Komet C/2025 K1 Bertahan dari Matahari dan Menjadi Pita Emas Langka
Courtesy of LiveScience

Komet C/2025 K1 Bertahan dari Matahari dan Menjadi Pita Emas Langka

Melaporkan penemuan dan fenomena unik dari komet C/2025 K1 (ATLAS) yang bertahan melewati perihelion sangat dekat dengan Matahari dan mengalami perubahan warna yang jarang, guna meningkatkan pemahaman serta minat publik terhadap objek langit yang luar biasa ini.

05 Nov 2025, 22.32 WIB
295 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • C/2025 K1 telah bertahan dari pendekatan dekat ke matahari dan menunjukkan warna emas yang jarang.
  • Komet ini ditemukan oleh sistem ATLAS dan memiliki karakteristik unik dibandingkan komet lain.
  • C/2025 K1 dapat dilihat dengan teleskop atau binokular dan akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada 25 November.
June Lake, Amerika Serikat - Komet C/2025 K1 (ATLAS) ditemukan pada Mei oleh astronom dari sistem ATLAS yang menggunakan teleskop di Hawaii, Chile, dan Afrika Selatan untuk memantau benda langit yang bergerak. Awalnya, komet ini tidak terlalu diperhatikan karena ada sorotan lebih besar pada komet interstellar 3I/ATLAS dan Comet Lemmon.
Pada tanggal 8 Oktober, C/2025 K1 mencapai perihelion, yaitu titik terdekatnya dengan Matahari, dengan jarak sekitar 31 juta0.00 km (mil) (50 juta kilometer). Jarak ini empat kali lebih dekat dibandingkan 3I/ATLAS saat perihelionnya. Banyak ahli menduga komet ini akan hancur akibat tarikan gravitasi yang kuat dari Matahari.
Namun, pada 29 Oktober, foto dari Dan Bartlett di California menunjukkan C/2025 K1 tetap ada dan menampilkan warna emas yang luar biasa dengan ekor panjang yang menyerupai pita. Warna kemerahan, cokelat, dan keemasan ini juga terlihat oleh fotografer lain di Amerika Serikat, yang membuat komet ini sangat unik.
Warna emas ini diduga berasal dari rendahnya kandungan molekul karbon seperti dicarbon, karbon monoksida, dan sianida dalam awan gas dan debu di sekitar komet. Hanya dua komet lain yang pernah menunjukkan kadar molekul karbon lebih rendah dari C/2025 K1, sehingga warnanya menjadi sangat langka dan jarang diamati.
Kini, komet ini memiliki magnitudo tampak 9 dan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, namun dapat diamati menggunakan teleskop atau binocular yang baik. Posisi komet ini berada di antara rasi bintang Virgo dan Leo, dan dapat terlihat paling jelas sebelum matahari terbit hingga awal Desember.
Referensi:
[1] https://www.livescience.com/space/comets/theres-a-second-comet-atlas-in-our-solar-system-and-it-just-turned-gold-after-a-perilous-dance-with-the-sun

Analisis Ahli

David Schleicher
"Komet C/2025 K1 memiliki kelangkaan molekul karbon yang sangat tidak biasa, yang mungkin menjadi penyebab utama warna emasnya, meski alasan pastinya masih belum dipahami dengan sempurna."

Analisis Kami

"Fenomena langka seperti warna emas pada C/2025 K1 memberikan bukti kuat bahwa komposisi dan kondisi fisika komet sangat bervariasi, sehingga menantang definisi umum tentang komposisi komet. Keberhasilan komet ini bertahan melewati perihelion juga memperlihatkan bahwa interaksi dengan Matahari lebih kompleks dan bisa membuka jalan bagi studi intensif tentang ketahanan komet terhadap radiasi dan gravitasi ekstrem."

Prediksi Kami

Dengan komet C/2025 K1 yang bertahan dan menunjukkan sifat unik, para astronom kemungkinan akan terus memantau pergerakan dan komposisinya, yang dapat memberikan wawasan baru tentang komet yang mengalami perihelion dekat serta pemahaman lebih jauh tentang kimia dan fisika komet.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa nama komet yang baru ditemukan dan menunjukkan warna emas?
A
Nama komet yang baru ditemukan adalah C/2025 K1.
Q
Kapan C/2025 K1 mencapai perihelium?
A
C/2025 K1 mencapai perihelium pada 8 Oktober.
Q
Apa yang diharapkan para ahli setelah komet mendekati matahari?
A
Para ahli mengharapkan komet ini akan hancur setelah mendekati matahari.
Q
Apa penyebab warna emas yang jarang terlihat pada C/2025 K1?
A
Penyebab warna emas pada C/2025 K1 kemungkinan adalah kurangnya molekul berbasis karbon.
Q
Dimana C/2025 K1 dapat dilihat di langit?
A
C/2025 K1 dapat dilihat di antara konstelasi Virgo dan Leo di langit timur.