Courtesy of Wired
Terapi Baru untuk Sleep Apnea pada Pasien Ehlers-Danlos Syndrome dengan Stimulasi Saraf
Memperkenalkan terapi baru berupa stimulasi saraf hipoglosal (HGNS) untuk mengatasi sleep apnea pada pasien dengan Ehlers-Danlos Syndrome serta menyoroti pentingnya pendekatan yang lebih personal dalam menangani sleep apnea.
30 Jul 2025, 16.00 WIB
45 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Apnea tidur lebih umum terjadi pada pasien dengan Ehlers-Danlos Syndrome.
- Terapi baru seperti Hyperglossal Nerve Stimulation menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengobati apnea tidur.
- Penelitian terus berlanjut untuk memahami lebih baik tentang penyebab dan pengobatan apnea tidur, termasuk pengaruh faktor genetik.
Clearwater, Amerika Serikat - Sleep apnea adalah gangguan tidur yang membuat seseorang berhenti bernapas berulang kali saat tidur. Biasanya, penyakit ini terjadi pada pria yang mengalami kelebihan berat badan dan berusia di 40-an hingga 50-an. Namun, ada kasus unik seorang wanita muda yang punya kondisi genetik bernama Ehlers-Danlos Syndrome (EDS), yang meningkatkan risiko apnea tidur sampai enam kali lipat.
EDS membuat jaringan tubuh seperti otot, sendi, dan lainnya menjadi sangat lentur dan longgar. Karena itu, jaringan saluran napas seperti tenggorokan dan lidah lebih mudah menutup saat tidur, menyebabkan gangguan pernapasan. Dokter Mitchell Miller di Florida menangani kasus ini dengan metode baru yang diberi nama stimulasi saraf hipoglosal, yaitu menanam alat yang memberikan sinyal listrik untuk mendorong lidah maju agar jalan napas tetap terbuka.
Pasien tersebut sebelumnya tidak bisa memakai alat CPAP yang selama ini jadi terapi standar apnea tidur. CPAP dianggap ribet dan membuat banyak orang merasa tidak nyaman. Metode stimulasi saraf ini selain membantu mengatasi apnea secara efektif juga bisa dihidupkan dan dimatikan oleh pasien sendiri, sehingga lebih praktis dan diterima oleh pasien. Pasien yang menjalani terapi ini terbebas dari gejala apnea selama dua tahun terakhir.
Penelitian menunjukkan, sleep apnea bukan hanya karena kelebihan berat badan tapi juga didasari oleh banyak faktor lain, termasuk genetika seperti EDS. Selain stimulasi saraf, ada obat-obatan baru yang sedang dikembangkan untuk meningkatkan tonus otot saluran napas atas, yang sangat potensial untuk pasien dengan kondisi seperti EDS dan hypermobilitas. Pendekatan terapi yang dipersonalisasi dipandang sebagai masa depan pengobatan sleep apnea.
Selain itu, penelitian terhadap EDS memberikan wawasan penting mengenai peranan kolagen dan protein matriks dalam menjaga saluran napas tetap terbuka saat tidur. Kerusakan pada jaringan ini karena faktor genetik maupun kebiasaan hidup buruk bisa memperbesar risiko apnea. Kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan juga akan membantu dokter mengenali pola apnea dan menentukan jenis pengobatan terbaik untuk tiap pasien.
Sumber: https://wired.com/story/eds-sleep-apnea-treatments/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diidap oleh pasien yang datang kepada Dr. Mitchell Miller?A
Pasien tersebut mengidap Ehlers-Danlos Syndrome (EDS) dan mengalami gejala kelelahan di siang hari akibat apnea tidur.Q
Apa itu Hyperglossal Nerve Stimulation (HGNS)?A
HGNS adalah terapi eksperimental yang melibatkan penanaman perangkat di dada untuk mengirimkan pulsa listrik ringan ke saraf yang mengontrol gerakan lidah, menjaga saluran napas tetap terbuka saat tidur.Q
Mengapa pasien dengan Ehlers-Danlos Syndrome memiliki risiko lebih tinggi terhadap apnea tidur?A
Karena EDS menyebabkan pelonggaran jaringan, termasuk tenggorokan dan lidah, yang meningkatkan risiko saluran napas terhalang saat tidur.Q
Apa saja faktor yang membuat CPAP sulit diterima oleh banyak pasien?A
Faktor seperti ketidaknyamanan dari masker, suara mesin, dan perasaan terjebak membuat banyak pasien tidak dapat menggunakan CPAP secara jangka panjang.Q
Apa saja penelitian terbaru terkait pengobatan apnea tidur?A
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kombinasi obat baru dapat meningkatkan tonus otot saluran napas dan mengurangi relaksasi otot saluran napas saat tidur.