Courtesy of YahooFinance
Circle Pertimbangkan Transaksi Stablecoin Bisa Dikembalikan untuk Cegah Penipuan
Mengupas rencana Circle untuk memperkenalkan transaksi stablecoin yang bisa dibalik, menyeimbangkan antara kebutuhan keamanan dan nilai finalitas transaksi, serta implikasinya terhadap penerimaan stablecoin di pasar finansial mainstream.
25 Sep 2025, 22.23 WIB
184 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Circle mempertimbangkan untuk menerapkan transaksi stablecoin yang dapat dibalik, menandakan perubahan dalam pendekatan mereka terhadap regulasi.
- Keputusan ini mencerminkan tantangan dalam menyeimbangkan kebebasan transaksi dengan tanggung jawab terhadap penipuan dan kejahatan.
- Stablecoin terdesentralisasi, seperti Dai, tetap menjadi pilihan bagi pengguna yang menghargai privasi dan ketahanan terhadap sensor.
Global - Stablecoin merupakan jenis cryptocurrency yang nilainya dirujuk ke mata uang fiat seperti dolar AS, dan biasanya transaksi yang dilakukan bersifat final dan tidak bisa dibatalkan. Berbeda dengan kartu kredit atau perbankan yang memungkinkan refund, stablecoin beroperasi seperti transfer bank yang tidak bisa di-reversal setelah dikirim.
Circle, salah satu penerbit stablecoin terbesar dengan produknya USDC, kini sedang mempertimbangkan untuk membuat transaksi stablecoin dapat dibalik. Hal ini bertujuan untuk memungkinkan pengembalian dana dalam kasus penipuan atau sengketa, tetapi juga tetap menginginkan finalitas penyelesaian transaksi.
Langkah ini terlihat berbeda dari prinsip-prinsip dasar kripto yang mendukung kebebasan tanpa sensor dan transaksi immutable. Namun, stablecoin seperti USDC dan Tether USDT sudah lama menerapkan sistem pembekuan akun atas permintaan penegak hukum guna mencegah aktivitas ilegal seperti pencucian uang.
Ada juga stablecoin terdesentralisasi seperti Dai yang menawarkan resistensi sensor dan tidak mudah tunduk pada regulasi seperti yang dialami oleh stablecoin terpusat. Dalam kasus Sky Protocol yang memperkenalkan fungsi pembekuan, banyak pengguna Dai memilih tidak bermigrasi ke stablecoin baru karena keberatan atas fitur tersebut.
Secara keseluruhan, inisiatif Circle untuk reversible transaction merupakan upaya agar stablecoin makin diterima secara luas di dunia keuangan, tetapi juga memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana menyeimbangkan kepatuhan dan nilai-nilai asli kripto seperti desentralisasi dan imutabilitas.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/circle-reversible-transactions-proposal-chases-152314573.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/circle-reversible-transactions-proposal-chases-152314573.html
Analisis Ahli
Ben Caselin
"Penting untuk membedakan antara stablecoin yang bisa dibekukan dan cryptocurrency immutability seperti Bitcoin; reversible transaction dapat berguna untuk kepatuhan tanpa mengorbankan semua aspek keamanan blockchain."
Analisis Kami
"Langkah Circle menunjukkan pergulatan nyata antara kebutuhan kepatuhan regulasi dan prinsip kripto asli yang mengedepankan kebebasan transaksi tanpa intervensi. Meski ini dapat memperluas penggunaan stablecoin untuk keuangan mainstream, hal ini juga berpotensi melemahkan kepercayaan komunitas kripto yang mengutamakan desentralisasi dan imutabilitas."
Prediksi Kami
Jika Circle melaksanakan transaksi reversible pada stablecoin mereka, kemungkinan akan memicu adaptasi serupa dari penerbit stablecoin lainnya, mempercepat integrasi stablecoin di sistem keuangan tradisional sekaligus menimbulkan debat baru mengenai keseimbangan antara keamanan dan prinsip desentralisasi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh Circle terkait transaksi stablecoin?A
Circle sedang mempertimbangkan untuk membuat transaksi stablecoin menjadi dapat dibalik dalam kasus penipuan atau perselisihan.Q
Mengapa keputusan ini dianggap sebagai penyimpangan dari idealisme kripto?A
Keputusan ini dianggap sebagai penyimpangan dari idealisme kripto karena stablecoin telah berfungsi sebagai mata uang kripto yang terikat pada fiat dan mencerminkan nilai kebebasan transaksi.Q
Apa tantangan yang akan dihadapi Circle jika mereka menerapkan transaksi yang dapat dibalik?A
Tantangan yang akan dihadapi adalah mengimplementasikan finalitas penyelesaian sambil memungkinkan reversibilitas transaksi.Q
Apa perbedaan antara stablecoin terpusat dan terdesentralisasi?A
Stablecoin terpusat, seperti USDC dan USDT, dapat membekukan dan mengeluarkan kembali aset, sedangkan stablecoin terdesentralisasi, seperti Dai, lebih tahan terhadap tekanan regulasi dan sensor.Q
Mengapa Dai dianggap sebagai alternatif yang lebih tahan sensor dibandingkan stablecoin lain?A
Dai dianggap sebagai alternatif yang lebih tahan sensor karena beroperasi di atas blockchain terdesentralisasi dan tidak memiliki kontrol yang sama seperti stablecoin terpusat.