Aplikasi Neon Mobile Ditutup Karena Kebocoran Data dan Risiko Privasi Dalam
Courtesy of CNBCIndonesia

Aplikasi Neon Mobile Ditutup Karena Kebocoran Data dan Risiko Privasi Dalam

Memberikan informasi tentang penarikan aplikasi Neon Mobile akibat kebocoran data pribadi pengguna dan implikasi keamanan serta privasi yang ditimbulkannya.

26 Sep 2025, 16.25 WIB
90 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Aplikasi Neon Mobile ditarik dari toko aplikasi akibat kebocoran data pengguna.
  • Tech Crunch menemukan lubang keamanan yang memungkinkan akses tidak sah ke data pengguna.
  • Neon Mobile menawarkan imbalan finansial kepada penggunanya, tetapi dengan risiko privasi yang tinggi.
Jakarta, Indonesia - Neon Mobile adalah sebuah aplikasi yang membayar penggunanya setiap kali mereka melakukan panggilan telepon. Pengguna bisa mendapatkan uang hingga ratusan hingga ribuan dolar per tahun. Namun, aplikasi ini harus ditarik dari toko aplikasi setelah terungkap adanya kebocoran data pengguna yang cukup serius.
Peneliti dari Tech Crunch menemukan bahwa Neon Mobile memiliki celah keamanan yang sangat berbahaya. Celah ini memungkinkan pengguna untuk mengakses data panggilan dan rekaman audio orang lain. Ini jelas melanggar privasi dan menimbulkan risiko keamanan yang besar bagi penggunanya.
Selain itu, pihak Neon Mobile dilaporkan menjual rekaman audio pengguna ke perusahaan AI. Neon memberikan peringatan dalam syarat dan ketentuannya bahwa mereka dapat merekam dan menggunakan rekaman tersebut untuk berbagai keperluan, bahkan menjualnya dan memperlihatkannya secara publik.
Popularitas Neon Mobile naik sangat cepat dalam beberapa minggu terakhir di App Store Amerika Serikat, sampai akhirnya masalah kebocoran data ini muncul. Pendiri dan CEO Neon, Alex Kiam, mengaku sudah memutuskan koneksi aplikasi ke server dan meminta pengguna untuk menghentikan sementara penggunaan aplikasi tersebut.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi pengguna dan pengembang aplikasi bahwa keamanan dan privasi data harus menjadi prioritas utama. Regulasi dan pengawasan lebih ketat terhadap aplikasi serupa diperlukan untuk melindungi masyarakat dari kerugian data pribadi.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250926121002-37-670445/aplikasi-satu-menit-telepon-dibayar-rp-5-ribu-mendadak-hilang

Analisis Ahli

Ahmad Rivai, Pakar Keamanan Siber
"Kasus Neon Mobile adalah contoh nyata kegagalan dalam pengelolaan data dan kurangnya proteksi yang memadai. Perusahaan harus menerapkan standar keamanan yang ketat agar bisa menjaga kepercayaan pengguna."

Analisis Kami

"Kebocoran data yang terjadi ini menunjukkan bahwa meskipun aplikasi menawarkan keuntungan finansial menarik, keamanan dan privasi harus menjadi perhatian utama. Pengguna harus lebih berhati-hati dan regulasi harus diperkuat agar tidak ada eksploitasi data yang merugikan masyarakat."

Prediksi Kami

Kasus ini kemungkinan akan menimbulkan pengawasan lebih ketat terhadap aplikasi yang mengumpulkan dan menggunakan data pribadi pengguna, serta memperketat regulasi terkait privasi data di aplikasi mobile.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dengan aplikasi Neon Mobile?
A
Aplikasi Neon Mobile ditarik dari toko aplikasi setelah ditemukan kebocoran data pengguna.
Q
Mengapa aplikasi Neon Mobile ditarik dari toko aplikasi?
A
Aplikasi Neon Mobile ditarik karena adanya lubang keamanan yang memungkinkan akses data pengguna oleh orang lain.
Q
Apa yang ditawarkan oleh Neon Mobile kepada penggunanya?
A
Neon Mobile menawarkan pembayaran sebesar US$ 0,3 per menit untuk setiap percakapan telepon yang dilakukan penggunanya.
Q
Siapa yang menemukan lubang keamanan di aplikasi Neon?
A
Lubang keamanan di aplikasi Neon ditemukan oleh Tech Crunch.
Q
Apa yang dilakukan Alex Kiam setelah mengetahui kebocoran data?
A
Setelah mengetahui kebocoran data, Alex Kiam memutus koneksi aplikasi ke server perusahaan dan mengirim pemberitahuan kepada pengguna untuk menghentikan operasional aplikasi.