Big Tech Terus Tingkatkan Investasi AI Meski Ada Kekhawatiran Bubble
Courtesy of YahooFinance

Big Tech Terus Tingkatkan Investasi AI Meski Ada Kekhawatiran Bubble

Menjelaskan bahwa meskipun ada kekhawatiran tentang bubble AI, perusahaan teknologi besar terus menaikkan investasi mereka secara signifikan dalam infrastruktur AI karena permintaan yang tinggi dan peluang bisnis yang berkembang, serta memberikan perspektif berbagai analis tentang risiko dan manfaat dari tren pengeluaran ini.

30 Okt 2025, 07.32 WIB
304 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Big Tech terus berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur AI meskipun ada kekhawatiran tentang gelembung.
  • Pengeluaran modal untuk AI diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang, menciptakan peluang dan risiko.
  • Analisis menunjukkan bahwa meskipun ada potensi gelembung, perusahaan besar seperti Google, Meta, dan Microsoft memiliki basis pelanggan yang kuat.
Silicon Valley, Amerika Serikat - Google, Meta, dan Microsoft melaporkan hasil keuangan terbaru yang menunjukkan mereka menghabiskan lebih banyak uang dari sebelumnya untuk membangun infrastruktur kecerdasan buatan (AI). Mereka pun memperkirakan pengeluaran ini akan semakin meningkat pada tahun 2026.
Google mengumumkan rencana pengeluaran modalnya meningkat menjadi antara Rp 1.50 quadriliun ($91 miliar) sampai Rp 1.53 quadriliun ($93 miliar) pada tahun ini, naik dari perkiraan sebelumnya, dan mereka mencatat pendapatan kuartal rekor sebesar Rp 1.68 quadriliun ($102,3 miliar) . CEO Sundar Pichai mengatakan investasi ini untuk memenuhi permintaan pelanggan yang terus tumbuh.
Microsoft menghabiskan Rp 573.93 triliun ($34,9 miliar) untuk pusat data dan komputasi awan dalam satu kuartal terakhir, fokus pada pembelian GPU dan CPU untuk mendukung kebutuhan AI. Pendapatannya naik 18% menjadi hampir Rp 1.28 quadriliun ($78 miliar) . Meta juga menaikkan proyeksi belanjanya untuk 2025 menjadi antara Rp 1.15 quadriliun ($70 miliar) dan Rp 1.18 quadriliun ($72 miliar) , dengan pendapatan kuartal Rp 841.98 triliun ($51,2 miliar) yang melampaui perkiraan analis.
Analisis dari para ahli menyatakan bahwa pengeluaran besar ini menandakan permintaan nyata untuk AI, tapi ada juga beberapa tanda adanya perilaku investasi yang berisiko dan spekulatif, terutama di perusahaan-perusahaan yang tidak sebesar Google, Meta, atau Microsoft.
Para investor dan analis kini khawatir bahwa meskipun perusahaan besar bisa terus menyerap kapasitas komputasi, perusahaan-perusahaan kecil dan menengah mungkin akan mengalami kesulitan jika pasar kapasitas AI terlalu jenuh, yang bisa menyebabkan gangguan ekonomi bagi sektor infrastruktur AI yang lebih luas.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/big-tech-says-ai-bubble-003216197.html

Analisis Ahli

Gil Luria
"Perusahaan ini memiliki permintaan nyata yang mendasari investasi mereka sehingga pengeluaran adalah sehat, namun ada juga unsur perilaku spekulatif yang tidak sehat, seperti pinjaman besar dan investasi berputar yang mengkhawatirkan."
Jacob Sonnenberg
"Tren pengeluaran capex sesuai dengan pesanan chip besar yang dilaporkan Nvidia, tapi pengeluaran ini tidak bisa terus berlanjut selamanya dan akan ada titik perlambatan yang sulit diprediksi."

Analisis Kami

"Meskipun investasi besar ini menunjukkan komitmen kuat terhadap teknologi AI, ada risiko tinggi bahwa perusahaan kecil di ekosistem AI akan terjebak dengan kapasitas mahal yang tidak bisa mereka jual atau manfaatkan. Big Tech kemungkinan akan tetap tangguh karena mereka memiliki basis pelanggan besar, namun pasar yang lebih luas mungkin menghadapi ketidakstabilan ekonomi akibat perilaku investasi spekulatif yang berlebihan."

Prediksi Kami

Pengeluaran besar untuk AI oleh perusahaan besar kemungkinan akan terus meningkat dalam jangka pendek, tetapi ada risiko perlambatan investasi yang signifikan di masa depan jika permintaan menurun atau jika gelembung investasi pecah, yang dapat menyebabkan kesulitan finansial bagi perusahaan penyedia infrastruktur kecil dan menengah.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilaporkan oleh Google, Meta, dan Microsoft mengenai pengeluaran mereka untuk AI?
A
Google, Meta, dan Microsoft melaporkan bahwa mereka akan meningkatkan pengeluaran mereka untuk infrastruktur AI.
Q
Mengapa ada kekhawatiran tentang gelembung AI di kalangan investor?
A
Ada kekhawatiran bahwa pengeluaran besar untuk AI dapat menjadi spekulatif dan membentuk gelembung.
Q
Apa yang diharapkan dari pengeluaran modal di tahun 2026 menurut ketiga perusahaan tersebut?
A
Ketiga perusahaan tersebut mengharapkan pengeluaran modal yang lebih tinggi di tahun 2026 dibandingkan tahun 2025.
Q
Siapa yang mengungkapkan bahwa mereka memiliki $500 miliar dalam pesanan chip untuk AI?
A
Jensen Huang, CEO Nvidia, mengungkapkan bahwa mereka memiliki $500 miliar dalam pesanan chip untuk AI.
Q
Apa dampak potensial jika terjadi gelembung AI?
A
Jika terjadi gelembung, dampak negatif kemungkinan akan dirasakan oleh perusahaan-perusahaan kecil yang tidak memiliki pelanggan untuk kapasitas mereka.