Rahasia Satelit Bertahan di Orbit dan Tantangan Satelit Indonesia di LEO
Courtesy of CNBCIndonesia

Rahasia Satelit Bertahan di Orbit dan Tantangan Satelit Indonesia di LEO

Menjelaskan mekanisme kecepatan orbit satelit sesuai ketinggian, jenis-jenis orbit berdasarkan tujuan misi, serta tantangan yang dihadapi satelit Indonesia di orbit rendah dalam pengelolaan waktu kontak dengan stasiun bumi agar data lebih optimal.

28 Sep 2025, 20.00 WIB
235 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Satelit harus bergerak dengan kecepatan yang sesuai dengan ketinggian orbitnya.
  • Terdapat berbagai jenis orbit yang digunakan untuk berbagai misi satelit, seperti LEO untuk penginderaan jauh.
  • Keterbatasan waktu kontak dengan stasiun bumi pada satelit LEO dapat diatasi dengan meningkatkan jumlah stasiun bumi.
Jakarta, Indonesia - Satelit sekarang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam komunikasi dan pemantauan lingkungan. Namun, banyak orang belum tahu bagaimana satelit bisa tetap mengorbit tanpa jatuh ke bumi atau meluncur ke luar angkasa. Rahasianya terletak pada kecepatan satelit yang harus pas dengan ketinggian orbitnya agar gaya gravitasi bumi seimbang dengan gaya sentrifugal dari gerakan satelit itu sendiri.
Semakin rendah posisi satelit di orbit, semakin besar gaya gravitasi yang bekerja sehingga satelit harus bergerak lebih cepat agar tetap di orbit. Misalnya, satelit yang berada di orbit rendah sekitar 600 km dari bumi harus bergerak dengan kecepatan sekitar 7,56 km per detik. Sedangkan satelit di orbit geostasioner yang jauh dari bumi, yaitu 35.786 km, cukup bergerak dengan kecepatan 3,075 km per detik.
Pergerakan satelit di luar angkasa mengikuti hukum Kepler dan hukum gravitasi Newton yang menjelaskan hubungan antara gaya gravitasi, massa bumi dan satelit, serta kecepatan yang dibutuhkan untuk menjaga satelit tetap terbang di orbit. Namun, orbit satelit tidak selalu stabil karena pengaruh atmosfer tipis dan bentuk bumi yang tidak bulat sempurna bisa menyebabkan lintasan satelit berubah secara perlahan.
Ada beberapa jenis orbit satelit yang digunakan sesuai dengan tujuan misi tertentu. Orbit rendah (LEO) cocok untuk penginderaan jauh dan satelit Indonesia saat ini beroperasi di orbit ini. Orbit menengah (MEO) digunakan untuk sistem navigasi seperti GPS, dan orbit geostasioner (GEO) dipakai untuk komunikasi dan siaran langsung. Ada juga orbit sinkron matahari (SSO) yang cocok untuk penginderaan dengan pencahayaan yang stabil.
Satelit di orbit rendah memiliki tantangan yaitu waktu singkat kontak dengan stasiun bumi, hanya 10-15 menit setiap kali melintas. Indonesia memiliki empat stasiun bumi di Tabing, Parepare, Biak, dan Rancabungur untuk mengontrol satelit dan mengoptimalkan pengunduhan data dan perintah yang dikirim. Dengan menambah jumlah stasiun bumi, waktu kontak ini bisa diperpanjang sehingga data yang diterima akan lebih banyak dan lebih cepat.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250928165143-37-670848/rahasia-satelit-bertahan-mengorbit-di-angkasa-terungkap-ternyata-ini

Analisis Ahli

Satriya Utama
"Kecepatan orbit harus disesuaikan dengan ketinggian untuk menjaga kestabilan satelit di luar angkasa serta memaksimalkan fungsi dan efisiensi misi satelit Indonesia."

Analisis Kami

"Fokus Indonesia pada satelit LEO sangat tepat karena memberikan resolusi penginderaan jauh yang baik dan biaya peluncuran yang relatif lebih rendah. Namun, terbatasnya waktu kontak dengan stasiun bumi perlu diatasi dengan memperluas jaringan ground station agar data satelit bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk berbagai kebutuhan nasional."

Prediksi Kami

Dengan semakin banyaknya ground station dan teknologi yang berkembang, Indonesia bisa memperluas cakupan operasional satelit LEO dan meningkatkan kualitas serta kuantitas data yang diterima dari luar angkasa.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi kunci agar satelit dapat bertahan di orbit?
A
Kunci agar satelit dapat bertahan di orbit adalah kecepatan orbit yang disesuaikan dengan ketinggian.
Q
Berapa kecepatan yang dibutuhkan satelit di orbit LEO?
A
Satelit di orbit LEO harus melaju sekitar 7,56 km/s.
Q
Apa itu Hukum Kepler dan Hukum Gravitasi Newton?
A
Hukum Kepler dan Hukum Gravitasi Newton mengatur pergerakan satelit dan lahirnya konsep kecepatan orbit.
Q
Mengapa waktu kontak dengan stasiun bumi pada satelit LEO terbatas?
A
Waktu kontak dengan stasiun bumi terbatas karena satelit LEO hanya dapat terhubung selama 10-15 menit per lintasan.
Q
Apa saja jenis orbit yang dijelaskan dalam artikel?
A
Jenis orbit yang dijelaskan adalah LEO, MEO, GEO, dan orbit sinkron Matahari (SSO).