Angkatan Darat AS merencanakan untuk mengirimkan daya nirkabel ke medan perang, mengurangi kebutuhan bahan bakar dan baterai.
Courtesy of InterestingEngineering

Angkatan Darat AS merencanakan untuk mengirimkan daya nirkabel ke medan perang, mengurangi kebutuhan bahan bakar dan baterai.

22 Nov 2024, 18.35 WIB
111 dibaca
Share
Angkatan Darat Amerika Serikat telah memberikan kontrak kepada Raytheon untuk mengembangkan kemampuan pemancaran daya nirkabel menggunakan energi terarah. Tujuan dari kontrak ini adalah untuk mendistribusikan daya di medan perang, menyederhanakan logistik, dan melindungi lokasi bagi pasukan AS. Dengan sistem ini, energi dapat dipancarkan langsung ke unit yang membutuhkannya, sehingga mengurangi kebutuhan untuk membawa bahan bakar dan baterai yang berat. Hal ini sangat penting karena banyak peralatan militer, termasuk drone, membutuhkan daya untuk beroperasi, dan kehabisan baterai di medan perang dapat menghambat kemajuan pasukan.
Proyek ini merupakan bagian dari strategi energi operasional Departemen Pertahanan AS. Raytheon akan mengembangkan teknologi pemancar dan penerima daya nirkabel untuk demonstrasi jarak jauh. Dengan kemampuan ini, pasukan tidak perlu lagi membawa banyak bahan bakar dan baterai, yang akan memudahkan logistik dan meningkatkan waktu operasi mereka. Selain itu, sistem ini juga dapat memberikan energi secara merata di medan perang, sehingga mengurangi ketergantungan pada depot bahan bakar yang rentan. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pasukan dalam situasi yang penuh tantangan.
Sumber: https://interestingengineering.com/military/us-army-raytheon-directed-energy-wireless-power-beaming

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan kontrak yang diberikan oleh Tentara AS kepada Raytheon?
A
Tujuan kontrak tersebut adalah untuk mengembangkan kemampuan pengiriman daya nirkabel yang akan menyederhanakan logistik dan meningkatkan efisiensi operasi militer.
Q
Bagaimana sistem pengiriman daya nirkabel dapat membantu logistik di medan perang?
A
Sistem pengiriman daya nirkabel dapat mengurangi kebutuhan untuk membawa bahan bakar dan baterai, sehingga mempermudah logistik dan meningkatkan waktu operasi pasukan.
Q
Apa yang dimaksud dengan sistem POWER yang dikembangkan oleh Raytheon?
A
Sistem POWER adalah sistem relay energi nirkabel yang dirancang untuk mentransfer energi di lingkungan yang terkontestasi, memungkinkan daya untuk diberikan dari jarak jauh.
Q
Siapa Colin Whelan dan apa perannya di Raytheon?
A
Colin Whelan adalah presiden tim Teknologi Lanjutan di Raytheon, yang berperan dalam pengembangan teknologi energi terarah untuk mendukung operasi militer.
Q
Apa yang dilakukan DARPA terkait teknologi energi terarah?
A
DARPA memberikan kontrak kepada Raytheon untuk merancang dan mengembangkan sistem relay energi nirkabel yang dapat digunakan di medan perang dan situasi sipil.

Artikel Serupa

Israel Sukses Gunakan Laser Daya Tinggi untuk Pertahanan Udara ModernInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
73 dibaca

Israel Sukses Gunakan Laser Daya Tinggi untuk Pertahanan Udara Modern

DARPA Tembus Rekor Kirim Energi Laser Jarak Jauh untuk MiliterInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
125 dibaca

DARPA Tembus Rekor Kirim Energi Laser Jarak Jauh untuk Militer

General Atomics Kembangkan Senjata Laser Udara untuk Drone MQ-9InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
58 dibaca

General Atomics Kembangkan Senjata Laser Udara untuk Drone MQ-9

Peluncur otonom 'DeepStrike' Raytheon bersinar di inisiatif PC-C5 Angkatan Darat AS.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
98 dibaca

Peluncur otonom 'DeepStrike' Raytheon bersinar di inisiatif PC-C5 Angkatan Darat AS.

GhostEye Raytheon dengan sempurna melacak rudal jelajah berkecepatan tinggi, menyelesaikan uji tembak langsung.InterestingEngineering
Teknologi
5 bulan lalu
65 dibaca

GhostEye Raytheon dengan sempurna melacak rudal jelajah berkecepatan tinggi, menyelesaikan uji tembak langsung.

‘Lapar akan kekuasaan’: AS merencanakan baterai modular canggih untuk kapal perusak listrik sepenuhnyaInterestingEngineering
Teknologi
6 bulan lalu
94 dibaca

‘Lapar akan kekuasaan’: AS merencanakan baterai modular canggih untuk kapal perusak listrik sepenuhnya

Angkatan Laut AS "seharusnya merasa malu" karena kurangnya laser, kata seorang laksamana.Axios
Teknologi
6 bulan lalu
58 dibaca

Angkatan Laut AS "seharusnya merasa malu" karena kurangnya laser, kata seorang laksamana.