Mission Master 2.0 UGV Sukses Uji Amfibi: Dari Kapal ke Pantai Secara Mandiri
Courtesy of InterestingEngineering

Mission Master 2.0 UGV Sukses Uji Amfibi: Dari Kapal ke Pantai Secara Mandiri

Menunjukkan kemampuan kendaraan darat tanpa awak Mission Master 2.0 dalam menavigasi dari kapal perang di laut ke pantai secara mandiri untuk mendukung operasi maritim dan amfibi dengan sensor dan sistem komunikasi yang dapat diandalkan.

26 Sep 2025, 21.42 WIB
247 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Uji coba Mission Master 2.0 menunjukkan kemampuannya beroperasi dalam kondisi amfibi.
  • Inovasi teknologi dalam kendaraan tak berawak sangat penting untuk mendukung operasi militer modern.
  • Kolaborasi internasional dalam latihan militer meningkatkan efektivitas penggunaan sistem tak berawak di berbagai misi.
Atlantik, Portugal - Rheinmetall Canada melakukan uji coba kendaraan darat tanpa awak Mission Master 2.0 yang dijatuhkan dari kapal perang di laut Atlantik dan berhasil mengemudi kembali ke pantai Portugal secara mandiri. Percobaan ini bagian dari latihan besar NATO yang melibatkan 24 negara dan lebih dari 276 sistem tak berawak.
Mission Master 2.0 dilengkapi dengan kit modular khusus untuk tugas maritim, termasuk drone yang terkoneksi dengan kabel, radar dari Amerika Serikat, dan paket sensor dari Rheinmetall sendiri. Sistem ini bertugas untuk pengintaian, penginderaan, dan komunikasi selama operasi pasukan amfibi.
Kendaraan ini telah ditingkatkan berdasarkan masukan operator dari negara-negara maju seperti AS, Norwegia, dan Inggris agar lebih tahan terhadap kondisi air asin dan medan sulit di garis pantai. Ini menjadikan Mission Master sangat tangguh dan stabil saat melakukan transisi dari laut ke darat.
Latihan NATO tersebut menegaskan tren global dalam pengembangan sistem tak berawak yang dapat beroperasi baik di laut maupun darat. Fokusnya adalah mendukung misi pengintaian, pengumpulan informasi, dan pengangkutan logistik dalam operasi yang melibatkan perpindahan pasukan dari laut ke darat.
Selain itu, Rheinmetall juga menunjukkan sistem senjata cepat reaksi menggunakan munisi Hero-120 yang dapat diluncurkan segera setelah menerima koordinat target, membuktikan integrasi antara robot dan sistem persenjataan yang dapat mempercepat respons dalam operasi militer di wilayah pesisir.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/canadian-ground-robot-survives-atlantic-drop

Analisis Ahli

Dr. Hendro Wijaya (Ahli Robotika Militer)
"Inovasi Rheinmetall ini merupakan langkah maju signifikan dalam otomasi militer, terutama karena menggabungkan kemampuan amfibi dengan sistem sensor canggih. Namun, tantangan besar tetap ada dalam mengatasi kondisi lingkungan ekstrem untuk operasi jangka panjang tanpa pengawasan manusia."

Analisis Kami

"Pengujian Mission Master 2.0 adalah bukti nyata bahwa kendaraan tak berawak kini tidak hanya fokus pada operasi di darat atau udara, tetapi berperan penting dalam operasi maritim yang kompleks. Upaya Rheinmetall dan mitranya dalam meningkatkan ketahanan dan modularitas sistem ini akan menjadi kunci keberhasilan robotik militer masa depan di lingkungan penuh tantangan seperti garis pantai dan laut."

Prediksi Kami

Ke depannya, penggunaan kendaraan darat tanpa awak amfibi akan semakin meluas dalam operasi militer, terutama dalam misi pengintaian, komunikasi, dan logistik di wilayah pesisir serta akan semakin banyak integrasi antara sistem darat, udara, dan laut.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diuji dalam latihan NATO di Portugal?
A
Latihan NATO di Portugal menguji kemampuan kendaraan darat tak berawak dengan melakukan transisi dari laut ke darat.
Q
Apa fungsi dari Mission Master 2.0?
A
Mission Master 2.0 adalah kendaraan darat tak berawak yang dapat melakukan berbagai misi seperti pengintaian dan dukungan logistik.
Q
Siapa yang menyuplai drone tethered untuk uji coba?
A
Drone tethered untuk uji coba Mission Master 2.0 disuplai oleh Elistair.
Q
Apa tujuan dari sistem tak berawak dalam operasi militer?
A
Sistem tak berawak dalam operasi militer bertujuan untuk melakukan pengintaian, pengumpulan intelijen, dan dukungan logistik.
Q
Apa yang diperoleh dari umpan balik operator terkait Mission Master 2.0?
A
Umpan balik dari operator memperbaiki kestabilan dan ketahanan kendaraan dalam kondisi laut dan saat melintasi medan.