Teknologi AI dalam Agama: Inovasi Interaktif yang Memancing Kontroversi
Courtesy of CNBCIndonesia

Teknologi AI dalam Agama: Inovasi Interaktif yang Memancing Kontroversi

Menginformasikan perkembangan penggunaan teknologi AI dalam bidang agama dan menyoroti berbagai pandangan serta tantangan etis yang muncul dari integrasi AI dalam kehidupan spiritual masyarakat.

03 Okt 2025, 19.45 WIB
218 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penggunaan AI dalam konteks agama semakin meluas dengan munculnya aplikasi seperti 'Text with Jesus'.
  • Masyarakat memiliki pandangan yang beragam terhadap aplikasi keagamaan berbasis AI, dari dukungan hingga kritik.
  • Komunitas agama menyadari potensi dan tantangan penggunaan teknologi dalam pendidikan dan konseling spiritual.
Jakarta, Indonesia - Teknologi kecerdasan buatan kini mulai merambah dunia keagamaan dengan hadirnya aplikasi seperti 'Text with Jesus' yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan tokoh agama virtual. Aplikasi ini menggunakan model GPT-5 untuk memberikan jawaban berupa konseling dan edukasi agama, sehingga memudahkan umat mempelajari ajaran agama secara interaktif.
Namun, penggunaan AI dalam konteks spiritual tidak lepas dari kontroversi. Beberapa komunitas agama menganggap penggunaan avatar pastor atau tokoh keagamaan dalam bentuk AI bisa menyinggung rasa hormat dan dianggap menggantikan peran manusia, sehingga ada penyesuaian dari layanan seperti Catholic Answers yang menghapus nama tokoh dari avatarnya.
Di sisi lain, masyarakat yang ingin mempelajari kitab suci kadang kala menggunakan AI sebagai alat bantu untuk mendapatkan jawaban cepat. Meski begitu, para pemuka agama menekankan pentingnya bimbingan manusia yang hidup agar kebutuhan emosional dan spiritual tetap terpenuhi, karena AI masih belum bisa memberikan kedalaman relasi yang sama.
Dalam perspektif dunia gereja, ada yang mulai mencoba mengintegrasikan AI, seperti khotbah lengkap yang dibuat oleh asisten AI untuk menarik minat kelompok yang jarang hadir ke gereja. Meskipun demikian, hal ini belum sepenuhnya menggantikan pengalaman ibadah tradisional dan masih menjadi bahan evaluasi dalam komunitas keagamaan.
Kolaborasi antara tokoh agama dan ahli AI, seperti penunjukan Demis Hassabis oleh Vatikan, menandakan potensi AI untuk memperkaya diskursus ilmiah dan spiritual. Meski begitu, aplikasi AI di bidang agama tetap harus dijalankan dengan etika dan kehati-hatian agar tidak menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan yang melekat dalam praktik keagamaan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251003142551-37-672630/heboh-muncul-yesus-virtual-warga-bisa-chat-langsung-tanda-kiamat

Analisis Ahli

Gilah Langner
"AI tidak mampu menggantikan interaksi emosional dan kedalaman tradisi yang hidup dalam praktik keagamaan, sehingga ada risiko isolasi bagi pengguna yang bergantung pada AI."
Christopher Costello
"Penggunaan avatar AI dalam konteks keagamaan harus sangat sensitif karena dapat menyinggung perasaan umat yang menganggap tokoh agama sangat sakral."

Analisis Kami

"Teknologi AI memberikan peluang besar untuk memperluas akses edukasi keagamaan secara interaktif dan personal, tetapi tetap harus diimbangi dengan kehati-hatian agar tidak menggantikan kehangatan dan kedalaman relasi manusia dalam tradisi spiritual. Regulasi dan panduan etis sangat penting agar AI digunakan sebagai pendukung, bukan pengganti, pengalaman religius sejati."

Prediksi Kami

Penggunaan AI dalam bidang keagamaan akan terus berkembang dan menjadi alat bantu edukasi yang populer, meskipun akan tetap ada perdebatan terkait keaslian dan sensitivitas pengalaman spiritual yang dihadirkan oleh teknologi ini.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan aplikasi 'Text with Jesus'?
A
Aplikasi 'Text with Jesus' adalah aplikasi keagamaan berbasis AI yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan Yesus dan para rasul.
Q
Siapa yang mengembangkan aplikasi tersebut?
A
Aplikasi tersebut dikembangkan oleh Catloaf Software yang dipimpin oleh CEO Stephane Peter.
Q
Apa reaksi masyarakat terhadap penggunaan AI dalam konteks agama?
A
Masyarakat memiliki reaksi beragam, ada yang mendukung dan ada yang mengkritik penggunaan AI dalam konteks agama.
Q
Bagaimana komunitas Kristen melihat potensi AI dalam pendidikan iman?
A
Komunitas Kristen tidak sepenuhnya menolak AI dan melihatnya sebagai alat untuk mendidik masyarakat.
Q
Apa konten yang ditawarkan oleh aplikasi berbasis AI lainnya?
A
Aplikasi berbasis AI lainnya termasuk 'Deen Buddy' untuk Islam, 'Vedas AI' untuk Hindu, dan 'AI Buddha'.