Courtesy of Forbes
Cara Bertanggung Jawab Menggunakan AI untuk Meningkatkan Penjualan dan Pemasaran
Memberikan panduan kepada pemimpin teknologi dan produk dalam mengadopsi AI secara bertanggung jawab di GTM agar sistem dapat berkembang dengan kepercayaan, pengawasan manusia, dan ketahanan, serta menghindari kegagalan dan risiko dari penggunaan AI tanpa pengawasan.
13 Nov 2025, 01.00 WIB
254 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Sebelum menerapkan AI, penting untuk memastikan bahwa data dan proses yang ada sudah bersih dan terstruktur.
- Tim manusia perlu selaras dengan tujuan bersama agar penerapan AI tidak menciptakan konflik antara agen.
- Desain sistem AI harus mencakup pengawasan, transparansi, dan kemampuan untuk mengatasi masalah kepatuhan sejak awal.
Amerika Serikat - Artikel ini membahas bagaimana banyak organisasi tergesa-gesa dalam mengadopsi AI untuk operasional penjualan, pemasaran, dan pertumbuhan tanpa pengawasan yang memadai. AI sering dianggap sebagai solusi ajaib yang bisa langsung menyelesaikan semua masalah, padahal jika data dan proses yang mendasari bermasalah, AI justru akan memperbesar masalah tersebut.
AI dalam konteks sales dan pemasaran sudah mulai banyak digunakan untuk membuat draft email otomatis, menganalisis panggilan, dan memprediksi closings. Namun, kegagalan inisiatif AI biasanya terjadi bukan karena teknologi itu sendiri, melainkan karena data yang tidak bersih, proses yang tidak jelas, dan kurangnya tata kelola yang ketat.
Jika data yang masuk ke AI tidak konsisten, usang, atau terpisah-pisah di berbagai tim, maka hasil yang dihasilkan AI akan kontradiktif dan membingungkan. Selain itu, AI yang diterapkan di workflow yang rusak akan mengoptimasi hal yang tidak diinginkan sehingga malah merusak kualitas hasilnya.
Konflik antar agen AI yang bekerja di berbagai fungsi dalam tim GTM bisa muncul jika tidak ada pengaturan dan koordinasi yang jelas. Misalnya, satu agen menilai sebuah lead sebagai prospek tinggi, tapi agen lain malah menilai sebaliknya. AI juga bisa memicu perselisihan jika tim manusia tidak memiliki tujuan dan KPI yang sama.
Agar AI dapat memberikan manfaat optimal, harus ada transparansi dan kemampuan manusia untuk mengontrol dan memberikan umpan balik. Tata kelola dan kepatuhan juga harus dibangun sejak awal agar AI tidak melanggar aturan atau menghadirkan risiko baru. Pendekatan bertahap, dengan pengawasan kuat, adalah kunci sukses penggunaan AI dalam strategi GTM.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/12/the-risks-of-ai-without-oversight-in-go-to-market-engines/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/12/the-risks-of-ai-without-oversight-in-go-to-market-engines/
Analisis Ahli
Andrew Ng
"Tanpa data yang bersih dan proses yang terstruktur, implementasi AI akan menjadi sia-sia karena AI hanya mereplikasi dan memperbesar kelemahan yang sudah ada."
Fei-Fei Li
"Pengawasan manusia dan etika harus menjadi pondasi dalam setiap penerapan AI agar teknologi ini benar-benar mendukung keputusan bisnis dan bukan menggantikan intuisi manusia."
Analisis Kami
"Penggunaan AI tanpa fondasi data yang kuat dan proses yang jelas bukan hanya membuang-buang investasi, tapi juga berisiko merusak kepercayaan pelanggan dan tim. Oleh karena itu, pendekatan bertahap dengan pengawasan manusia dan tata kelola yang jelas harus menjadi standar dalam penerapan AI di GTM saat ini."
Prediksi Kami
Pada masa depan, banyak organisasi yang gagal mengintegrasikan AI dengan pengawasan dan tata kelola yang tepat akan mengalami kegagalan signifikan dalam proses GTM mereka, sementara yang berhasil menerapkan guardrails akan menikmati efisiensi dan kepercayaan yang meningkat dari pelanggan dan tim internal.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan 'blind AI' dalam konteks GTM?A
'Blind AI' merujuk pada penerapan sistem AI tanpa pengawasan, validasi, atau transparansi yang memadai. Ini dapat mengakibatkan penguatan kelemahan yang ada dalam proses GTM.Q
Mengapa data yang bersih sangat penting sebelum menerapkan AI?A
Data yang bersih penting karena jika data dasar tidak akurat atau tidak terstruktur, AI yang diterapkan akan mewarisi dan memperbesar kesalahan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perbaikan data sebelum menerapkan AI.Q
Apa risiko yang terkait dengan penggunaan beberapa agen AI dalam tim GTM?A
Penggunaan beberapa agen AI dapat menyebabkan konflik antara instruksi yang diberikan oleh masing-masing agen, yang dapat membingungkan tim GTM. Tanpa logika yang terintegrasi, agen dapat memberikan panduan yang saling bertentangan.Q
Bagaimana AI dapat memengaruhi kepercayaan antara tim dan pelanggan?A
AI dapat membuat tim merasa diambil alih dan mengurangi kepercayaan jika mereka merasa AI membuat keputusan tanpa transparansi. Pelanggan juga dapat merasakan pola yang tidak otentik yang dapat merusak kepercayaan.Q
Apa langkah-langkah yang perlu diambil untuk menerapkan AI secara bertanggung jawab?A
Langkah-langkah yang perlu diambil termasuk memastikan kebersihan data, menyelaraskan tim manusia, dan mendesain sistem dengan pengawasan dan transparansi yang memadai. Ini membantu membangun kepercayaan dalam penggunaan AI.