Courtesy of CNBCIndonesia

Disney Tangguhkan Jimmy Kimmel Live! dan Guncang Kebebasan Berbicara di AS

Artikel ini bertujuan menyampaikan dampak keputusan Disney menangguhkan acara Jimmy Kimmel Live! yang memicu kontroversi luas, protes publik, dan pembatalan langganan layanan streaming mereka, sekaligus menggambarkan perpecahan politik dan kebebasan berekspresi di Amerika Serikat.

21 Sep 2025, 11.00 WIB

237 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kontroversi mengelilingi komentar Jimmy Kimmel tentang pembunuhan Charlie Kirk memicu reaksi luas dari publik.
Keputusan Disney untuk menangguhkan acara tersebut memperdalam perpecahan politik di Amerika Serikat.
Protes dan pembatalan langganan menunjukkan dampak signifikan dari pernyataan publik terhadap perusahaan besar.

Burbank, Amerika Serikat - Disney mengambil keputusan mengejutkan dengan menangguhkan program Jimmy Kimmel Live! setelah sang presenter membuat pernyataan kontroversial tentang kasus pembunuhan aktivis konservatif Charlie Kirk. Kejadian ini menimbulkan reaksi keras dari publik.

Brendan Carr, Ketua Federal Communications Commission, mengkritik pernyataan Kimmel yang dianggap menyesatkan publik dan memperkuat tekanan agar acara tersebut dihentikan. ABC, stasiun televisi milik Disney, akhirnya mengumumkan penangguhan tanpa batas waktu acara Jimmy Kimmel Live!.

Keputusan ini menyebabkan banyak pelanggan layanan streaming Disney seperti Disney+, Hulu, dan ESPN+ membatalkan langganan mereka sebagai bentuk protes. Di media sosial, sejumlah aktor dan pengguna aktif menyuarakan kekecewaan dan melakukan pembatalan secara besar-besaran.

Selain protes daring, demonstrasi fisik juga terjadi di kantor Disney di Burbank, California. Para demonstran mendukung kebebasan berbicara dan menolak apa yang mereka anggap pengekangan terhadap ekspresi di media seni dan hiburan.

Situasi ini semakin memperdalam perpecahan politik di Amerika Serikat, di mana pemerintah dan regulator terus menuntut pertanggungjawaban penyiar, sementara publik dan artis menuntut hak ekspresi yang bebas dan adil.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250921104656-37-668807/ramai-ramai-warga-as-boikot-disney-plus-ada-apa

Analisis Ahli

Sarah Johnson (pengamat media)

"Penangguhan acara seperti ini menunjukkan bagaimana media arus utama kini harus berhati-hati dalam mengelola konten agar tidak terjebak dalam perang politik yang tajam, karena potensi boikot dan tekanan regulator sangat tinggi."

Robert Friedman (pakar kebebasan pers)

"Ini adalah contoh nyata bagaimana intervensi regulator dan kekuatan politik dapat mengancam kebebasan pers dan ekspresi seni yang sangat diperlukan dalam masyarakat demokratis."

Analisis Kami

"Keputusan Disney ini merefleksikan tekanan besar dari kepentingan politik dan publik yang terpolarisasi, sehingga membuat perusahaan media harus memilih antara kebebasan berpendapat dan tekanan regulasi. Dalam jangka panjang, ini bisa menimbulkan budaya takut berekspresi yang membatasi kreativitas dan keberagaman opini di media."

Prediksi Kami

Ketegangan antar media, pemerintah, dan publik kemungkinan akan semakin meningkat dengan lebih banyak tekanan terhadap penyiar untuk mengontrol isi siaran, yang dapat mempengaruhi kebebasan berekspresi di masa depan.