Courtesy of CNBCIndonesia

Serangan Siber Besar Lumpuhkan Marks & Spencer dan Harrods, Kerugian Fantastis

Menyampaikan dampak serangan siber besar yang dialami oleh Marks & Spencer dan Harrods serta upaya investigasi dan antisipasi yang dilakukan terkait insiden tersebut.

12 Mei 2025, 21.15 WIB

101 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Serangan siber dapat memiliki dampak serius pada operasional perusahaan ritel besar.
Perusahaan harus memperkuat keamanan digital untuk mencegah insiden serupa.
Pentingnya transparansi dalam memberikan informasi kepada publik setelah terjadinya serangan siber.

Inggris - Dua perusahaan ritel besar Inggris, Marks & Spencer (M&S) dan Harrods, mengalami serangan siber yang sangat serius. Serangan ini membuat sistem internal mereka terganggu dan menyebabkan banyak masalah operasional, terutama pada layanan pemesanan online M&S yang harus dihentikan.

Masalah mulai muncul pada 21 April ketika pelanggan M&S tidak bisa menggunakan pembayaran nirsentuh dan layanan klik-antar. Dalam beberapa hari, layanan pemesanan online dan rekruitmen juga dihentikan, sementara stok barang di toko mulai menipis.

Polisi dan lembaga keamanan siber di Inggris sekarang menyelidiki kasus ini. Harrods juga mengaku mengalami serangan siber, meskipun mereka masih bisa menjalankan toko secara normal. Kelompok peretas yang dicurigai adalah Scattered Spider, yang menggunakan jenis ransomware bernama DragonForce.

Serangan ini mengakibatkan turunnya nilai pasar M&S sampai lebih dari 700 juta pound dan membuat pendapatan dari penjualan online mereka berhenti. Perusahaan belum bisa memulihkan layanan online secara penuh dan masih banyak kendala yang harus diatasi.

Pusat Keamanan Siber Nasional mengimbau perusahaan ritel lain untuk memperkuat keamanan mereka dan meminta konsumen selalu waspada terkait aktivitas keuangan serta mengganti kata sandi. Insiden ini menunjukkan pentingnya proteksi digital dalam dunia bisnis modern.

--------------------

Analisis Kami: Serangan ini menegaskan bagaimana kerentanan pada sistem digital serta faktor manusia dapat menjadi pintu masuk utama peretas, khususnya kelompok yang beroperasi secara profesional seperti Scattered Spider. Tanpa respons dan investasi keamanan siber yang serius, insiden semacam ini akan semakin sering terjadi dan merusak kepercayaan konsumen secara luas.

--------------------

Analisis Ahli:

Tim Mitchell: Scattered Spider adalah kelompok peretas unik yang tidak berbasis di Rusia dan mengandalkan teknik manipulasi sosial tingkat tinggi, yang membuat ancamannya makin berbahaya dan sulit dideteksi.

--------------------

What's Next: Dalam waktu dekat, M&S kemungkinan akan terus mengalami gangguan operasional dan finansial hingga layanan online dapat dipulihkan sepenuhnya, sementara sektor ritel Inggris cenderung meningkatkan investasi dan langkah keamanan siber secara signifikan untuk menghindari insiden serupa.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250512185634-37-632930/marks-spencer-kena-serangan-siber-rugi-rp1535-triliun