
Courtesy of InterestingEngineering
Filter Nanofiber Baru Bisa Tangkap Karbon dan Hemat Listrik di Ventilasi Bangunan
Mengembangkan dan memperkenalkan filter nanofiber karbon yang dapat dipasang dalam sistem ventilasi bangunan untuk menangkap karbon dioksida secara efisien, mengurangi emisi, serta menurunkan biaya listrik sambil meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
12 Nov 2025, 04.50 WIB
51 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Filter DAC dapat mengurangi emisi CO2 secara signifikan dengan memanfaatkan sistem ventilasi yang sudah ada.
- Teknologi ini menawarkan keuntungan ekonomi dengan mengurangi biaya energi untuk pemanasan dan pendinginan.
- Regenerasi filter menggunakan energi terbarukan, menjadikannya solusi yang berkelanjutan untuk pencemaran udara.
Chicago, Amerika Serikat - Para peneliti dari University of Chicago telah menciptakan filter nano karbon inovatif yang bisa dipasang di sistem ventilasi bangunan untuk menangkap karbon dioksida secara efisien. Ini merupakan terobosan penting karena filter ini efektif tanpa harus membangun instalasi besar atau membuang energi berlebihan.
Filter ini menggunakan bahan polietilenimin yang diolah dengan serat karbon nano, dan dapat berfungsi seperti filter HEPA tapi dengan kemampuan tambahan untuk menangkap CO2. Selain itu, filter ini dapat diperbarui dan digunakan kembali, berbeda dengan filter biasa yang sering berakhir di tempat pembuangan sampah.
Manfaat ekonomis dari teknologi ini juga besar, karena sistem ventilasi tidak harus membawa udara dari luar sebanyak biasanya. Akibatnya, energi yang dibutuhkan untuk memanaskan atau mendinginkan udara berkurang, yang dapat menurunkan tagihan listrik secara signifikan.
Filter ini juga mudah diperbarui menggunakan energi panas dari sinar matahari, sehingga proses regenerasi ramah lingkungan dan hemat biaya. Filter jenuh akan dikumpulkan dan diangkut ke fasilitas khusus untuk menghilangkan dan memanfaatkan karbon yang tertangkap, misalnya untuk bahan bakar atau bahan kimia.
Selain peran pentingnya dalam penurunan karbon global, teknologi ini juga dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, sangat berguna di tempat umum seperti kantor dan ruang kelas yang menampung banyak orang setiap hari.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/nanofiber-dac-filter-building-ventilation
[1] https://interestingengineering.com/innovation/nanofiber-dac-filter-building-ventilation
Analisis Ahli
Ronghui Wu
"Teknologi ini praktis karena memanfaatkan ventilasi bangunan yang sudah ada, memungkinkan penetrasi yang luas dan cepat dalam skala global."
Hsu
"Dengan regenerasi berbasis energi terbarukan, filter ini mewakili langkah penting menuju penangkapan karbon yang berkelanjutan dan terjangkau untuk masa depan."
Analisis Kami
"Teknologi ini menunjukkan bagaimana pendekatan terdesentralisasi dan terintegrasi dengan infrastruktur yang ada dapat secara praktis mendorong mitigasi perubahan iklim. Namun, skala koleksi dan regenerasi filter memerlukan perencanaan logistik yang matang agar manfaatnya bisa dioptimalkan secara global."
Prediksi Kami
Teknologi filter DAC ini akan menjadi bagian standar dari sistem ventilasi di seluruh dunia, membantu mengurangi emisi karbon secara signifikan sekaligus memberikan solusi hemat energi yang meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa teknologi baru yang dikembangkan oleh tim dari Universitas Chicago?A
Teknologi baru yang dikembangkan adalah filter karbon nanofiber untuk penangkapan karbon langsung yang dapat dipasang di sistem ventilasi.Q
Bagaimana filter DAC bekerja untuk mengurangi emisi CO2?A
Filter DAC mengurangi emisi CO2 dengan menyaring karbon dioksida dari udara dalam ruangan, sehingga mengurangi kebutuhan untuk mengalirkan udara luar.Q
Apa manfaat yang diperoleh dengan mengganti filter biasa dengan filter DAC?A
Manfaatnya termasuk pengurangan tagihan listrik hingga 21,66% dan potensi pengurangan emisi CO2 hingga 596 megaton per tahun.Q
Bagaimana proses regenerasi filter DAC dilakukan?A
Proses regenerasi filter DAC dilakukan dengan pemanasan solar-thermal untuk menghilangkan CO2 yang terperangkap dan memungkinkan filter digunakan kembali.Q
Apa dampak teknologi ini terhadap kualitas udara dalam ruangan?A
Teknologi ini dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, terutama di tempat-tempat ramai seperti kelas dan kantor.



