Courtesy of LiveScience
Komet C/2025 K1 Bertahan Dekat Matahari dan Menampilkan Warna Emas Langka
Menjelaskan fenomena langka komet C/2025 K1 yang bertahan setelah melewati perihelion sangat dekat dengan matahari dan menampilkan warna emas unik, serta menginformasikan panduan pengamatan bagi penggemar astronomi.
05 Nov 2025, 22.32 WIB
54 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Komet C/2025 K1 menunjukkan warna emas yang unik setelah mendekati matahari.
- Penemuan baru ini menarik perhatian setelah sebelumnya ada hype tentang 3I/ATLAS.
- C/2025 K1 akan terlihat sampai awal Desember, memberikan kesempatan bagi pengamat untuk melihatnya.
June Lake, Amerika Serikat - Komet baru bernama C/2025 K1 (ATLAS) ditemukan pada bulan Mei oleh sistem pengamatan ATLAS yang tersebar di Hawaii, Chile, dan Afrika Selatan. Awalnya, komet ini tidak mendapat banyak perhatian karena ada komet lain yang lebih dikenal, seperti 3I/ATLAS dan Comet Lemmon yang sedang menarik perhatian para astronom dan pengamat langit.
Pada tanggal 8 Oktober, komet ini mencapai titik terdekatnya dengan matahari, hanya berjarak 31 juta mil. Banyak ahli percaya bahwa komet ini tidak akan bertahan karena tekanan gravitasi serta suhu yang ekstrem saat melewati dekat matahari, namun C/2025 K1 berhasil melewatinya dengan selamat.
Setelah perihelion, fotografer astrofoto Dan Bartlett dari California berhasil menangkap gambar komet dengan warna keemasan terang yang sangat jarang terlihat pada komet lain. Warna ini kemudian dikonfirmasi oleh beberapa fotografer lain di Amerika Serikat, seperti Arizona.
Warna unik komet C/2025 K1 diperkirakan karena kurangnya molekul karbon seperti dikarbon, sianida, dan karbon monoksida. Umumnya, warna komet tergantung pada komposisi kimianya, dan warna emas ini menjadi sesuatu yang sangat langka dan menarik bagi para astronom.
Saat ini, komet memiliki magnitudo 9 dan bisa diamati menggunakan teleskop atau binokular, berada di rasi bintang Virgo dan Leo. Komet ini akan mencapai jarak terdekatnya ke Bumi pada 25 November dan kemungkinan bisa dilihat sampai awal Desember bagi para penggemar astronomi.
Referensi:
[1] https://www.livescience.com/space/comets/theres-a-second-comet-atlas-in-our-solar-system-and-it-just-turned-gold-after-a-perilous-dance-with-the-sun
[1] https://www.livescience.com/space/comets/theres-a-second-comet-atlas-in-our-solar-system-and-it-just-turned-gold-after-a-perilous-dance-with-the-sun
Analisis Ahli
David Schleicher
"C/2025 K1 menunjukkan kekurangan aneh pada molekul berbasis karbon, yang mungkin menjadi kunci utama warna komet ini dan berbeda dari kebanyakan komet yang kita kenal."
Analisis Kami
"Fenomena warna emas pada C/2025 K1 menandakan bahwa masih banyak hal yang belum kita pahami tentang komposisi kimiawi dan proses fisik komet saat mendekati matahari. Ini membuka peluang untuk penemuan baru dalam studi evolusi dan kelangsungan hidup komet yang ekstrem dalam tata surya."
Prediksi Kami
C/2025 K1 kemungkinan akan terus memberikan penampakan menarik dengan warna uniknya, dan bisa menjadi objek studi penting untuk memahami komposisi kimia komet yang berbeda dari biasanya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa nama komet yang baru ditemukan dan dikenal sebagai 'other ATLAS'?A
Komet yang baru ditemukan dikenal sebagai C/2025 K1.Q
Kapan C/2025 K1 mencapai titik terdekatnya dengan matahari?A
C/2025 K1 mencapai titik terdekatnya dengan matahari pada 8 Oktober.Q
Mengapa banyak ahli percaya bahwa C/2025 K1 tidak akan bertahan setelah mendekati matahari?A
Banyak ahli percaya bahwa C/2025 K1 tidak akan bertahan karena tekanan gravitasi yang intens dari kedekatannya dengan matahari.Q
Apa warna unik yang ditampilkan oleh C/2025 K1 setelah mendekati matahari?A
C/2025 K1 menunjukkan warna emas yang jarang terlihat pada komet.Q
Di mana C/2025 K1 dapat dilihat di langit?A
C/2025 K1 dapat dilihat di antara konstelasi Virgo dan Leo di langit timur, terutama sebelum matahari terbit.