Teknologi Bakteri Baru: Cara Ramah Lingkungan Bikin dan Mewarnai Kain Sekaligus
Courtesy of InterestingEngineering

Teknologi Bakteri Baru: Cara Ramah Lingkungan Bikin dan Mewarnai Kain Sekaligus

Mengembangkan metode berkelanjutan untuk membuat dan mewarnai kain secara bersamaan menggunakan bakteri hidup guna menggantikan proses tekstil konvensional yang merusak lingkungan.

12 Nov 2025, 23.01 WIB
205 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Metode baru menggunakan bakteri untuk menghasilkan dan mewarnai kain menawarkan solusi ramah lingkungan.
  • Proses ini dapat mengurangi ketergantungan pada serat sintetik dan bahan kimia berbahaya.
  • Kesuksesan komersial metode ini tergantung pada perubahan pola pikir konsumen terhadap keberlanjutan.
Daejeon, Korea Selatan - Para peneliti di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) menemukan cara baru memproduksi kain dengan menggunakan bakteri hidup yang dapat menghasilkan serat sekaligus mewarnainya dalam berbagai warna. Cara ini bertujuan mengganti proses tekstil konvensional yang menggunakan bahan kimia berbahaya dan serat berbasis petroleum yang mencemari lingkungan.
Kain yang dibuat dari selulosa bakteri adalah bahan alami yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu selama fermentasi. Metode ini menggunakan dua jenis bakteri; satu untuk memproduksi kain dan satu lagi untuk menghasilkan pigmen warna alami, seperti violacein untuk warna dingin dan karotenoid untuk warna hangat.
Awalnya, kedua jenis bakteri ini tidak bisa tumbuh bersama-sama karena saling mengganggu. Untuk mengatasi hal ini, peneliti mengatur penanaman bakteri secara bertahap untuk warna dingin, dan merendam kain dalam kultur pigmen untuk warna hangat. Hasilnya adalah kain berwarna-warni dari ungu hingga merah yang tahan lama terhadap pencucian dan bahan kimia.
Kain dari metode ini telah diuji ketahanannya terhadap pencucian, pemutih, pemanasan, serta asam dan alkali kuat. Hasilnya menunjukkan warna alami yang dihasilkan bakteri sangat tahan lama, bahkan untuk pigmen violacein lebih baik dibandingkan pewarna sintetis. Ini sangat menjanjikan untuk pengembangan tekstil ramah lingkungan.
Meskipun inovasi ini belum bisa langsung menggantikan industri tekstil saat ini, peneliti yakin teknologi ini merupakan arah baru yang lebih hijau dan berkelanjutan. Tantangan berikutnya adalah meningkatkan produksi agar lebih besar dan biaya yang kompetitif, serta mengubah pola pikir konsumen mengenai produk yang lebih mahal tapi ramah lingkungan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/bacteria-weave-rainbow-colored-textiles

Analisis Ahli

San Yup Lee
"Metode ini membawa kita selangkah lebih dekat pada keberlanjutan di industri tekstil dengan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia berbahaya dan energi fosil."

Analisis Kami

"Penggunaan bakteri sebagai 'pabrik mini' untuk produksi kain dan pewarnaan adalah inovasi yang sangat menjanjikan untuk mengurangi dampak lingkungan industri tekstil. Namun, keberhasilan komersialnya sangat bergantung pada kemampuan produksi massal dan edukasi konsumen agar mau membayar lebih demi produk yang lebih hijau."

Prediksi Kami

Dalam lima tahun mendatang, teknologi pembuatan dan pewarnaan kain berbasis bakteri dapat mencapai tahap produksi skala industri, menawarkan alternatif ramah lingkungan yang mulai diminati oleh konsumen yang peduli terhadap keberlanjutan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa metode baru yang dikembangkan oleh peneliti di KAIST untuk tekstil?
A
Metode baru yang dikembangkan adalah menggunakan bakteri untuk tumbuh dan mewarnai kain secara bersamaan.
Q
Bagaimana bakteri berkontribusi dalam pembuatan dan pewarnaan kain?
A
Bakteri menghasilkan selulosa dan pigmen pewarna alami melalui proses fermentasi.
Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam membawa kain berbasis bakteri ke pasar?
A
Tantangan termasuk peningkatan produksi ke tingkat industri dan bersaing secara ekonomi dengan produk berbasis petroleum yang lebih murah.
Q
Mengapa industri tekstil saat ini dianggap tidak ramah lingkungan?
A
Industri tekstil saat ini menggunakan serat sintetis berbasis petroleum dan bahan kimia yang mencemari lingkungan.
Q
Apa hasil uji ketahanan dari kain yang diwarnai dengan pigmen bakteri?
A
Hasil uji menunjukkan bahwa sebagian besar warna tetap terjaga, dan kain yang diwarnai dengan pigmen violacein lebih baik dalam uji pencucian dibandingkan pewarna sintetis.