Statistik menunjukkan peningkatan penggunaan media sosial untuk pencarian merek dan produk di kalangan Gen Z.

Jakarta, Indonesia - Dulu, Google menjadi raja mesin pencari informasi di internet. Banyak orang menggunakan Google untuk mencari hampir semua informasi yang mereka butuhkan. Bahkan, kata 'Googling' menjadi populer untuk menyebut aktivitas mencari informasi online. Namun, saat ini ada perubahan besar dalam cara orang, khususnya generasi muda, mencari informasi.

Gen Z, yaitu orang yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, sudah mulai meninggalkan Google sebagai alat pencarian utama mereka. Mereka lebih sering menggunakan media sosial seperti Tiktok dan Instagram untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan. Misalnya, ketika mencari rekomendasi restoran atau hotel, mereka akan membuka platform tersebut daripada mengetik di Google.

Selain itu, Gen Z juga mengandalkan konten kreator di media sosial sebagai sumber informasi dan rekomendasi, termasuk untuk membeli barang dari toko online. Penggunaan teknologi baru seperti AI generatif, contohnya ChatGPT, juga mulai populer di kalangan mereka untuk membantu menyelesaikan tugas sekolah dan mencari jawaban atas berbagai pertanyaan.

Survei yang dilakukan pada tahun 2024 menunjukkan bahwa sebanyak 45% Gen Z melakukan pencarian informasi lewat media sosial, lebih banyak dibandingkan generasi milenial, Gen X, dan Boomer. Data dari GWI Core juga mendukung tren ini dengan peningkatan pengguna media sosial yang dijadikan alat pencarian merek dan produk dari 40% pada tahun 2016 menjadi 52% pada tahun 2023.

Dengan perubahan ini, cara tradisional menggunakan mesin pencari seperti Google mulai tergeser. Masa depan pencarian informasi kemungkinan besar akan lebih banyak dikuasai oleh platform media sosial dan teknologi AI yang memudahkan pengalaman pengguna dalam menemukan informasi yang relevan dan menarik.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250913210117-37-666739/google-makin-ditinggal-gen-z-kini-pindah-ke-penggantinya

Analisis Kami

"Perubahan drastis dalam cara Gen Z mencari informasi menunjukkan bahwa media sosial dan teknologi AI sekarang menggabungkan fungsi mesin pencari tradisional dengan pengalaman pengguna yang lebih interaktif dan personal. Google perlu melakukan inovasi serius, mengintegrasikan konten sosial dan teknologi AI untuk mempertahankan relevansi di pasar yang terus berubah."

Analisis Ahli

Mark Shmulik

"Generasi muda kini lebih nyaman mencari informasi lewat platform sosial yang menawarkan interaksi visual dan konten rekomendasi dari sesama pengguna, bukan hanya hasil pencarian standar."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, mesin pencari konvensional seperti Google akan menghadapi tantangan besar jika tidak beradaptasi dengan kebiasaan pencarian yang lebih mengutamakan konten visual dan sosial, serta penggunaan AI generatif yang semakin populer di kalangan pengguna muda.