Courtesy of YahooFinance
CEO Harvey Yakin Junior Lawyer Melesat di Era AI dengan Pelatihan Khusus
Mengangkat pentingnya junior lawyer dalam era AI dan bagaimana pelatihan serta adopsi teknologi dapat menjadikan mereka lebih unggul dibanding senior partner sekaligus memperlihatkan perubahan struktur kerja di industri hukum.
29 Sep 2025, 07.32 WIB
302 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pengacara junior yang terlatih dalam AI dapat memiliki keunggulan kompetitif di masa depan.
- AI dapat berfungsi sebagai platform pendidikan untuk pengacara junior, bukan hanya alat kerja.
- Perubahan dalam industri hukum mendorong pengacara muda untuk mengeksplorasi peluang di startup teknologi hukum.
Sydney, Australia - Winston Weinberg, CEO dari startup legal AI bernama Harvey, percaya bahwa junior lawyer yang dibesarkan dengan teknologi AI memiliki peluang lebih besar untuk berhasil dibandingkan senior partner. Menurutnya, kemampuan mereka dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan AI membuat mereka lebih gesit dan produktif.
Di tengah kekhawatiran bahwa AI akan mengurangi kebutuhan junior lawyer, Weinberg berpendapat bahwa AI justru membuat pelatihan untuk junior lawyer menjadi semakin penting. Dia menekankan bahwa jangan biarkan junior lawyer bergantung sepenuhnya pada AI, karena mereka perlu terus belajar dan mengembangkan keterampilan hukum secara mendalam.
Harvey sendiri tengah memperluas pasar dan telah membuka kantor di Sydney, Australia, dengan rencana merekrut sekitar 15 orang tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan junior lawyer menjadi fokus utama dalam perusahaan tersebut, terutama di berbagai pasar global seperti Australia dan Inggris.
Kecenderungan law firm juga berubah, di mana struktur kerja menjadi lebih datar dengan lebih banyak associate dan lebih sedikit partner. Hal ini didorong oleh transformasi AI yang mengubah cara kerja di industri hukum dan menciptakan peluang serta tantangan baru dalam pengelolaan sumber daya manusia.
Selain itu, semakin banyak lulusan hukum yang memilih bekerja di startup teknologi hukum, dengan angka 6% lulusan tahun 2024 sudah beralih ke bidang bisnis dan industri teknologi. Karier di bidang legal-tech mulai dianggap sebagai pilihan yang menjanjikan dan dapat meningkatkan karier dibandingkan sebelumnya.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/harveys-ceo-tells-bi-dont-003208479.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/harveys-ceo-tells-bi-dont-003208479.html
Analisis Ahli
Omar Haroun
"Memasuki dunia teknologi hukum kini menjadi penentu karier, karena startup legal-tech memberikan peluang unik yang sebelumnya dianggap membatasi."
Analisis Kami
"Pendekatan Weinberg menunjukkan bahwa keberhasilan penggunaan AI dalam dunia hukum bukan pada penggantian tenaga kerja muda, melainkan pada pemberdayaan mereka dengan keterampilan baru. Jika junior lawyer dapat dilatih dengan baik, mereka bukan hanya akan mendominasi industri, tetapi juga mendorong inovasi dalam praktik hukum."
Prediksi Kami
Dalam 10 tahun ke depan, junior lawyer yang terbiasa memanfaatkan AI akan menjadi partner hukum yang lebih unggul dan berpengaruh, sementara struktur kerja di firma hukum akan semakin datar dan adaptif terhadap teknologi baru.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa pandangan Winston Weinberg tentang pengacara junior di era AI?A
Winston Weinberg percaya bahwa pengacara junior tidak seharusnya diabaikan meskipun AI mengambil alih banyak pekerjaan mereka.Q
Mengapa Weinberg percaya bahwa pengacara muda lebih efektif dalam menggunakan alat AI?A
Weinberg mencatat bahwa pengacara muda lebih bersedia untuk mencoba alat baru dan lebih cepat beradaptasi dengan teknologi.Q
Apa dampak AI terhadap model apprenticeship di firma hukum?A
AI dapat mengubah model apprenticeship tradisional dengan menciptakan area praktik baru dan mengurangi ukuran tim internal.Q
Bagaimana Harvey berencana untuk mendukung pengacara junior?A
Harvey berkomitmen untuk merekrut dan melatih pengacara junior di semua pasar tempat mereka membuka kantor.Q
Apa yang ditunjukkan oleh survei American Bar Association tentang lulusan hukum?A
Survei menunjukkan bahwa lebih dari 6% lulusan hukum 2024 telah memilih bekerja di sektor bisnis dan industri, bukan di firma hukum.