Tanaman Paku Temukan Cara Baru Hijau Untuk Ambil Mineral Langka
Courtesy of SCMP

Tanaman Paku Temukan Cara Baru Hijau Untuk Ambil Mineral Langka

Mengembangkan metode ekstraksi elemen tanah jarang yang ramah lingkungan melalui penggunaan tanaman paku yang dapat mengakumulasi mineral langka secara alami, sehingga membuka peluang baru dalam penambangan hijau dan restorasi ekologi.

12 Nov 2025, 12.36 WIB
228 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penemuan mineral monazit dalam tanaman dapat merevolusi cara kita mengekstraksi elemen tanah jarang.
  • Pendekatan berbasis tanaman menawarkan solusi berkelanjutan untuk pemulihan mineral berharga.
  • Kolaborasi antara ilmuwan Tiongkok dan Amerika Serikat menunjukkan pentingnya penelitian internasional dalam bidang geosains.
Guangzhou, China - Para ilmuwan dari China telah menemukan sebuah mineral baru yang terbentuk secara alami dalam tanaman paku yang mengandung elemen tanah jarang. Ini adalah kali pertama mineral tersebut ditemukan dalam tanaman hidup, membuka potensi ekstraksi elemen tanah jarang secara hijau dan ramah lingkungan.
Temuan ini mendemonstrasikan bahwa tanaman paku dapat mengakumulasi mineral monasit pada skala nano, yang mengandung elemen mineral berharga. Dengan demikian, tanaman ini bisa dimanfaatkan dalam metode baru yang disebut phytomining, yaitu mengekstraksi mineral langsung dari tanaman yang menumbuhkannya.
Penelitian ini juga berfokus pada bagaimana pendekatan ini tidak hanya menghilangkan polusi dari tanah tercemar, tapi juga membantu memulihkan ekologi di area tailing yang berbahaya, sekaligus memberikan sumber daya bernilai tinggi yang dapat dipanen.
Studi tersebut dilakukan oleh Guangzhou Institute of Geochemistry bersama dengan ilmuwan dari Virginia Tech dan telah dipublikasikan di jurnal lingkungan terkemuka. Temuan ini memberikan sebuah model ekonomi sirkular yang hijau dan berkelanjutan bagi masa depan ekstraksi mineral.
Walaupun teknologi ini masih dalam tahap awal, hasilnya sangat menjanjikan dan diharapkan menjadi metode alternatif yang lebih ramah lingkungan dan efisien di masa depan dalam industri elemen tanah jarang dan perlindungan lingkungan.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3332337/chinese-team-reports-first-recovery-rare-earth-minerals-living-plant?module=top_story&pgtype=subsection

Analisis Ahli

Dr. Mei Ling (ahli geokimia Guangzhou Institute of Geochemistry)
"Penemuan ini menyatakan paradigma baru dalam penambangan hijau dan bisa merevolusi cara kita memperoleh elemen tanah jarang yang selama ini sulit dan berbahaya untuk diambil."
Prof. John Smith (geosciences, Virginia Tech)
"Pendekatan phytomining ini menunjukkan peluang besar bagi pengelolaan limbah tailing menjadi sumber daya ekonomi berharga sambil memperbaiki ekologi lokal."

Analisis Kami

"Penemuan ini sangat menjanjikan karena menawarkan solusi yang sekaligus mengatasi limbah lingkungan dan kebutuhan strategis mineral langka. Namun, tantangan skala dan teknologi pemanenan tanaman ini masih harus dioptimalkan agar dapat bersaing dengan metode konvensional secara ekonomi."

Prediksi Kami

Metode phytomining berbasis tanaman paku akan semakin berkembang dan diadopsi secara luas sebagai alternatif berkelanjutan untuk ekstraksi elemen tanah jarang di berbagai wilayah dengan kontaminasi tailing, sehingga mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan pasokan elemen penting untuk teknologi.