Strategi HR Menghadapi Tantangan AI: Memperkuat Talenta di Tengah Pengurangan Pekerjaan Pemula
Courtesy of Forbes

Strategi HR Menghadapi Tantangan AI: Memperkuat Talenta di Tengah Pengurangan Pekerjaan Pemula

Memberikan wawasan dan strategi bagi eksekutif HR untuk mengatasi dampak AI terhadap struktur organisasi, khususnya mengelola reskilling, pengembangan talenta, dan menjaga kesinambungan sumber daya manusia di masa depan.

10 Nov 2025, 20.15 WIB
35 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • HR harus proaktif dalam membangun jalur baru untuk mengatasi pengurangan pekerjaan entry-level.
  • Penting untuk memperkuat dasar organisasi dengan merekrut mahasiswa melalui program co-op dan magang.
  • Kekurangan pekerja mid-career dapat diatasi dengan membangun budaya dan keterampilan di antara karyawan baru.
global - Kemajuan AI membawa perubahan besar dalam dunia kerja, terutama dalam pengurangan posisi entry-level dan kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan karyawan agar siap menghadapi pekerjaan yang lebih kompleks. Hal ini menimbulkan tantangan bagi HR untuk merencanakan masa depan organisasi dengan bijak.
Penurunan jumlah karyawan di posisi pemula membuat struktur organisasi yang biasanya berbentuk piramida menjadi lebih rata dan seperti rumah dengan fondasi yang lebih tipis. Kondisi ini mengancam kelangsungan pengetahuan bisnis dan pengembangan kepemimpinan di dalam perusahaan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, HR disarankan untuk memperluas program rekrutmen mahasiswa seperti magang dan kerja kooperatif. Program ini bisa menyediakan tenaga kerja yang paham AI sekaligus menjadi calon karyawan penuh waktu di masa depan.
Beberapa perusahaan yang telah memiliki program magang dan hubungan dengan universitas memiliki keuntungan tersendiri dalam mengembangkan talenta masa depan yang mampu mengisi posisi menengah dan manajemen. Program ini juga membantu menjaga budaya perusahaan dan transfer pengetahuan.
Walaupun program ini memerlukan waktu untuk menunjukkan hasil, ini adalah strategi penting agar perusahaan tidak kehilangan tenaga kerja berpengalaman dan dapat mampu bersaing di era AI dengan struktur organisasi yang tetap kuat dan berkelanjutan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/10/reshaping-the-pyramid-ais-impact-on-organizational-structure/

Analisis Ahli

Christian Stegh
"AI mengubah secara signifikan lanskap pekerjaan dan organisasi, sehingga HR harus menyesuaikan strategi rekruitmen dan pelatihan agar tetap relevan dan produktif."
SHRM
"Data menunjukkan bahwa perubahan signifikan dalam pekerjaan tingkat pemula akan memengaruhi struktur pasar tenaga kerja dan memerlukan pendekatan baru dalam pengelolaan SDM."
Microsoft
"Implementasi AI sudah terbukti memberikan penghematan waktu yang signifikan, mengindikasikan bahwa pekerjaan rutin akan semakin terotomatisasi."

Analisis Kami

"AI memang meningkatkan efisiensi, tetapi jika HR tidak proaktif mengelola transisi ini, organisasi akan kehilangan sumber daya manusia yang berpengalaman dan berpengetahuan. Fokus pada program magang dan kooperatif adalah cara cerdas untuk menjaga kesinambungan talenta, meskipun hasilnya baru terlihat dalam jangka panjang."

Prediksi Kami

Di masa depan, semakin banyak organisasi yang mengurangi posisi entry-level akibat AI, sehingga memaksa HR untuk fokus mengembangkan jalur karier baru melalui program pendidikan dan magang guna mengisi kekosongan peran menengah dan kepemimpinan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tantangan utama yang dihadapi eksekutif HR terkait dengan AI?
A
Tantangan utama adalah reskilling karyawan saat ini dan mengembangkan bakat untuk mengisi peran mid-career.
Q
Bagaimana AI mempengaruhi pekerjaan entry-level?
A
AI dapat mengotomatisasi banyak pekerjaan entry-level, yang menyebabkan penurunan jumlah pekerjaan tersebut.
Q
Apa solusi yang diusulkan untuk mengatasi kekurangan pekerja mid-career?
A
Solusi yang diusulkan adalah memperluas rekrutmen mahasiswa melalui program co-op dan magang.
Q
Mengapa ada penurunan jumlah pekerjaan junior menurut studi Harvard?
A
Studi Harvard menunjukkan bahwa AI berkontribusi pada penurunan tajam dalam pekerjaan junior.
Q
Apa peran program co-op dan magang dalam mengatasi masalah ini?
A
Program co-op dan magang dapat membantu mengisi kekosongan di level bawah dan membangun jalur untuk peran mid-career.