Courtesy of InterestingEngineering
Model Matematika Baru Membantu Mengatasi Masalah Sulit Menelan dengan Akurat
Tujuan artikel ini adalah memperkenalkan model matematika baru yang mampu mensimulasikan pergerakan otot di esofagus saat menelan untuk membantu dokter dalam mengidentifikasi dan mengobati gangguan menelan dengan lebih tepat sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien dengan disfagia.
17 Sep 2025, 17.56 WIB
173 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Model matematis baru dapat membantu mengidentifikasi penyebab tersembunyi dari kesulitan menelan.
- Penelitian ini berpotensi mempercepat pengembangan obat baru untuk masalah motilitas esofagus.
- Pengembangan model ini adalah langkah awal untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan dysphagia.
Fukuoka, Jepang - Kesulitan menelan atau disfagia adalah masalah besar yang dialami jutaan orang di dunia. Selain membuat penderita susah makan dan minum, kondisi ini juga bisa memicu komplikasi berat seperti pneumonia aspirasi. Namun, dokter sering kesulitan mengetahui penyebab pasti gangguan ini karena pihak alat medis yang ada masih terbatas.
Dalam proses menelan, esofagus bekerja seperti gelombang dengan otot yang mengencang dan mengendur secara terkoordinasi agar makanan dan minuman bisa turun ke lambung dengan lancar. Penelitian terbaru yang menggunakan alat canggih untuk mengukur tekanan di dalam esofagus mengungkap bahwa gerakan tersebut lebih kompleks dari pemahaman sebelumnya.
Para peneliti dari Kyushu University bekerjasama dengan Josai University dan Hokkaido University mengembangkan sebuah model matematika yang mampu mensimulasikan gerakan otot-otot tersebut secara detail, termasuk pengaturan saraf dan sinyal otak. Model ini juga menampilkan fungsi katup di bagian bawah esofagus yang terbuka dan tertutup pada waktu yang tepat.
Dengan mengganti beberapa parameter dalam model, mereka dapat meniru berbagai masalah menelan yang sudah dikenal dalam klasifikasi internasional Chicago. Hal ini membantu mempermudah dokter untuk menguji berbagai kemungkinan penyebab gangguan menelan dalam satu pasien, sekaligus mempercepat pengujian obat baru secara virtual sebelum digunakan pada manusia.
Meski saat ini model hanya dapat beroperasi dalam satu dimensi gerakan dari mulut ke lambung, peneliti berencana mengembangkannya menjadi dua dimensi agar dapat menangkap gangguan yang lebih rumit seperti esofagus yang bergetar dan berkontraksi sangat kuat. Dengan demikian, riset ini membuka jalan bagi perawatan yang lebih tepat dan meningkatkan kualitas hidup pasien disfagia.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/health/math-model-unlocks-mechanics-of-swallowing
[1] https://interestingengineering.com/health/math-model-unlocks-mechanics-of-swallowing
Analisis Ahli
Takashi Miura
"Model ini adalah langkah awal penting untuk membangun kerangka teoretis tentang proses menelan yang dapat membuka jalan bagi pengobatan yang lebih personal dan efektif."
Ahli Gastroenterologi Jepang
"Simulasi ini memberikan wawasan baru dalam roh diagnostik gangguan motilitas esofagus, yang berpotensi merevolusi cara kita memahami dan menangani disfagia."
Analisis Kami
"Model matematika ini merupakan terobosan penting yang memadukan aspek biologis dan fisiologis dalam simulasi klinis, yang selama ini sulit untuk divisualisasikan dan dianalisis secara real time. Namun, keterbatasan saat ini dalam dimensi dan kompleksitas gerakan esofagus harus segera diatasi agar model ini bisa benar-benar membantu praktik klinis dan pengembangan terapi baru."
Prediksi Kami
Dengan pengembangan lebih lanjut menjadi model dua dimensi, model matematika ini akan mampu mensimulasikan pola gerakan esofagus yang lebih kompleks dan memandu pengobatan yang lebih efektif bagi penderita berbagai gangguan motilitas esofagus.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu dysphagia?A
Dysphagia adalah kesulitan dalam menelan yang mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia.Q
Bagaimana model matematis baru ini membantu dalam pengobatan kesulitan menelan?A
Model matematis ini memungkinkan dokter untuk mengidentifikasi berbagai penyebab kesulitan menelan dengan lebih akurat.Q
Siapa penulis utama penelitian ini?A
Penulis utama penelitian ini adalah Takashi Miura.Q
Apa yang dimaksud dengan 'deglutitive inhibition'?A
'Deglutitive inhibition' adalah fenomena di mana saat menelan beberapa kali berturut-turut, gerakan menelan saling menekan dan hanya kontraksi terakhir yang diteruskan.Q
Apa tujuan dari penelitian ini?A
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang motilitas esofagus dan meningkatkan perawatan pasien dengan dysphagia.