Penurunan Tanah dan Kenaikan Laut Picu Potensi Kembalinya Selat Muria di Jawa
Courtesy of CNBCIndonesia

Penurunan Tanah dan Kenaikan Laut Picu Potensi Kembalinya Selat Muria di Jawa

Memberikan penjelasan yang tepat mengenai penyebab penurunan tanah di pesisir Utara Jawa Tengah dan mengklarifikasi bahwa banjir bukan faktor utama kembalinya Selat Muria sekaligus menggambarkan potensi munculnya kembali selat tersebut.

29 Okt 2025, 14.15 WIB
156 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penurunan tanah di pesisir Utara Jawa Tengah disebabkan oleh aktivitas manusia dan eksploitasi air tanah.
  • Banjir di daerah tersebut dapat meningkatkan sedimentasi, tetapi tidak menyebabkan kembalinya Selat Muria.
  • Perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut juga berkontribusi terhadap fenomena geologi di wilayah tersebut.
Demak dan Kudus, Indonesia - Pada tahun 2024, wilayah pesisir Utara Jawa Tengah mengalami banjir besar yang berdampak cukup luas, terutama di Demak dan Kudus. Kejadian ini sempat menghebohkan masyarakat dan mengundang spekulasi soal kemunculan kembali Selat Muria yang dulu memisahkan Pulau Jawa dan Gunung Muria.
Menurut pakar geologi dari BRIN, Eko Soebowo, penurunan tanah di wilayah ini sangat mudah terjadi. Di beberapa daerah seperti Semarang timur, penurunan bisa mencapai 10 sentimeter per tahun. Faktor penurunan tanah ini terbagi menjadi alami, seperti aktivitas tektonik yang hanya menyebabkan penurunan sedikit, dan antropogenik, yaitu akibat aktivitas manusia.
Faktor terbesar penurunan tanah adalah eksploitasi air tanah yang terus dilakukan masyarakat dan pengembang infrastruktur di daerah tersebut. Beban bangunan di tanah lunak juga menyebabkan penurunan yang cukup signifikan. Karena itu, sisa daratan yang ada sekarang ini rentan terhadap penurunan lebih lanjut.
Meski banjir besar melanda wilayah pesisir, Eko menjelaskan banjir sebenarnya bukan penyebab munculnya Selat Muria kembali. Sebaliknya, banjir membawa material sedimen yang akan mengisi dan menaikkan permukaan tanah, sehingga membuat daratan justru menjadi lebih tinggi dan tidak memungkinkan terbentuknya selat baru akibat banjir.
Namun, Eko juga menyatakan bahwa kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim tetap menjadi ancaman serius yang bisa menyebabkan Selat Muria berpotensi muncul lagi di masa depan. Oleh karena itu, pengelolaan wilayah pesisir harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah bencana lingkungan yang besar.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251029121642-37-680279/selat-muria-muncul-setelah-hilang-300-tahun-ini-kata-pakar-geologi

Analisis Ahli

Eko Soebowo
"Penurunan tanah dikarenakan kombinasi faktor alami dan aktivitas manusia, dengan eksploitasi air tanah sebagai penyebab utama. Banjir justru menambah sedimentasi sehingga tidak menyebabkan Selat Muria kembali."

Analisis Kami

"Penurunan tanah yang cukup signifikan di wilayah ini harus menjadi perhatian serius pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air dan pembangunan infrastruktur. Jika eksploitasi air tanah tidak dikendalikan, risiko bencana akan semakin meningkat dan bisa memicu perubahan besar pada lanskap pesisir Jawa Tengah."

Prediksi Kami

Kemungkinan Selat Muria muncul kembali lebih besar disebabkan oleh penurunan muka tanah yang terus berlanjut dan kenaikan permukaan air laut, bukan karena banjir besar.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi di wilayah pesisir Utara Jawa Tengah pada tahun 2024?
A
Wilayah pesisir Utara Jawa Tengah dilanda banjir besar, terutama di Demak dan Kudus.
Q
Apa yang dikatakan Eko Soebowo tentang penurunan tanah di wilayah tersebut?
A
Eko Soebowo menjelaskan bahwa penurunan tanah dapat mencapai 10 sentimeter per tahun di beberapa wilayah dengan faktor penyebab yang bervariasi.
Q
Apa faktor utama yang menyebabkan penurunan muka tanah?
A
Faktor utama yang menyebabkan penurunan muka tanah adalah aktivitas manusia, terutama eksploitasi air tanah.
Q
Bagaimana banjir berkontribusi terhadap sedimentasi di daerah tersebut?
A
Banjir membawa sedimen ke daerah tersebut, yang dapat meningkatkan ketinggian daratan.
Q
Apakah banjir menjadi penyebab munculnya Selat Muria kembali?
A
Eko menegaskan bahwa banjir bukan penyebab kembalinya Selat Muria, tetapi justru dapat meningkatkan sedimentasi.