Courtesy of InterestingEngineering
Penelitian MIT Ungkap 80% Energi Gempa Bumi Berubah Jadi Panas, Bukan Getaran
Mengungkap dan mengukur semua bentuk energi yang dilepaskan selama gempa bumi, termasuk panas, getaran, dan fraktur batuan, sehingga dapat membantu memprediksi potensi kerusakan dan memahami lebih dalam proses gempa.
16 Sep 2025, 18.00 WIB
130 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Gempabumi menghasilkan sebagian besar energi dalam bentuk panas.
- Sejarah deformasi batuan mempengaruhi kekuatan dan potensi gempabumi di suatu daerah.
- Penelitian ini membuka jalan untuk memperkirakan gempabumi di masa depan.
Cambridge, Amerika Serikat - Para geolog dari MIT telah berhasil mengukur keseluruhan energi yang dilepaskan saat gempa bumi—termasuk panas, getaran, dan patahan batuan, dengan menciptakan gempa mini yang dikontrol di laboratorium. Penelitian ini memberikan gambaran baru bahwa hanya sebagian kecil energi gempa menyebabkan guncangan tanah yang kita rasakan.
Para peneliti menggunakan batu granit sebagai contoh batuan di lapisan seismogenik dan menambahkan partikel magnetik yang berfungsi sebagai termometer untuk mengukur panas yang dihasilkan saat gempa mini terjadi. Dengan alat canggih dan simulasi tekanan tinggi, mereka bisa mengamati berapa besar panas yang muncul dan membuat batu mencair dalam waktu mikrodetik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa getaran hanya menyumbang sekitar 10% dari energi total, patahan batu kurang dari 1%, sementara sisanya sekitar 80% dilepaskan sebagai panas. Fakta bahwa batu bisa mencair sesaat sangatlah mengejutkan dan membuka pemahaman baru tentang proses fisika di pusat gempa.
Selain itu, para ilmuwan menemukan bahwa sejarah deformasi batuan—apa yang disebut 'memori' batu—mempengaruhi bagaimana energi gempa didistribusikan. Ini berarti bahwa kondisi sejarah geologis suatu daerah dapat menentukan seberapa kuat dan berbahaya gempa di masa depan.
Pengetahuan baru ini bisa membantu ahli geologi dan seismolog untuk memprediksi dan memperkirakan kerusakan gempa dengan lebih akurat, terutama berdasarkan kondisi dan catatan deformasi daerah tertentu, yang sangat penting untuk keselamatan dan mitigasi bencana.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/mit-lab-quakes-reveal-physics-of-earthquake
[1] https://interestingengineering.com/science/mit-lab-quakes-reveal-physics-of-earthquake
Analisis Kami
"Penelitian ini membuka pemahaman baru yang sangat signifikan tentang mekanisme energi gempa, mengungkap fakta bahwa panas mendominasi dan bukan getaran seperti yang selama ini diyakini. Namun, metode laboratorium skalanya terbatas dan perlu dikembangkan untuk kondisi bumi nyata agar hasilnya dapat diintegrasikan ke dalam model prediksi gempa yang lebih praktis."
Analisis Ahli
Daniel Ortega-Arroyo
"Tekanan dan suhu tinggi saat gempa bisa menyebabkan pelelehan batuan, membuka perspektif baru tentang kerusakan bawah tanah selama gempa."
Matěj Peč
"Simulasi laboratorium memungkinkan isolasi fisika gempa yang selama ini sulit dipahami secara langsung di alam."
Prediksi Kami
Dengan pemahaman lebih baik mengenai distribusi energi gempa, metode ini dapat meningkatkan akurasi prediksi gempa dan memperkirakan tingkat kerusakan berdasarkan sejarah deformasi batuan suatu wilayah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diteliti oleh geolog di MIT?A
Geolog di MIT meneliti anggaran energi dari gempabumi, termasuk bagaimana energi dibagi menjadi panas, getaran, dan retakan.Q
Berapa persen dari energi yang dilepaskan oleh gempabumi yang menjadi panas?A
Sekitar 80% dari energi yang dilepaskan oleh gempabumi menjadi panas.Q
Apa yang terjadi pada suhu batuan dekat pusat gempabumi?A
Suhu batuan dekat pusat gempabumi bisa mencapai 1.200 derajat Celsius dalam waktu mikrodetik.Q
Mengapa penelitian ini penting untuk memprediksi gempabumi?A
Penelitian ini penting untuk memahami bagaimana sejarah deformasi mempengaruhi potensi gempabumi di suatu wilayah.Q
Apa metode yang digunakan untuk mengukur energi gempabumi di laboratorium?A
Metode yang digunakan termasuk membuat 'gempabumi laboratorium' dan menggunakan partikel magnetis untuk mengukur panas.