Sistem Plasma Inovatif Bersihkan Sampah Antariksa Tanpa Kontak Fisik
Courtesy of InterestingEngineering

Sistem Plasma Inovatif Bersihkan Sampah Antariksa Tanpa Kontak Fisik

Mengembangkan sistem propulsi inovatif yang dapat membersihkan sampah antariksa dengan metode non-kontak, sehingga mengurangi risiko tabrakan di orbit Bumi dan mendukung kelangsungan aktivitas manusia di luar angkasa.

17 Sep 2025, 17.05 WIB
291 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Sistem propulsi baru dapat membersihkan debris antariksa tanpa kontak fisik.
  • Penggunaan argon sebagai propelan mengurangi biaya dan meningkatkan ketersediaan.
  • Thruster plasma bidirectional menawarkan solusi yang berkelanjutan untuk mencegah Kessler syndrome.
Sendai , Jepang - Saat ini, terdapat ribuan potongan sampah di orbit Bumi yang dapat membahayakan satelit dan stasiun ruang angkasa. Sampah ini bisa berasal dari satelit yang sudah tidak berfungsi atau bagian roket yang terbuang. Jika tidak segera ditangani, kita bisa menghadapi risiko tabrakan yang besar.
Untuk mengatasi masalah ini, para peneliti di Tohoku University, Jepang, mengembangkan teknologi baru yang menggunakan sistem propulsi plasma. Sistem ini bekerja dengan menembakkan dua aliran plasma ke arah yang berlawanan agar satelit pembersih tetap stabil saat menargetkan sampah antariksa.
Sistem ini juga menggunakan medan magnet khusus, yang dinamakan medan magnet 'cusp'. Medan ini membantu memfokuskan plasma sehingga daya deselerasi pada sampah antariksa meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan percobaan sebelumnya.
Keunggulan lain dari teknologi ini adalah penggunaan argon sebagai bahan bakar. Argon dipilih karena lebih murah dan mudah didapat dibandingkan bahan bakar yang biasa digunakan dalam teknologi plasma thruster. Ini membuat teknologi ini lebih ekonomis dan praktis untuk penerapan di luar angkasa.
Teknologi ini sangat penting untuk mencegah efek domino bernama 'Kessler syndrome', di mana tabrakan antar sampah antariksa dapat menciptakan lebih banyak sampah, membuat orbit rendah Bumi sangat berbahaya bagi semua aktivitas luar angkasa. Dengan sistem ini, masa depan pembersihan orbit Bumi akan lebih aman.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/space/japan-plasma-engine-deorbit-space-debris

Analisis Ahli

Kazunori Takahashi
"Dengan menghasilkan thrust seimbang menggunakan dua aliran plasma, kami mengatasi masalah utama dorongan balik yang mengganggu posisi satelit penghapus, meningkatkan efektivitas pembersihan sampah antariksa."
Elon Musk
"Teknologi ini penting sebagai tambahan bagi sistem mitigasi sampah antariksa, terutama dalam menjaga keberlanjutan layanan satelit yang vital bagi kehidupan modern."

Analisis Kami

"Inovasi thruster plasma dua arah ini merupakan lompatan signifikan dalam teknologi pembersihan sampah antariksa, menawarkan solusi yang lebih stabil dan efisien daripada metode sebelumnya. Namun, tantangan besar tetap ada dalam mengoperasikan sistem ini secara luas di lingkungan orbit yang dinamis dan penuh risiko."

Prediksi Kami

Di masa depan, teknologi thruster plasma dua arah ini akan semakin dikembangkan dan diterapkan secara luas untuk membersihkan orbit Bumi dari sampah antariksa besar, sehingga mengurangi risiko tabrakan dan memastikan keberlanjutan aktivitas luar angkasa manusia.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari sistem propulsi baru yang dikembangkan di Universitas Tohoku?
A
Tujuan dari sistem propulsi baru adalah untuk menyediakan metode non-kontak untuk membersihkan orbit Bumi dari debris antariksa.
Q
Bagaimana cara kerja thruster plasma bidirectional untuk membersihkan debris antariksa?
A
Thruster plasma bidirectional bekerja dengan mengeluarkan dua aliran plasma secara bersamaan, satu untuk memperlambat debris dan yang lainnya untuk mengimbangi gaya dorong yang dihasilkan.
Q
Apa yang dimaksud dengan Kessler syndrome dalam konteks debris antariksa?
A
Kessler syndrome adalah skenario di mana tabrakan antara satelit dan debris menyebabkan reaksi berantai yang membuat bagian besar orbit rendah Bumi terlalu berbahaya untuk dilalui.
Q
Mengapa argon dipilih sebagai propelan untuk sistem ini?
A
Argon dipilih karena lebih murah dan lebih melimpah dibandingkan pilihan propelan tradisional lainnya.
Q
Siapa Kazunori Takahashi dan perannya dalam penelitian ini?
A
Kazunori Takahashi adalah profesor asosiasi yang mengembangkan teknologi thruster plasma untuk mengatasi masalah debris antariksa.