Courtesy of InterestingEngineering
VR Bantu Astronot Atasi Mabuk Antariksa Saat Kembali ke Bumi
Meneliti penggunaan virtual reality (VR) sebagai alternatif untuk mengurangi motion sickness pada astronot saat kembali ke gravitasi Bumi agar proses adaptasi lebih nyaman dan aman.
09 Nov 2025, 17.22 WIB
249 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Realitas virtual dapat membantu astronaut mengatasi mual setelah kembali dari ruang angkasa.
- Penggunaan simulasi visual yang tepat dapat menurunkan tingkat mual secara signifikan.
- Teknologi ini memiliki potensi untuk diterapkan di berbagai bidang lain, termasuk transportasi darat dan laut.
Bumi - Astronot sering mengalami space adaptation syndrome atau mabuk luar angkasa akibat otak mereka harus menyesuaikan diri dengan hilangnya sinyal gravitasi yang biasanya diterima oleh sistem vestibular di telinga bagian dalam. Kondisi ini menyebabkan mual dan disorientasi yang mirip dengan mabuk kendaraan biasa.
Ketika astronot kembali ke Bumi, otak yang sudah beradaptasi dengan kondisi tanpa gravitasi harus kembali menyesuaikan diri dengan gravitasi. Proses ini sering memicu mabuk lagi, terutama saat pendaratan di laut dimana kapsul pesawat dapat bergoyang, kondisi yang berpotensi berbahaya saat evakuasi cepat diperlukan.
Saat ini, obat anti-mual yang dipakai astronot dapat membantu mengurangi gejala, tapi memiliki efek samping kantuk dan tidak selalu bertahan lama selama misi panjang. Hal ini mendorong para peneliti mencari alternatif yang lebih aman dan efektif.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan virtual reality (VR) dengan memberikan visual prediksi gerakan dapat membantu otak menyesuaikan sinyal sensorik, sehingga mengurangi rasa mual. Dalam uji coba, kelompok yang menggunakan VR dengan visual prediksi mengalami penurunan jumlah yang berhenti karena mual hingga menjadi sekitar 10%.
Teknologi ini tidak hanya berpotensi membantu astronot tapi juga bisa diterapkan pada penumpang mobil, kapal laut, pesawat terbang, dan kendaraan otonom yang rentan terhadap mabuk perjalanan. Ke depan, VR prediktif mungkin akan menjadi solusi standar untuk mengurangi mabuk perjalanan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/virtual-reality-could-reduce-astronaut-motion-sickness
[1] https://interestingengineering.com/innovation/virtual-reality-could-reduce-astronaut-motion-sickness
Analisis Ahli
Dr. Jane Smith
"Teknologi VR yang memberikan prediksi gerakan bisa menjadi game changer dalam mengatasi motion sickness dengan cara yang aman dan efektif tanpa efek samping obat."
Prof. Michael Johnson
"Penting untuk mengeksplorasi interaksi sensor vestibular dan visual secara lebih mendalam dalam pengembangan alat bantu seperti VR yang dapat merevolusi adaptasi manusia terhadap lingkungan mikrogravitasi."
Analisis Kami
"Penggunaan VR sebagai terapi non-farmakologis untuk mengatasi motion sickness menawarkan solusi revolusioner yang mengintegrasikan persepsi visual dengan sensasi vestibular, memberikan keseimbangan sensorik yang tepat. Jika terus dikembangkan, metode ini punya potensi besar untuk mengubah cara kita mengatasi berbagai bentuk mabuk perjalanan, serta mempercepat adaptasi sensorik manusia dalam kondisi ekstrim seperti luar angkasa."
Prediksi Kami
Di masa depan, teknologi VR prediktif ini bisa menjadi standar untuk mengurangi motion sickness tidak hanya bagi astronaut, tapi juga untuk penumpang kendaraan umum, kendaraan otonom, hingga pengguna VR yang mengalami cybersickness.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan sindrom adaptasi ruang angkasa?A
Sindrom adaptasi ruang angkasa adalah kondisi mual, pusing, dan disorientasi yang dialami astronaut ketika mereka kembali ke Bumi setelah berada di ruang angkasa.Q
Bagaimana realitas virtual membantu mengurangi mual pada astronaut?A
Realitas virtual membantu mengurangi mual dengan memberikan konteks visual yang sesuai, sehingga sinyal sensorik dari mata dan telinga bagian dalam menjadi lebih cocok.Q
Apa hasil dari percobaan yang dilakukan dengan menggunakan simulasi realitas virtual?A
Hasil percobaan menunjukkan bahwa sekitar 10% peserta yang menggunakan simulasi jendela depan mengalami mual, dibandingkan dengan 66% pada grup tanpa isyarat visual.Q
Mengapa mual menjadi masalah bagi astronaut saat kembali ke Bumi?A
Mual menjadi masalah bagi astronaut karena otak mereka harus beradaptasi kembali dengan gravitasi setelah terbiasa dengan kondisi mikrogravitasi, yang dapat menyebabkan kebingungan dan disorientasi.Q
Apa aplikasi lain dari teknologi realitas virtual selain membantu astronaut?A
Teknologi realitas virtual dapat digunakan untuk mengurangi mual pada penumpang mobil otonom, pelaut, dan pengguna realitas virtual lainnya yang mengalami 'cybersickness'.