Drone Fixed-Wing Tahan Benturan Terinspirasi Kepala Burung Pelatuk - image 1
Drone Fixed-Wing Tahan Benturan Terinspirasi Kepala Burung Pelatuk - image 2

Drone Fixed-Wing Tahan Benturan Terinspirasi Kepala Burung Pelatuk

Mengembangkan drone fixed-wing yang mampu menahan benturan dengan meniru struktur kepala burung pelatuk untuk meningkatkan daya tahan dan keandalan drone dalam lingkungan yang penuh rintangan.

23 Sep 2025, 18.59 WIB
96 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Drone SWIFT dirancang untuk tahan banting dengan meniru struktur biologis burung pelatuk.
  • Penerapan prinsip biologi dalam desain drone meningkatkan ketahanan dan keandalan operasional.
  • Pengujian menunjukkan bahwa drone baru ini dapat mengurangi dampak kecelakaan secara signifikan.
Lausanne, Swiss - Para peneliti di École Polytechnique Fédérale de Lausanne, Swiss, telah menciptakan drone fixed-wing bernama SWIFT yang dapat menahan benturan dengan cara meniru struktur kepala burung pelatuk. Burung pelatuk dikenal mampu mematuk kayu dengan kekuatan tinggi tanpa cedera otak karena struktur unik di kepalanya, yang sekarang diaplikasikan pada desain drone.
Burung pelatuk memiliki paruh yang kaku, tulang hyoid yang fleksibel melingkar di kepala, dan lapisan tulang spons yang menyerap benturan. SWIFT meniru sistem ini dengan menggunakan batang karbon, kabel elastis, dan plat karbon yang dirangkai menjadi kerangka tensegrity yang ringan dan kuat, melindungi komponen elektronik di dalam drone.
Komponen vital drone seperti motor dan propeller tergantung pada kabel karet yang memungkinkan pergerakan hingga 22 cm saat terjadi benturan, sehingga energi dari tabrakan diserap dan tidak langsung merusak bagian penting. Selain itu, sayap drone juga diperkuat dengan kabel elastis dan batang karbon untuk mengurangi risiko patah saat menabrak rintangan.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa SWIFT mampu mengurangi gaya benturan sampai 70% dibanding drone konvensional dengan ukuran dan berat yang sama. Proyek ini menunjukkan bagaimana pelajaran dari biologi dapat membantu membuat robot terbang lebih tahan banting dalam beragam kondisi lingkungan yang menantang.
Dengan ketangguhan yang lebih baik, drone fixed-wing seperti SWIFT dapat digunakan di lingkungan perkotaan atau area hutan yang penuh rintangan untuk berbagai keperluan seperti inspeksi, pemetaan, dan pengiriman barang, menawarkan solusi yang lebih aman dan andal bagi pengguna.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/woodpecker-inspired-crash-proof-drone

Analisis Ahli

Omar Aloui
"Pendekatan tensegrity pada drone memperkenalkan paradigma baru dalam desain drone yang tahan benturan, menjembatani antara ilmu biologi dan teknik penerbangan."
Mark Cutkosky (Profesor Teknik Mekanik, Stanford)
"Menggunakan struktur tensegrity untuk penyerapan benturan adalah terobosan penting yang dapat memberi solusi praktis untuk masalah rentannya drone fixed-wing terhadap tabrakan."

Analisis Kami

"Pendekatan biomimetik yang mengadopsi struktur kepala pelatuk sangat cerdas dan inovatif dalam meningkatkan daya tahan drone fixed-wing. Namun, potensi peningkatan bobot dan kompleksitas desain perlu terus dioptimalkan agar tidak mengorbankan performa terbang yang menjadi keunggulan utama jenis drone ini."

Prediksi Kami

Pengembangan drone fixed-wing tahan benturan seperti SWIFT akan memungkinkan penggunaan drone ini secara lebih luas di lingkungan yang sulit dan penuh hambatan, termasuk dalam tugas inspeksi dan pengiriman di area perkotaan atau hutan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diungkapkan oleh peneliti di EPFL tentang drone baru?
A
Peneliti di EPFL mengungkapkan bahwa mereka telah mengembangkan drone baru bernama SWIFT yang dapat bertahan dari tabrakan.
Q
Bagaimana struktur burung pelatuk diadaptasi dalam desain drone SWIFT?
A
Struktur burung pelatuk diadaptasi dengan menggunakan struktur tensegritas yang meniru bagian-bagian seperti paruh dan tulang hyoid burung pelatuk.
Q
Apa keuntungan yang dimiliki drone sayap tetap dibandingkan model multi-rotor?
A
Drone sayap tetap lebih cepat dan efisien dalam penggunaan energi dibandingkan model multi-rotor.
Q
Apa hasil dari pengujian yang dilakukan pada drone SWIFT?
A
Hasil pengujian menunjukkan bahwa drone SWIFT dapat mengurangi gaya tabrakan hingga 70 persen dibandingkan drone konvensional.
Q
Siapa yang memimpin penelitian tentang drone SWIFT?
A
Penelitian tentang drone SWIFT dipimpin oleh Omar Aloui.