Serangan Siber dan Pencurian Emas di Museum Prancis Ungkap Kerentanan Keamanan - image 1
Serangan Siber dan Pencurian Emas di Museum Prancis Ungkap Kerentanan Keamanan - image 2

Serangan Siber dan Pencurian Emas di Museum Prancis Ungkap Kerentanan Keamanan

Memberikan informasi tentang serangan siber dan pencurian di museum serta perusahaan besar di Prancis, untuk meningkatkan kesadaran akan kerentanan keamanan digital dan fisik di era teknologi modern.

22 Sep 2025, 21.00 WIB
261 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Serangan siber dapat mengakibatkan kerentanan pada sistem keamanan museum.
  • Pencurian barang berharga sering kali terjadi setelah serangan siber yang menonaktifkan sistem pengawasan.
  • Perusahaan-perusahaan besar seperti Kering dan Tiffany juga menjadi target serangan siber yang berisiko terhadap data pelanggan.
Paris, Prancis - Di Prancis, sejumlah museum besar menghadapi tantangan serius akibat serangan siber yang merusak sistem pengamanan mereka. Bahkan Museum Nasional Sejarah Alam yang terkenal menjadi korban pencurian emas bernilai sangat tinggi, sekitar USRp 11.59 juta ($705.000) , sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan benda berharga yang dipajang di tempat umum.
Para pencuri memanfaatkan kerentanan akibat serangan ransomware sebelumnya dengan memotong pintu pengaman menggunakan alat penggiling sudut dan membuka kotak emas dengan obor las. Aksi mereka ini sangat terorganisir dan menunjukkan bahwa mereka mengetahui detail sistem keamanan museum tersebut.
Emmanuel Skoulios, Wakil Direktur Jenderal museum tersebut, menjelaskan bahwa emas seberat 6 kilogram yang dicuri kemungkinan telah dilebur agar sulit terlacak, sehingga mengindikasikan kerugian permanen bagi museum dan dunia budaya.
Selain museum, perusahaan besar di Prancis seperti Kering dan Tiffany juga mengalami pembobolan sistem yang mengakses data pelanggan. Serangan ini dilakukan oleh kelompok siber berbahaya yang dikenal dengan nama 'Scattered Spider', menunjukkan bahwa serangan siber di sektor mewah semakin serius dan terorganisir.
Kasus-kasus ini mempertegas bahwa di era teknologi canggih, keamanan baik secara digital maupun fisik harus diberdayakan secara simultan. Institusi budaya dan perusahaan harus memperkuat sistem pengamanan mereka agar terhindar dari kerugian besar di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250922154750-37-669164/maling-rampok-harta-karun-emas-rp-11-miliar-modusnya-tak-terduga

Analisis Ahli

Bruce Schneier
"Serangan gabungan ransomware dan pencurian fisik menunjukkan pentingnya pengamanan berlapis dan pendekatan keamanan yang holistik yang mengintegrasikan teknologi dan manusia."
Mikko Hyppönen
"Kasus ini menegaskan bahwa sektor budaya dan retail mewah harus meningkatkan kesadaran dan kesiapan menghadapi ancaman siber yang semakin canggih dan terorganisir."

Analisis Kami

"Serangan siber yang beriringan dengan tindakan fisik menunjukkan adanya perencanaan matang dan pengetahuan mendalam penyerang tentang kelemahan sistem keamanan. Ini menandakan bahwa institusi harus mengadopsi pendekatan keamanan terpadu yang meliputi teknologi digital dan pengawasan fisik ketat agar dapat bertahan dari ancaman kompleks di masa depan."

Prediksi Kami

Serangan siber dan pencurian terhadap institusi budaya dan perusahaan mewah di Prancis kemungkinan akan meningkat jika tidak ada peningkatan signifikan dalam pengamanan digital dan fisik.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada museum di Prancis pada Agustus 2024?
A
Puluhan museum di Prancis menjadi korban penyerangan ransomware yang mengacaukan sistem mereka.
Q
Bagaimana pencuri berhasil membobol Museum Nasional Sejarah Alam Prancis?
A
Pencuri menggunakan alat penggiling sudut dan obor las untuk membuka pintu pengaman dan kotak berisi emas.
Q
Berapa nilai emas yang dicuri dari museum?
A
Emas yang dicuri bernilai US$705.000 atau sekitar Rp11,7 miliar.
Q
Siapa yang melaporkan pembobolan sistem di Kering?
A
Kering, yang memiliki merek-merek mewah, melaporkan pembobolan sistem oleh pihak ketiga.
Q
Apa dampak dari serangan siber terhadap Tiffany?
A
Serangan siber berdampak pada lebih dari 2.500 konsumen Tiffany.